KEJADIAN DI SUMSEL

Identitas Mayat Dalam Karung di Kayuagung Sumsel Diketahui, Gadis 19 Tahun, Pamit Pergi Lamar Kerja

Identias Mayat dalam karung goni di Kayuagung Ogan Komering Ilir Sumsel terungkap, korban gadis 19 tahun, pamit ke orangtua mau lamar kerja

|
Editor: Mairi Nandarson
kolase tribunbatam.id foto tribunsumsel.com
MAYAT DALAM GONI - Identitas mayat yang ditemukan dalam goni di Kayuagung, OKI, Sumsel, sudah diketahui. Korban bernama Marini (inzet) berusia 19 tahun. Pamit dari rumah mau lamar kerja. 

"Orangtua kami langsung ke sana dan setelah dievakuasi dan dibawa ke RSUD Kayuagung ternyata benar jenazah yang ditemukan adalah adek saya dilihat dari ciri-ciri dan pakaian yang dikenakan korban," katanya.

Setelah memastikan korban adalah Marini, akhirnya pihak keluarga membawa pulang untuk segera dimakamkan.

"Kemaren sekitar jam 18.00 WIB, jenazah sudah dimakamkan di tempat pemakaman umum Tanjung Rancing," katanya.

Tubuh Korban Penuh Luka

Kondisi jasad Marini (19) yang ditemukan dalam karung goni dengan wajah tertutup kaos hitam itu penuh dengan luka.

Hal itu diungkap sang kakak, Marina saat melihat kondisi tubuh sang adik.

Marina (29) mengaku tak terima adik bungsunya meninggal dunia dengan cara yang mengenaskan itu.

Menurutnya, pertama kali ditemukan kondisi Marini sudah membusuk, di bagian atas tubuhnya berwarna kehitaman dan wajah sulit dikenali.

"Setelah kami melihat ada beberapa bagian tubuh mengalami luka-luka sayatan senjata tajam. Termasuk di bagian perut, kaki dan kuping."

"Wajah adek saya juga sudah sulit dikenali lagi. Namun beruntung dari pakaian dan anting kami melihat itu memang yang dipakai saat pamitan pergi dari rumah," ujarnya ditemui di kediamannya di Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung pada Senin (16/6/2025) sore.

Dengan kejadian yang menimpa, Marina dan keluarga besar sangat berharap agar pelaku yang tega melakukan perbuatan sadis dapat segera ditangkap dan ditahan.

"Saya merasa perbuatan tersebut sangat sadis dan tidak manusiawi. Karena kalau mengambil motor dan handphone tidak perlu menghabisi nyawa," 

"Makanya kami meminta petugas kepolisian untuk menangkap pelaku dan kami ingin melihat mereka yang sangat kejam dan sadis," katanya.

Pihak keluarga berharap agar pelaku dapat dijatuhi hukuman seberat-beratnya dan setimpal.

"Meminta pelaku dihukum mati, sesuai perbuatannya. Karena kami sangat kehilangan adek disayangi," katanya.

( tribunbatam.id )

sumber: TribunSumsel.com

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved