Pertalite Langka Lagi di Anambas, Sudah 5 Hari Warga Kesulitan Cari BBM

Warga Anambas kembali kesulitan mencari BBM jenis Pertalite. Setidaknya sudah lima hari warga daerah terdepan di Kepri itu sulit mencari bahan bakar.

TribunBatam.id/Noven Simanjuntak
BBM DI ANAMBAS - Potret salah satu pengecer botolan di Tarempa, Kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri yang tutup dan tak menjual BBM Pertalite, Senin (9/6/2025). 

TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite langka lagi di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Di Kecamatan Siantan termasuk Tarempa, BBM jenis Pertalite ini begitu sulit ditemukan dalam kurun waktu 5 hari terakhir.

Tak seperti di kabupaten/kota lainnya yang memiliki SPBU, penjualan minyak Pertalite di Anambas masih manual dan mengandalkan pengecer minyak botolan bekas air minum kemasan isi 1 liter.

Sejumlah pengecer penjual minyak botolan yang biasa mudah ditemukan pada pagi hingga malam hari mendadak tak menjajakan Pertalite lagi.

Persoalan kelangkaan BBM pertalite yang jadi kebutuhan dasar masyarakat ini seolah telah lumrah dan tak kunjung teratasi.

Baca juga: Bupati Aneng Jamu Wisman Sail Indonesia Yacht Raily 2025 Anambas lewat Pertunjukan Budaya

Padahal daerah terdepan Indonesia ini terkenal sebagai daerah penghasil minyak dan gas (migas)

Saat-saat langka, harganya pun bisa melambung di atas harga eceran tertinggi atau HET dengan besaran Rp 20 ribuan.

Kondisi kelangkaan minyak ini lantas dikeluhan banyak warga Tarempa, Kecamatan Siantan.

Salah seorang warga Tarempa, Johanda mengaku sudah dua hari kesulitan mendapatkan pertalite di pengecer botolan.

Dampak kesulitan itu, kendaraan roda duanya tak lagi berjalan dan terpakir di kostan.

Baca juga: Wagub Kepri Nyanyang Haris Bangga Lomba Pacu Pompong Digelar, Dukung Pariwisata di Anambas

Kini untuk bekerja, dirinya harus rela berjalan kaki menempuh jarak lebih dari 500 meter.

"Sekarang ini kemana-mana mau kerja atau belanja sudah jalan kaki. Saya sudah tanya sana-sini gak ada yang punya bensin," ujarnya, Senin (9/6/2025).

Ia menyayangkan, persoalan bensin langka ini tidak pernah dapat teratasi dan terus berlarut-larut.

Bahkan pihak terkait, menurutnya, kurang memberikan atensi serius untuk melakukan tindakan guna memastikan stok bensin tetap ada untuk kebutuhan masyarakat.

"Kondisi kelangkaan minyak ini patutnya diantisipasi oleh sejumlah pihak kepentingan, agar tidak meresahkan masyarakat," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved