Pembangunan Menara Suar Karang Singa Dikebut, Lokasinya Dekat Singapura dan Malaysia

Progres pembangunan menara suar yang berada di Karang Singa Perairan Bintan Utara masih berprogres, hingga saat ini proyek ini mencapai 87 persen.

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Dewi Haryati
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
MENARA SUAR - Potret progres pembangunan Menara Suar Karang Singa di Perairan Bintan, Kepri dari kejauhan 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tiga tiang silinder tampak mencuat dari permukaan laut di kawasan Karang Singa, perairan paling utara Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia. 

Di atas gelombang yang kuat, sejumlah pekerja terlihat berjibaku di atas platform baja, merangkai struktur Menara Suar yang digadang-gadang sebagai simbol kedaulatan Indonesia.

Pembangunan menara ini dimulai dua tahun lalu, tepatnya pada 2023 sebagai proyek multiyears yang didanai melalui SBSN dari APBN Kementerian Perhubungan

Proyek senilai lebih dari Rp70 miliar itu ditargetkan rampung pada Juli 2025. 

Baca juga: Indonesia Bangun Menara Suar di Karang Singa Perairan Bintan

Namun, hingga saat ini platform masih dalam progres pembangunan.

Belum dapat dipastikan akan selesai tepat waktu, atau akan ada perpanjangan.

Mercusuar ini lokasinya berada tepat di jalur lintasan internasional, membuat menara ini punya peran ganda-- penanda navigasi dan batas kedaulatan negara.

"Wilayah ini sangat strategis, berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura. Sudah sewajarnya kita memiliki menara suar di perbatasan itu," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Antoni Arif Priadi, saat meninjau progres pembangunan, baru-baru ini.

Antoni menyebutkan, pembangunan kini telah mencapai 87 persen. 

Progres Pembangunan Menara Suar di Karang Singa Perairan Bintan, Rabu (7/5/2025)
Progres Pembangunan Menara Suar di Karang Singa Perairan Bintan, Rabu (7/5/2025) (Ucik Suwaibah/Tribun Batam)

 

"Sekarang lagi bangun inner bore, platform, sama untuk samping-sampingnya kemudian material sudah ada di sana," sebut Antoni.

Material utama sudah berada di lokasi, meski tantangan arus laut yang kuat sempat menyulitkan tim saat hendak naik ke platform.

"Fungsi utama menara ini tentu untuk keselamatan pelayaran, sebagai penanda navigasi di jalur yang sangat padat nyaris 100.000 kapal lewat tiap tahun. Selain itu, ini juga menjadi tanda batas negara kita," lanjut Antoni.

Ia menambahkan, keberadaan menara ini menjadi langkah pembanding terhadap fasilitas serupa yang dimiliki negara tetangga. 

"Berkat koordinasi dengan Pak Deputi, kita bisa lihat bagaimana negara sebelah sudah membangun. Kita juga ingin seperti itu," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved