PAKET MAYAT BAYI

Kirim Paket Mayat Bayi Pakai Ojol, Mama Muda Ingin Anaknya Dikuburkan Marbot Masjid

Polisi terus mendalami kasus paket mayat bayi di Medan melalui driver ojek online, termasuk menelisik penyebab kematian bayi.

Istimewa via Tribun Medan
MAYAT BAYI - Seorang pengemudi ojek online (Ojol) di Kota Medan, Sumatra Utara (Sumut) menerima paket berisi jenazah bayi laki-laki, Kamis (8/5/2025). Paket dikirimkan oleh sepasang laki-laki dan perempuan. 

Karenanya, penyidik tengah menyelidiki penyebab kematian bayi tersebut, apakah karena ada dugaan kekerasan atau karena kondisinya yang lemah.

"Itu kemudian yang menjadi ranah penyelidikan kami. Kami harus memastikan apakah bayi ini meninggal karena sesuatu yang wajar atau tidak wajar. Kami menunggu autopsi dari dokter di RS Bhayangkara," pungkas Kombes Gidion Arif Setyawan.

Diungkap penyidik, ada dua kemungkinan pasal yang bakal menjerat NH.

"Kalau terdapat dugaan kekerasan yang mengakibatkan meninggalnya bayi, maka pasalnya menggunakan perlindungan anak, paling berat hukumannya 15 tahun. Tapi kalau ada sebab lain yang menyebabkan bayi meninggal wajar, maka persoalannya lain," kata Kombes Gidion Arif Setyawan.

Selain menangkap NH, polisi saat ini juga tengah mengejar pria yang tertangkap CCTV sedang bersama NH saat menyerahkan paket isi bayi ke ojol.

Pria berinisial R itu adalah kakak kandung NH.

"Satunya dalam upaya pengejaran, ada ikatan keluarga dengan yang bersangkutan, kakak kandung NH atas nama R yang saat ini dalam pengejaran,"

Tas besar

Sang driver ojol yang menerima pesanan NH, yakni bernama Muhammad Yusuf pun menceritakan kejadian setelahnya.

Awalnya, Yusuf tak menaruh curiga saat diminta mengantar tas besar.

"Atas nama Rudi di aplikasi (pengirim). Sepasang tapi yang ngasih (pake isi bayi) itu cewek. Posisinya dekat SPBU Bilal ujung, di pinggir jalan," pungkas Yusuf, dilansir TribunnewsBogor.com dari tayangan Kompas TV, Jumat (9/5/2025).

Namun saat tiba di lokasi titik pengantaran, Yusuf tersentak karena berhenti di kuburan.

Yusuf pun panik karena sang pengirim yakni NH tidak bisa dihubungi.

Chat terakhir NH kepada Yusuf adalah agar paket tersebut diberikan ke marbot masjid.

"Kalau di aplikasi (Disuruh antar) baju sama makanan. Karena dihubungi enggak bisa, disuruh dititipikan di marbot masjid," imbuh Yusuf.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved