BUAYA DI BINTAN

Momen Dramatis Warga Bintan Selamatkan Korban dari Mulut Buaya di Desa Penaga

Momen dramatis terungkap saat warga Bintan menyelamatkan Mahyudin dari mulut buaya di Desa Penaga, Senin (26/5/2025).

TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng
BUAYA DI BINTAN - Seorang saksi mata, Jamil (72) sedang menunjukkan lokasi buaya menerkam Mahyudin di bawah rumah warga Kampung Tanah Merah, Desa Penaga, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Senin (26/5/2025). 

TRIBUNBATAM.id, BINTAN  - Upaya penyelamatan Mahyudin (49), korban terkaman buaya di Kampung Tanah Merah, Desa Penaga, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berlangsung dramatis.

Warga di Bintan itu dan buaya sempat tarik menarik selama 20 menit.

Mahyudin selamat dari serangan buaya berukuran 4 meter tersebut. 

Insiden ini berlangsung cepat.

Kala itu korban hendak naik ke atas sampan.

Baca juga: Viral, Seorang Warga Bintan Digigit Buaya di Desa Penaga, Kedua Kaki Luka Parah

Dia hendak berangkat ke tengah laut mencari ikan, Senin (26/5/2024) sekira pukul 23.00 WIB.

Begitu melangkah ke sampannya, korban tiba-tiba diterkam buaya dan ditarik ke dalam air.

Buaya kala itu sudah mengintai korban dari dalam laut, atau tepat di bawah pelantar. 

Seorang saksi mata yang juga warga Kampung Tanah Merah, Jamil, (72) saat mengetahui kejadian itu mengaku kaget.

"Saya kaget dengar terikat korban, tolong....tolong," kata Jamil meniru ucap Mahyudin,  Selasa (27/5/2025).

Saat kejadian Jamil sedang berada di teras rumahnya, kurang lebih 3 meter dari lokasi kejadian. 

Baca juga: Penampakan Sapi Kurban Presiden Prabowo untuk Masyarakat Bintan, Beratnya Capai 856 Kg

Jamil pun langsung turun ke laut setelah mendengar suara teriakan minta tolong dari Mahyudin.

"Saya melihat Mahyudin sudah memegang tangga kayu di pelantar dengan satu tangan," kata dia.

Jamil bersama anaknya mencoba menolong Mahyudin dengan meraih tangan dan berusaha menariknya ke atas.

Saat itu juga, Jamil melihat langsung buaya besar hitam muncul ke permukaan dan berusaha merebut Mahyudin dari mereka.

“Kami dan buaya saling tarik-tarikan, buaya menarik Mahyudin ke bawah, kami menariknya ke atas,” jelasnya.

Jamil dan anaknya akhirnya berhasil melepaskan Mahyudin dari gigitan buaya raksasa itu.

Buaya itu kemudian melarikan diri ke arah kerambah setelah gagal memangsa Mahyudin.

Setelah menyelamatkan Mahyudin, Jamal melihat luka robek cukup besar di kaki kanan Mahyudin, sementara kaki kiri Mahyudin juga mengalami luka.

"Saya kala itu melihat Mahyudin kelelahan dan bersandar di pagar pelantar. Darah segar mengalir di atas pelantar," ucapnya. 

Warga kemudian membersihkan darah yang keluar dari luka di kaki korban lalu melarikan korban ke RSUD Raja Ahmad Tabib Tanjungpinang. 

Hal serupa juga disampaikan Rudi.

Dia mengaku panik dengan insiden ini.

"Saya masih berada di sampan di laut, dekat dengan lokasi kejadian," katanya 

Dirinya mencoba mengarahkan senter ke arah kerambah dan melihat buaya muncul di dekat kerambah.

Dia mengaku, buaya itu selama ini memang sering muncul di laut.

Kendati demikian tidak pernah mengganggu masyarakat termasuk memangsa hewan milik warga. 

"Baru kali inilah ada kejadian besar," katanya. 

Dia mengaku populasi buaya di perairan mereka semakin meningkat dan berharap buaya tersebut dapat segera ditangkap.

"Kami sebenarnya takut, hanya saja mau tak mau kami harus melaut cari ikan untuk kebutuhan sehari-hari," katanya. 

Dia berharap kepada Pemerintah Kabupaten Bintan agar memasang lampu di pelantar tersebut. 

"Kami juga terkadang waswas, kalau malam gelap gulita. Mohon pemerintah pasang lampu di sini," harapnya. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved