PENEMUAN MAYAT WNA SINGAPURA DI BATAM
Fakta Lain Warga Singapura Tewas di Batam, Sekuriti: Penghuni Rumah Tak Pernah Lapor
Fakta baru terungkap dari sekuriti perumahan warga Singapura yang tewas di Batam, Sabtu (7/6) sore.
Penulis: Pertanian Sitanggang | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Fakta baru terungkap terkait warga Singapura yang tewas dalam rumah di Perumahan Masyeba Gading Mas, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepri, Sabtu (7/6).
Seorang sekuriti perumahan di sana menyebut jika penghuni rumah Blok B1 nomor 40 tidak pernah melapor.
Ia mengatakan jika terdapat enam Rukun Tetangga (RT) di Perumahan Masyeba Gading Mas.
Namun sekuriti hanya ada di gerban masuk.
"Setahu kami penghuni blok B1 nomor 40 itu tidak pernah lapor. Kebetulan RT kami baru. Pak RT pun tidak kenal sama Beliau," kata Sekuriti komplek yang tak mau namanya di sebutkan, Minggu (8/6/2025).
Dia juga mengatakan saat kejadian bukan hanya warga kaget, perangkat RT di RT02/022 juga kaget karena korban tidak pernah melapor.
Baca juga: Fakta Lain Sekuriti Perumahan Sebut Penghuni Blok B1 Nomor 40 Tidak Pernah Lapor
Mereka hanya tahu jika rumah itu berpenghuni.
Sumber mengaku tidak mengenal korban karena selama ini jarang terlihat.
Yang ia tahu dari tetangganya, warga Singapura itu selalu ada yang antar makanan sambil berkunjung.
"Kebetulan kalau kita sekuriti di lokasi ini sifatnya hanya patroli dan menjaga keamanan di pintu masuk," ucapnya.
Kesaksian Warga Batam Tetangga WNA Singapura
Wandi, seorang warga Batam di sana sebelumnya mengaku jika pintu rumah jarang terbuka.
Kondisinya terbuka hanya jika ada orang datang.
"Setahu kami, ada perempuan yang selama ini sering datang mengantar makanan. Jadi kalau perempuan itu datang biasanya pintunya baru terbuka," ungkapnya, Minggu (8/6/2025).
Wandi menceritakan perempuan yang sering mengantar makanan ke rumah tersebut informasinya teman dari warga Singapura itu.
Kondisi Kamal yang sudah usia lanjut, menurut warga juga memprihatinkan.
"Saya pernah lihat juga, jalannya pun sudah agak tertunduk," kata Wandi.
Baca juga: Pesan Terakhir Farhan, Pekerja PT di Batam Tewas Setelah Lompat dari Jembatan I Barelang
Dia menceritakan terakhir melihat korban dua minggu sebelum ditemukan meninggal di rumahnya.
"Kalau tidak salah dua minggu sebelum kejadian saya sempat melihat bapak itu turun dari mobil diantar oleh taksi. Kurang tahulah dari mana," kata Wandi.
Meski rumahnya bersebelahan wandi menceritakan mereka tidak pernah curiga korban meninggal di rumahnya dan sudah beberapa hari.
"Kami kaget juga apalagi saat ditemukan sudah mulai membusuk. Pasalnya selama ini tidak ada bau," ujarnya.
Dia juga mengatakan awalnya mereka beberapa hari terakhir mengira penghuni rumah tersebut keluar atau pulang ke Singapura.
"Karena biasanya kalau korban di rumah pasti AC hidup, kebetulan empat hari terakhir AC itu tidak hidup dan lampu luar hidup. Jadi kami pikir penghuninya pulang ke Singapura," beber Wandi.
Wandi mengatakan mereka juga baru tahu korban meninggal setelah polisi datang dan perempuan yang sering antar makanan datang ke lokasi.
Kata Kapolsek Sekupang
Polisi menemukan aneka obat dari dalam rumah warga Singapura yang ditemukan tewas dalam kondisi memprihatinkan, Sabtu (7/6) sore.
Kamal Bin Ahmad (70), seorang warga Singapura sebelumnya ditemukan tewas dalam rumahnya di Perumahan Masyeba Gading Mas, Blok B1 Nomor 40, Kecamatan Sekupang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) gempar setelah penemuan mayat seorang pria warga negara asing (WNA) asal Singapura, Sabtu (7/6) sore.
Warga Singapura di Batam ditemukan tewas dengan kondisi tubuh sudah membusuk.
Mayat warga Singapura di Batam itu ditemukan di dalam rumahnya sekira pukul 16.00 WIB.
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Zaenal Arifin, S.I.K melalui Kapolsek Sekupang, Kompol Benhur Gultom menjelaskan jika Kamal diduga telah meninggal dunia lima hari sebelum akhirnya ditemukan.
Hasil penyelidikan awal mengungkap bahwa korban memiliki riwayat penyakit komplikasi yang cukup serius.
"Di dalam rumah korban ditemukan sejumlah obat-obatan, serta surat keterangan medis dari Singapura. Obat-obatan itu antara lain Atorvastatin, Vitamin C, Glucosamine Sulfate, Harnal Ocas, Dermasone, dan Panadol Extra," ungkap Benhur, Minggu (8/6/2025) pagi.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sekupang, Iptu Ridho Lubis, menyebutkan bahwa informasi dari para tetangga memperkuat dugaan Kamal telah lama mengidap penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi dan kolesterol.
“Warga sekitar mulai curiga karena korban tidak pernah terlihat keluar rumah selama hampir seminggu. Puncaknya saat bau busuk tercium, mereka langsung melapor ke petugas keamanan,” kata Ridho.
Jenazah Kamal kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Kepri untuk proses autopsi.
Sementara itu, pihak kepolisian telah menghubungi istri korban yang berada di Singapura untuk segera datang ke Batam.
Kematian pria kelahiran 15 Desember 1954 itu baru terungkap setelah aroma menyengat tercium dari dalam rumahnya.
Petugas keamanan yang curiga lalu melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Saat pintu berhasil dibuka, jenazah Kamal ditemukan dalam posisi miring ke kanan, hanya mengenakan kaus bermotif bunga, tanpa celana, dengan tubuh yang sudah membiru dan membusuk. (TribunBatam.id/Pertanian Sitanggang)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.