SERANGAN TAWON VESPA DI BINTAN

Warga Bintan Resah, 6 Orang Jadi Korban Sengatan Tawon Vespa Dalam Sepekan

Warga di Kecamatan Bintan Utara resah dengan kemunculan tawon vespa di permukiman mereka. Damkar mencatat sedikitnya 6 orang yang menjadi korban.

Dok.Damkar Tanjunguban untuk Tribun Batam
TAWON VESPA DI BINTAN  - Petugas mengeksekusi sarang tawon vespa di resplang rumah warga di Kampung Pelita Baru, Desa Kuala Sempang, Kecamatan Seri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Damkar Bintan mencatat sedikitnya 6 warga Bintan jadi korban serangan tawon vespa. Foto diambil belum lama ini. 

TRIBUNBATAM.id, BINTAN - Warga Bintan khususnya di Kecamatan Bintan Utara, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) resah dengan keberadaan tawon vespa di permukiman mereka.

Tawon vespa di Bintan itu kerap kali mengusik aktivitas warga di sana.

Warga Bintan pun kembali menjadi korban sengatan tawon vespa tersebut. 

Dalam sepekan terakhir sudah ada 6 warga Bintan yang menjadi korban sengatan tawon berdasarkan laporan yang diterima dari UPT Damkar Tanjunguban.

Terbaru, warga Kampung Pelita Baru, Desa Kuala Sempang, Kecamatan Seri Kuala Lobam bernama Tumiah menjadi korban.

Wanita 44 tahun itu disengat tawon sebanyak 4 kali di bagian kepala saat menyapu di teras rumahnya.

Baca juga: Pasutri Lansia Korban Tawon Vespa di Bintan Jalani Pemulihan Usai Pulang dari RS

Setelah insiden tersebut, korban mengalami gejala panas di tubuhnya dan dilarikan ke Puskesmas Kuala Sempang untuk mendapatkan pengobatan. 

Kini kondisinya sudah pulih dan sudah beraktivitas seperti semula. 

"Sarang tawon vespa ini kira-kira sudah dua bulan ada di rumah saya," kata Tumiah, Rabu (18/6/2025).

Dia menyampaikan, awalnya hanya kecil saja, namun belakangan semakin besar hingga menyerang warga setempat. 

Tawon itu belakangan sangat meresahkan, karena menyengat Tumiah dan warga di area tersebut.

"Tadinya ada warga yang mau bersihkan hanya saja saya tolak. Saya bilang harus pakai perlengkapan biar aman, hingga kami lapor ke Damkar Tanjunguban," tambahnya. 

Kepala UPT Damkar Tanjunguban, Panyodi mengatakan langsung turun ke lokasi setelah pihaknya menerima laporan adanya sarang tawon vespa di rumah warga.

Baca juga: Tawon Vespa di Bintan Sengat Pasutri Lansia Sampai Sesak Napas, Damkar Turun Tangan

Tim pemadam kebakaran (Damkar) segera menuju lokasi dan memulai proses eksekusi sekira pukul 19.40 WIB. 

Tim menutup lubang sarang tawon dengan tisu yang telah dibasahi Pertalite. 

Namun karena sarang tawon yang terletak di resplang rumah tersebut sudah rapuh, akhirnya pecah dan tawon keluar menyerang petugas. 

Beruntung petugas sigap menyemprot cairan pertalite ke sarang tawon untuk mengatasi situasi tersebut. 

Proses eksekusi berhasil diselesaikan sekitar pukul 19.57 WIB dan sarang tawon vespa kemudian dimusnahkan. 

Dia menghimbau agar masyarakat tetap waspada dengan tawon jenis ini.

Baca juga: Sarang Tawon Vespa Muncul di Bintan Bikin Warga Tanjung Permai Cemas

"Jika ada tawon jangan langsung ambil tindakan, lapor saja ke Damkar Tanjunguban, kami akan mengatasinya," ujarnya. 

Dia menyampaikan, selama sepekan sudah 6 orang yang jadi korban. 

"Kami ingin tidak ada lagi korban berikutnya," pesan Panyodi.  

Sekilas Tentang Tawon Vespa Affinis

Tawon vespa affinis atau yang kerap dikenal dengan tawon ndas diketahui memiliki panjang tubuh sekitar tiga sentimeter dan memiliki warna dominan hitam belang kuning atau oranye di bagian perutnya.

Tawon ini adalah jenis predator, dan bukanlah jenis tawon madu.

Tawon ini akan berbahaya bila menyengat secara berkelompok, namun bila hanya satu atau dua ekor tak akan berbahaya.

Pada sengatan pertama, tawon jenis ini mengeluarkan fenomena ataupun senyawa yang bisa memicu tawon lain untuk ikut juga menyerang.

Tawon ini juga mempunyai keahlian memanggil kelompoknya guna melakukan serangan balik apabila ada yang merusak sarangnya.

Tawon jenis Vespa affinis ini hidup di wilayah subtropis Asia antara lain Hongkong, Taiwan, Sri Lanka, Burma, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia dan Indonesia.

Baca juga: Tawon Vespa Serang Warga, Damkar Tanjunguban Bintan Bergerak

Selain itu, tawon jenis ini memiliki kemampuan untuk memasukkan racunnya ke tubuh manusia.

Racun tersebut memiliki dosis yang berbeda tergantung dari jumlah tawon yang menyengat.

Bila hanya satu atau dua tawon, dosisnya kecil, namun bila yang menyengat banyak jumlahnya maka dosisnya akan tinggi.

Vespa Affinis disebut juga Lesser Banded Hornet oleh para ilmuwan, karena perutnya ada lingkaran kuning hitam.

Subspesies, yang di Indonesia ada Vespa Affinis Indosinensis dan Vespa Affinis Moluccana.

Tawon Vespa Affinis diketahui memiliki panjang tubuh sekitar tiga sentimeter dan memiliki warna dominan hitam belang kuning atau oranye di bagian perutnya.  

Ratunya berukuran 3 cm, pejantannya 2,6 cm dan pekerjanya berukuran 2,2 - 2,5 cm.

Saat Ratu Tawon membuat Koloni baru, akan terbentuk sarang baru untuk menampung larva.

Satu Koloni bisa lebih dari satu ratu sehingga terus bertambah.

Sarang mereka berbentuk oval seperti buah menggantung.

Peneliti dari Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hari Nugroho, mengatakan bulan Agustus - Oktober adalah musim berkembang biak Tawon Vespa melansir laman Bakesbangpol Banyumas.

Tawon Vespa Affinis bisa hidup dengan makan serangga dan bangkai di sampah warga.

Jika sampah tidak ditangani secara benar, Tawon akan cepat berkembang biak.

Jenis tawon Vespa bukan hanya makan hewan lain dan buah, tetapi juga bisa mencari makan ke berbagai tempat karena sampah sisa dan daging pun menjadi makanannya.

Dengan kecenderungan makanan seperti itu, Tawon Vespa Affinis bisa beradaptasi dengan cepat.

Tawon Vespa Affinis bisa hidup dengan makan serangga dan bangkai di sampah warga.

Oleh karena itu, warga harus membersihkan sampah di sekitar permukiman mereka, jika tidak akan menjadi sumber makanan dan perkembangbiakan Tawon Vespa Affinis.

Tawon Vespa Affinis ini akan berbahaya bila menyengat secara berkelompok, namun bila hanya satu atau dua ekor tak akan berbahaya.

Pada sengatan pertama, tawon jenis ini mengeluarkan fenomena ataupun senyawa yang bisa memicu Tawon lain untuk ikut juga menyerang.

Tawon Vespa Affinis ini juga mempunyai keahlian memanggil kelompoknya guna melakukan serangan balik apabila ada yang merusak sarangnya.

Akumulasi bisa sengatan itu bisa membuat korban serangan Tawon pingsan, sakit luar biasa, demam, dan bahkan meninggal dunia.

Alergi Berat

Korban yang terkena sengatan dosis kecil, tak akan sampai meninggal, hanya akan mengalami alergi dengan gejala bengkak.

Dapat ditangani dengan cara dikompres menggunakan es ataupun bila tersisa sengatannya dapat dicabut.

Kendati demikian bila tak ditangani selama 1×24 jam atau yang menyerang secara berkelompok, maka akan mengalami anafilaksis atau reaksi alergi berat.

Selain itu, juga dapat mengalami kematian bila menderita sengatan yang cukup banyak.

Bila sengatan tersebut tak ditangani secara tepat, akan merusak organ tubuh seperti edema paru akut serta gagal ginjal melansir DKPP Palangkaraya dari Kompas.com.

Edema paru sendiri adalah kondisi adanya penumpukan cairan di paru-paru yang akhirnya berakibat sulit bernapas.

Lalu, gagal ginjal akut menyebabkan fungsi ginjal menurun secara drastis. (TribunBatam.id/Ronnye Lodo Laleng)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved