PEMBUNUHAN DI JEMBER

Pelaku Pembunuhan Ayah dan Juraga di Jember Tewas Ditembak Polisi, Emosi Istri Pelaku Belum Stabil

Hal ini diungkapkan oleh Auladi Sholeh, adik kandung tersangka Iman Nurhakiki saat ditemui di rumahnya Dusun Sumberejo, Desa/Kecamatan Umbulsari

Editor: Eko Setiawan
Foto Istimewa Pemerintah Desa Umbulsari
KASUS PEMBUNUHAN - Polisi melakukan olah tempat kejadian perkara kasus pembunuhan di Desa/Kecamatan Umbulsari Jember, Jawa Timur, Selasa (10/6/2025) Pria di Jember Membunuh Ayah dan tetangganya di Desa/Kecamatan Umbulsari Jember. 

TRIBUNBATAM.id, JEMBER - Kasus pembunuhan di Jember terus ditindak lanjuti oleh kepolisian kendati pelaku pembunuhan sudah tewas usai menjalani perawatan pasca ditembak polisi karena melawan petugas ketika diamankan.

Pelaku mengalami luka tembak di kaki dan paha, dia dinyatakan tewas usai menjalani perawatan medis di Rumah Sakit.

Meski terjadi peristiwa berdarah, Farida, istri Iman Nurhakiki, almarhum tersangka pembunuhan terhadap ayahnya, Imam Syafii, dan tetangganya, Armanu, di Dusun Sumberejo, Desa/Kecamatan Umbulsari, Jember, Jawa Timur, pada Selasa (10/6/2025) lalu, masih berkomunikasi dengan keluarga almarhum tersangka. 

Hal ini diungkapkan oleh Auladi Sholeh, adik kandung tersangka Iman Nurhakiki saat ditemui di rumahnya Dusun Sumberejo, Desa/Kecamatan Umbulsari, Jember, Jawa Timur, Senin 916/6/2025).

Ia mengaku masih berkomunikasi dengan baik bersama kakak iparnya Farida. Kata Auladi, kondisi emosi kakak iparnya masih sangat labil, setelah dianiaya oleh kakak kandungnya.

"Belum bisa keluar sampai sekarang, masih trauma tapi kalau teleponan masih, meskipun ada kejadian ini," ungkapnya.

Korban Selamat Sudah Pulang

Di sisi lain, Sanimin, korban yang selamat dari pembacokan Iman Nurhakiki, baru keluar dari RSD Balung Jember pada Jumat  (13/6/2025) malam. Ini setelah Sanimin menjalani operasi bagian kepala. Senin kemarin Sanimin tampak masih berbaring di dalam rumahnya, dan belum bisa melakukan aktifitas normal.

Kepala Sanimin sebelumnya dibacok oleh keponakannya, Iman Nurhakiki, ketika yang bersangkutan melerai pelaku saat akan membacok Imam Syafii dengan sebilah celurit hingga tewas.

Sebelum itu, pelaku juga membacok juragan jeruk bernama Armanu dengan sebilah sabit di rumah korban, hingga tewas di tempat kejadian perkara.  Iman Nurhakiki sendiri merupakan anak buah juragan jeruk 

 
Juragan jeruk berumur 52 tahun tersebut selama masa hidupnya, juragan jeruk itu dikenal sebagai sosok dermawan yang suka berbagi terhadap masyarakat sekitar rumahnya dan anak-anak.

Mengingat selain menjadi tukang tebas jeruk, Armanu memiliki usaha jagal daging sapi. Bahkan pria tersebut berhasil memperkerjakan 10 orang tanaga kerja, termasuk pelaku pembunuhan itu.

"Dan setiap Lebaran itu, selalu mengeluarkan zakat dalam jumlah besar untuk anak buah dan para fakir miskin di lingkungannya," kata Nurhasan, Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat, Kamis (12/6/2025).

Menurutnya, setiap kali Jumat manis, keluarga korban pembunuhan tersebut selaku melakukan bagi-bagi uang kepada anak-anak. "Hal itu membuat anak-anak itu beranggapan kalau pak Armanu itu orang baik," ucap Nurhasan.

Nurhasan mengatakan selama ini, korban selalu memperlakukan anak buahnya masih wajar, semua pekerjaan pasti dikomunikasikan dengan tenaga kerjanya. "Dan hubungan antara korban dengan pelaku pembunuhan biasa-biasa saja, karena juragan jeruk ini baik orangnya," imbuhnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved