Pilu Pemilik Sapi Kurban Prabowo yang Mati di Mamuju, Batal Terima Rp125 Juta: Biar Allah yang Balas

Setelah sapi yang dipersiapkan untuk Kurban dari Presiden Prabowo Subianto untuk warga Mamuju, Sulawesi barat mati mendadak, Dedi Irawan pemilik

Editor: agus tri
KOMPAS.COM/JUNAEDI
SAPI PRABOWO MATI- Dedi Irawan pemilik Sapi berjenis Simental tak bisa menyembunyikan kesedihannya setelah sapi Kurban dari Presiden Prabowo mati mendadak 

TRIBUNBATAM.id - Setelah sapi yang dipersiapkan untuk Kurban dari Presiden Prabowo Subianto untuk warga Mamuju, Sulawesi barat mati mendadak, Dedi Irawan pemilik Sapi berjenis Simental tak bisa menyembunyikan kesedihannya. 

Rencananya akan disembelih sebagai hewan kurban Presiden untuk warga Sulawesi Barat pada Idul Adha mendatang, sapi miliknya yang dibanderol Rp125 juta.

Setelah Turbo, sapi jantan kesayangannya mati mendadak di kandang, Sayangnya harapan untuk menambah modal usaha penggemukan sapi itu kini sirna.

Dilansir Kompas.com (16/05/2025), kontrak jual beli bahkan sudah ditandatangani oleh Dedi bersama pihak Sekretariat Negara di Mamuju dengan nilai fantastis mencapai Rp125 juta.

"Tapi sayang, belum sempat terima transferan dari Istana, sapi yang saya cintai kemarin tiba-tiba ambruk dan mati di kandang,” tutur Dedi dengan suara berat saat dihubungi, Jumat (16/5/2025).

Turbo ditemukan ambruk dan tak bernyawa pada Kamis (15/5/2025), hanya satu hari setelah Dedi menandatangani kontrak resmi dengan pihak istana.

Dedi menduga kematian sapi kesayangannya itu bukanlah kejadian biasa.

Ia mencurigai ada unsur kesengajaan, karena Turbo mati tak lama setelah diberi makan dan dimandikan, sementara semua sapi lain yang mendapat perlakuan sama tetap sehat.

"Kalau ada yang berniat jahat dan mati karena diracun, biarlah Tuhan yang membalasnya," ujar Dedi

Menurutnya, seluruh sapi di kandangnya mendapatkan perlakuan dan pakan yang sama.

Namun, hanya Turbo yang mengalami kematian secara tiba-tiba.

Dedi mengungkapkan bahwa sejak Turbo dinyatakan terpilih sebagai sapi kurban Presiden pada awal Mei 2025, ia merawat hewan tersebut dengan sangat hati-hati. 

Ia bahkan merasa bangga karena sempat berdialog langsung dengan pihak Istana dalam video konferensi bersama enam peternak lainnya dari Sulawesi Barat.

“Ini bukan soal harga yang fantastis, tapi kebanggaan. Sapi saya terpilih sebagai yang terbaik mewakili Sulawesi Barat,” ujarnya.

Kini, kontrak pembelian otomatis batal karena sapi tidak bisa diserahkan sesuai jadwal kurban.

Dedi mengaku sangat kecewa, bukan hanya karena kehilangan potensi pendapatan, tetapi juga karena kehilangan hewan yang telah ia rawat dengan penuh kasih.

 “Saya baru saja mandikan dia, kasih makan sendiri, eh beberapa jam kemudian dia ambruk. Padahal saya sudah rencanakan banyak hal untuk usaha,” kata Dedi menutup ceritanya dengan suara lirih.

Setelah kejadian itu, mimpi untuk menambah modal usaha kandas. Dedi tak menuding siapa pun secara langsung, tetapi menyerahkan semuanya kepada Yang Maha Kuasa.

"Saya pasrah saja. Kalau memang ada orang yang iri atau tidak senang, biarlah Allah yang membalas. Saya tidak bisa berbuat apa-apa," tutur Dedi.

Respons Sekretariat Presiden

Di sisi lain, Dedi mengaku sangat sedih dengan kejadian tersebut, terutama karena sapi tersebut telah ia rawat dengan baik dan bahkan sudah disepakati dalam kontrak pembelian oleh pihak Sekretariat Kepresidenan pada Rabu (14/5/2025), sehari sebelum kejadian.

Sapi itu dibeli seharga Rp 125 juta, dan telah ditetapkan sebagai sapi kurban Presiden Prabowo untuk disumbangkan kepada masyarakat Sulawesi Barat.

Rencananya, sapi tersebut akan dikirim ke Mamuju, ibu kota Provinsi Sulbar, untuk disembelih dan dibagikan kepada masyarakat saat Iduladha.

Pihak Dinas Peternakan Kabupaten Polewali Mandar belum dapat memastikan apakah kematian sapi disebabkan oleh penyakit mendadak atau keracunan, sebagaimana dugaan sementara.

Pemeriksaan laboratorium oleh tim dokter hewan masih berlangsung untuk mengidentifikasi penyebab kematian lebih lanjut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sapi Kurban Presiden Prabowo Mati Mendadak, Peternak Sulbar Gagal Terima Rp 125 Juta".

 

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved