Kasus Covid-19 Melonjak di Asia Tenggara, Dinkes Batam Perkuat Pemantauan Lewat Deteksi Dini

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Kasus COVID-19 kembali meningkat di sejumlah negara Asia Tenggara sejak awal Mei 2025. 

Penularannya bahkan menunjukkan tren yang mengkhawatirkan di tiga negara, yakni Singapura, Thailand, dan Malaysia.

Thailand mencatat lebih dari 16.600 kasus baru dengan enam kematian dalam periode 4 hinggq 10 Mei 2025. 

Sementara Singapura mengalami lonjakan menjadi 14.200 kasus selama 27 April hingga 3 Mei 2025. 

Di Malaysia, meski peningkatan kasus tercatat sejak awal tahun, pemerintah setempat memastikan belum ada laporan kematian akibat COVID-19 sepanjang 2025.

Melihat tren tersebut, Kementerian Kesehatan RI menerbitkan Surat Edaran Nomor SR.03.01/C/1422/2025 tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus COVID-19 yang ditujukan kepada seluruh dinas kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

Baca juga: Lonjakan Covid-19 di Singapura, Dinkes Batam Jalankan Sistem Pemantauan, Gejala Mirip Flu Biasa

Menanggapi hal itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Batam memastikan pemantauan kasus di Kota Batam tetap berjalan secara aktif.

"Kami tetap terus lakukan pemantauan melalui sistem yang sudah ada, yakni EWARS atau Early Warning Response System dan SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon)," ujar Kepala Dinkes Batam, Didi Kusmarjadi, Minggu (1/6/2025).

EWARS dan SKDR merupakan sistem pelaporan berbasis digital yang digunakan untuk mendeteksi gejala penyakit menular sejak dini, termasuk COVID-19, di seluruh wilayah Indonesia.

Selain pemantauan rutin, Dinkes Batam juga menggencarkan edukasi pencegahan kepada masyarakat.

"Edukasi tetap berjalan. Semua puskesmas di Batam terus menyosialisasikan pentingnya menjaga kesehatan dan mewaspadai gejala-gejala yang muncul," tambah Didi.

Baca juga: Rutan Batam Datangkan Petugas Dinkes Batam Cek HIV dan Sifilis Warga Binaan Pemasyarakatan

Didi mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan. (TribunBatam.id/Ucik Suwaibah)