Ekspor Ikan Hidup dari Anambas ke Hongkong Stop Beroperasi, DP3 Anambas Janji Telusuri Sebabnya
Ekspor ikan hidup dari Anambas keluar negeri termasuk Hongkong terhenti sejak beberapa bulan terakhir. Kepala DP3 Anambas buka suara soal ini.
Penulis: Novenri Halomoan Simanjuntak | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Ekspor ikan hidup di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) berhenti beroperasi sejak beberapa bulan terakhir.
Ikan hidup dengan berbagai jenis yang disuplai ke sejumlah negara, salah satunya Hongkong itu tak lagi berjalan.
Kepala Dinas Perikanan, Pertanian dan Pangan (DP3) Anambas, Rovaniyadi membenarkan kabar stopnya ekspor ikan hidup dari Anambas keluar negeri ini.
"Ya sudah tak beroperasi lagi terakhir jika tak salah awal tahun," ucapnya, Rabu (28/5/2025).
Ia mengungkapkan, kapal pengangkut eskpor ikan sempat datang pada Januari lalu, namun kapal diketahui kembali ke Kabupaten Natuna.
"Kalau tidak salah, akhir Januari terakhir ekspor ikan," sebutnya.
Baca juga: Respon PPP Anambas Munculnya Haji Isam dan Menpan Amran, Ingatkan Aturan Partai dan Usulkan Mardiono
Rovan mengaku, tak mengetahui persis apa penyebab dari terhentinya ekspor ikan hidup.
Namun, kondisi saat ini, kapal yang menjemput budidaya nelayan itu tak lagi beroperasi menuju Hongkong.
"Kami belum tahu alasannya. Kami akan coba telusuri di lapangan," jelas Rovan.
Akibat terhentinya ekpor ini, sejumlah nelayan lokal resah karena ikan yang ditangkap tidak bisa dijual dengan harga layak di pasar setempat.
Saat ini ada dua pengepul ikan aktif yang menampung hasil budidaya nelayan lokal yakni Air Sena dan di Tarempa Barat.
“Biasanya harga kerapu hidup bisa mencapai ratusan ribu per kilogram untuk ekspor dan Napoleon jutaan per kilogram tapi sekarang nelayan hanya bisa menjual murah ke pengepul lokal atau bahkan membiarkannya di laut,” terangnya.
Baca juga: IKA FISIP UMRAH Anambas Resmi Dilantik, Bupati Aneng Ajak Kolaborasi Tingkatkan Pendidikan
Melihat kondisi ini, pihaknya pun mendorong pemerintah pusat untuk dapat berperan mengaktifkan kembali ekspor ikan di Anambas.
“Kami berharap solusi bisa segera ditemukan agar roda ekonomi masyarakat pesisir, khususnya di sektor perikanan, bisa kembali bergerak,” ungkap Rovan.
Sektor ekspor ikan hidup selama ini menjadi salah satu penopang utama ekonomi masyarakat Anambas, khususnya di pulau-pulau terluar yang mengandalkan laut sebagai sumber penghasilan utama.
Dengan masuknya kapal ekspor Hongkong ini biasanya membuat perputaran ekonomi nelayan berputar dengan mendapat penghasilan hampir Rp 3 Miliar.
Terhentinya ekspor ini tidak hanya berdampak pada penghasilan harian, tapi juga mengancam keberlanjutan usaha budidaya laut di daerah tersebut. (TribunBatam.id/Noven Simanjuntak)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Kemenag Anambas Tindaklanjuti Program Nikah Massal, Bakal Beri Peluang Bagi Pasangan Nikah Tak Resmi |
![]() |
---|
Ranperda Kawasan Tanpa Rokok Berlanjut, Fraksi DPRD Anambas Minta Perjelas Sanksi dan Kesiapan Area |
![]() |
---|
Respons Pemkab Anambas Soal Nasib KPPAD dan Maraknya Kasus Perempuan dan Anak |
![]() |
---|
Sekolah Rakyat di Anambas Dimulai Hari Ini, 13 Pelajar SMP Siap Ikuti Pembelajaran |
![]() |
---|
Bupati Anambas Ajak Nobar Timnas vs Vietnam di Final U-23 AFF, Warga Yakin Timnas Menang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.