Warga Singapura di Batam Meninggal di Rumahnya, Anak dan Istri Sesalkan Informasi Sesat di Medsos

Warga Singapura meninggal dunia di Perumahan Papa Mama Batam Kota. Anak dan istri sesalkan informasi sesat di medsos.

TribunBatam.id/Beres Lumbantobing
WARGA SINGAPURA MENINGGAL DUNIA DI BATAM - Warga Batam berdatangan ke Perumahan Papa Mama Blok F4 Nomor 12B, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota, Rabu (6/8/2025). Warga Singapura di Batam meninggal dunia di rumah itu. Pihak keluarga menyesalkan informasi sesat di medsos. 

TRIBUNBATAM.id, BATAM – Duka masih terasa di Perumahan Papa Mama Blok F4 Nomor 12B, Kelurahan Belian, Kecamatan Batam Kota, Rabu (6/8/2025).

Di rumah itu, keluarga Suki'ono bin Satiman (69), warga Singapura di Batam yang meninggal dunia masih berkumpul.

Kerabat dan tetangga masih datang menyampaikan ucapan duka cita.

Selain keluarga dan kerabat, ada juga perwakilan keluarga dari Singapura yang datang ke rumah itu.

Warga Singapura di Batam itu meninggal dunia dalam kondisi berbaring di tempat tidur kamar lantai dua rumahnya.

Jenazah warga Singapura di Batam itu sempat dibawa ke rumah sakit Bhayangkara Polda Kepri. 

Tak ada garis polisi, suasana rumah penuh haru, keluarga berkumpul, termasuk anak dari korban. 

Istri Suki'ono, Wirdawati menegaskan jika sang suami meninggal dengan wajar, tak seperti pemberitaan media sosial.

"Kami sangat sedih membacanya, suami saya disebut ditemukan meninggal. Bahasa ditemukan itu seolah kami tak menjaga, mengurusnya. Kamu masih fokus mengurus pemakamannya," ujar wanita berumur 49 tahun itu saat ditemui di rumahnya. 

Saat sang suami meninggal, dirinya dan keluarga tengah berada di rumah mendampingi korban yang sudah sejak lama menderita stroke.

"Kami sudah melihat napasnya satu-satu, lalu menyuruh Beliau mengucap syahadat berulang kali. Tapi setelah dicek nadinya, ternyata sudah tidak ada,” ujarnya. 

Tak hanya Wirdawati, anak dari korban juga terlihat kesal.

Ia menyesalkan adanya informasi yang menyebut penemuan mayat.

Padahal saat kejadian, ia bersama sang anak ada di rumah mengurus sang ayah. 

"Siapa yang tak marah, dibilang ada penemuan mayat, identitas ayah dan rumah kami. Padahal, kami lagi berkumpul ketika ayah menghembuskan napas terakhir," ungkapnya kesal. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved