IDUL ADHA 2025
Pengiriman Sapi Kurban dari Natuna Keluar Daerah Anjlok Menjelang Idul Adha, DKPP Ungkap Alasannya
Pengiriman sapi kurban dari Kabupaten Natuna keluar daerah tercatat menurun menjelang Idul Adha 1446 Hijriah. Ada apa?
Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, NATUNA - Pengiriman sapi kurban dari Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri keluar daerah tercatat mengalami penurunan.
Data Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Natuna mencatat, jika dibandingkan momen hari raya kurban tahun 2024 lalu, penurunan tersebut dinilai signifikan.
Hingga pekan ketiga Mei 2025 ini, hanya 52 sapi yang dikirim ke Tanjungpinang, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Jumlah tersebut jauh menurun dibandingkan Idul Adha tahun sebelumnya, yang mencapai 207 sapi dan 3 kambing.
"Untuk pasokan sapi kurban tahun ini, baru tercatat sekitar 52 ekor sapi yang kita kirim ke luar daerah, seluruhnya ke Tanjungpinang," ujar Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Natuna, Zulfikar kepada TribunBatam.id, Jum'at (23/5/2025).
Baca juga: Harga Cabai di Natuna Kepri Anjlok, Sejumlah Pedagang Buka Lapak Dadakan di Pinggir Jalan
Pengiriman itu dilakukan secara bertahap, yakni 25 sapi pada pengiriman pertama, 17 sapi pada gelombang kedua dan 10 sapi terakhir pada Minggu (18/5) menggunakan kapal laut.
Menurut Zulfikar, menurunnya pengiriman sapi kurban dari Natuna tahun ini disebabkan oleh meningkatnya pasokan hewan kurban dari daerah lain seperti Sumatera Utara, Riau, Lampung hingga Nusa Tenggara Timur.
"Biasanya Natuna langganan pemasok utama karena status Natuna sebagai zona hijau bebas PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) non vaksin. Tapi sekarang pintu distribusi dari wilayah lain sudah dibuka, jadi permintaan ke kita menurun," jelasnya.
Padahal, kata Zulfikar, populasi ternak sapi di Natuna cukup melimpah dan mencukupi kebutuhan kurban, dengan jumlah mencapai lebih dari 3.000 ekor yang sudah memenuhi syarat kurban.
Ia juga menyebut, bahwa setiap peternak yang ingin mengirimkan hewan kurban wajib melapor ke DKPP untuk mendapatkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) serta pemeriksaan dari dokter hewan.
Baca juga: Sepekan Dua Camat di Natuna Meninggal, Sekda Gerak Cepat Tunjuk Pelaksana Tugas
"Sebagai persyaratan di cek poin karantina, sapi juga harus lulus uji laboratorium dan akan diterbitkan sertifikat kesehatan hewan oleh pihak karantina," imbuhnya.
Zulfikar memperkirakan permintaan tambahan dari luar daerah akan sulit terjadi, mengingat waktu pelaksanaan Idul Adha semakin dekat.
"Kalau ada pun, jumlahnya mungkin tak signifikan lagi. Tahun lalu tiga minggu sebelum hari H saja permintaan sudah tinggi," tambahnya.
Penurunan ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi peternak lokal yang biasanya mengandalkan momentum Idul Adha sebagai peluang mendapatkan cuan besar. (TribunBatam.id/Birri Fikrudin)
Serba-Serbi Iduladha 1446 H, Tak Hanya di Batam, Sapi Kurban Kabur Masuk Polresta Tanjungpinang |
![]() |
---|
Kakek 84 Tahun di Tanah Datar Sumbar, Tewas Setelah Kena Tendang dan Diinjak Sapi Kurban |
![]() |
---|
ASN Kemenag Lingga Berkurban di Surau Nurul Ikhlas Dusun Todak |
![]() |
---|
Dimomen Idul Adha 2025, Capella Honda Kepri Berqurban di Masjid Quba Batam Center |
![]() |
---|
Panitia Kurban di Kudus Kejar-kejaran Dengan Sapi, Hewan Kurban Rusak Kendaraan Parkir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.