Harga Cabai di Natuna Kepri Anjlok, Sejumlah Pedagang Buka Lapak Dadakan di Pinggir Jalan
Harga cabai di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, tengah anjlok dalam beberapa pekan terakhir. Pedagang inisiatif buat lapak dadakan di pinggir jalan
Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Dewi Haryati
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Harga cabai di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), tengah anjlok.
Kondisi ini membuat para pedagang dan petani berinisiatif membuka lapak dadakan di pinggir jalan, untuk menghabiskan stok cabai mereka.
Pemandangan ini terlihat di sejumlah titik di Kota Ranai Natuna. Salah satunya seperti di sepanjang Jalan Datuk Kaya Wan Muhammad Benteng.
Sejak pagi, para pedagang tampak menggelar terpal sederhana, dan menyusun aneka jenis cabai dengan tumpukan menggunung yang mencolok dari kejauhan.
Baca juga: Harga Cabai di Natuna Terjun Bebas, Pedagang Ungkap Harga Cabe Merah Panjang di Ranai Turun
Cabai merah keriting, cabai rawit hijau, cabai rawit setan, hingga cabai hijau panjang dijual dalam kondisi segar dengan harga terjangkau.
Tak hanya cabai, beberapa jenis sayuran segar juga turut dijajakan.
“Jual di pinggir jalan biar cepat laku. Harganya kita samakan dengan pasar,” ujar Sri, seorang pedagang yang telah membuka lapak sejak dua pekan terakhir, Jumat (23/5/2025).
Sri mengaku mendapat pasokan langsung dari petani, dan hanya mengambil keuntungan Rp2 ribu hingga Rp3 ribu per kilogram.
“Kalau dinaikkan harga, malah lambat lakunya. Yang penting cabai cepat habis, ada untung walaupun sedikit,” tambahnya.
Pantauan Tribunbatam.id, harga cabai rawit hijau hanya dijual Rp30 ribu hingga Rp35 ribu per kilogram.
Cabai merah panjang bahkan lebih murah, hanya Rp25 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram.
Sementara cabai setan dijual di kisaran Rp30 ribu hingga Rp35 ribu.
Penampakan lapak dadakan ini turut disambut baik oleh masyarakat.
Baca juga: Harga Cabai di Pasar Ranai Natuna Anjlok, Pedagang Menjerit: Sudah Turun, Tetap juga Sepi
Warna-warni cabai segar yang dipajang di pinggir jalan, menarik perhatian pengendara untuk singgah dan berbelanja.
“Sekarang memang musim cabai melimpah, jadi kita jual langsung dari kebun, biar cepat habis,” kata Wati, pedagang sekaligus petani cabai.
Menurutnya, meski keuntungan tak besar, namun cara ini dinilai efektif untuk menghindari kerugian akibat hasil panen yang tak terserap. (Tribunbatam.id/Birri Fikrudin)
Pengukuhan Pengurus DPC PP-PAUD Natuna, Pendidikan Karakter Jadi Sorotan |
![]() |
---|
Program Magang Kepri Dorong Serapan Tenaga Kerja, Tahun 2026 Fokus Sektor Pariwisata |
![]() |
---|
Update Jadwal Kapal KMP Bahtera Nusantara 01 Singgahi Natuna Periode 22-29 September 2025 |
![]() |
---|
Kesbangpol Masuk Sekolah Jadi Program Unggulan Badan Kesbangpol Kepri Tahun 2025 |
![]() |
---|
Cabai Lokal Asal Singkep Lingga Mulai Menggeliat, Hasil Panen Budi Saingi Pasokan Jambi dan Batam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.