Peran 4 Perampok Spesialis Minimarket: 2 Pelaku Ditembak Mati, Sudah 10 Tempat Dirampok

TRIBUNBATAM.id - Berikut ini adalah peran keempat perampok spesialis minimarket dan gudang distributor rokok di sejumlah provinsi. 

Seperti diketahui, Subdit III Jatanras Polda Jatim telah menangkap satu pelaku dan menembak mati dua perampok di kawasan Gerbang Tol Sidoarjo, sekitar pukul 22.30 WIB, pada Senin (2/5/2025). 

Dua pelaku yang ditembak mati adalah EK (40) dan FM (38), warga Magelang, Jawa Tengah.

Seorang pelaku lain berinsial J berhasil ditangkap petugas dan kini sedang diperiksa penyidik di Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim. 

Subdit III Jatanras Polda Jatim kini masih memburu seorang pelaku berinisial R yang masih buron setelah berhasil melarikan diri.

Khusus untuk EK berperan sebagai dalang perampokan yang dikenal licin dan kerap lolos dari pengejaran.

Tak tanggung-tanggung, komplotan perampok ini sudah beraksi di sedikitnya 10 lokasi kejahatan berbeda di Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali.

Panit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Fauzi mengonfirmasi penangkapan komplotan perampok tersebut.

“EK ini otaknya. Dia punya jaringan sendiri-sendiri di tiap aksi. Beberapa anggotanya sempat tertangkap di Bandung dan Situbondo, tapi EK terus lolos sampai akhirnya berhasil kami lumpuhkan,” ungkap AKP Fauzi, Panit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, Kamis (5/6/2025).

Baca juga: Aksi Kejar-kejaran Mencekam Polisi dengan 4 Rampok di Sidoarjo, 2 Pelaku Tewas Kena Timah Panas

10 TKP, 4 Provinsi, 1 Jaringan

Selain itu, EK dan rekan-rekannya menargetkan lokasi strategis dengan sistem keamanan minim.

Khususnya yang memiliki aset bernilai tinggi, seperti minimarket, toko swalayan, dan gudang rokok.

Mereka sudah beraksi di Kota Tangerang (Banten), Bandung (dua kali), Gresik, Sidoarjo, Jember, Situbondo, Tulungagung, Blitar, Malang (Jatim), hingga Denpasar (Bali).

“Total ada 10 tempat kejadian perkara (TKP) dengan laporan polisi resmi dan rekaman CCTV yang mendukung,” jelas Fauzi.

Aksi terakhir mereka dilakukan di Denpasar, sebelum akhirnya EK dan komplotannya terendus di Jatim dan disergap saat melintas di Tol Surabaya-Gempol.