SABU 2 TON DI KEPRI
Peran Penting Dewi Astutik Otak Pengiriman 2 Ton Sabu ke Indonesia, Rekrut 4 WNI Muluskan Bisnisnya
Pada awal Mei 2025, Dewi Astutik yang memiliki nama asli berinisial PA ini kembali disorot setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan penyelu
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Dulunya hanya seorang TKI, kini Dewi Astutik menjadi orang yang paling di cari oleh petugas di Indonesia.
Wanita asal Ponorogo jawa tengah ini disebut-sebut sebagai orang yang mengirim sabu sebanyak dua ton yang ditangkap di Perarairan Kepri.
Terungkap peran Dewi Astutik, TKI asal Ponorogo dalam jaringan narkoba internasional Golden Triangle.
Ternyata Dewi Astutik merekrut empat orang yang diduga kuat sebagai kenalannya dan membawa sabu ke Indonesia.
Kini Nama Dewi Astutik menjadi orang yang paling di cari setelah empat pelaku lainnya yakni orang Indonesia sudah ditahan oleh petugas BNN.
Pada awal Mei 2025, Dewi Astutik yang memiliki nama asli berinisial PA ini kembali disorot setelah Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan penyelundupan 2 tok sabu-sabu senilai Rp 5 triliun dari KM Sea Dragon Tarawa di perairan Karimun, Kepulauan Riau.
Otak di balik penyelundupan 2 ton sabu tersebut diduga adalah Dewi Astutik.
Hal ini diketahui setelah BNN menangkap empat WNI yakni Fandi Ramdani, Leo Candra Samosir, Richard Halomoan, dan Hasiloan Samosir.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Komjen Marthinus Hukom, mengakui Dewi merupakan pengendali utama jaringan narkotika internasional tersebut.
Untuk diketahui, Golden Triangle atau Segitiga Emas merupakan kawasan rawan peredaran narkoba yang meliputi Thailand, Myanmar, dan Laos.
Marthinus menyebut Dewi telah buron sejak 2024 dan diyakini saat ini berada di sekitar wilayah Kamboja.
"Kami bekerja sama dengan BIN untuk mencari Dewi Astuti di Kamboja dan sekitarnya," tegasnya.
Selain nama Dewi Astuti, BNN juga mengungkap keterlibatan Chancai, warga negara Thailand yang juga menjadi pengendali jaringan narkotika lewat kapal yang sama.
Chancai kini telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) internasional.
BNN juga tengah menyelidiki kemungkinan hubungan antara KM Sea Dragon Tarawa dan kapal lain, KM Aungtoetoe 99, yang sebelumnya digagalkan TNI AL karena membawa 1,2 ton kokain dan 700 kilogram sabu. Kedua kapal ini diamankan di perairan sekitar Karimun pada waktu yang berbeda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.