TAMBANG BAUKSIT DI LINGGA
Masuk PSN, Lahan Militer TNI AL Dabo Singkep di Lingga Kepri Bakal Dibangun Smelter Bauksit
Rencana pembangunan smelter bauksit di lahan TNI AL Dabo Singkep di Lingga, Kepri jadi atensi setelah masuk sebagai Proyek Strategis Nasional atau PSN
Penulis: Febriyuanda | Editor: Septyan Mulia Rohman
TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Pulau Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) yang selama ini menjadi daerah latihan TNI AL rencananya akan dibangun smelter bauksit.
Rencana pembangunan smelter bauksit di Pulau Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepri itu merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN).
Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi dengan pihak Istana Kepresidenan, Kementerian Pertahanan (Kemhan), dan TNI AL yang membahas isu lahan di Pulau Dabo Singkep di Bina Graha Jakarta, Kamis (18/6) lalu.
Perwakilan Plt. Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan memimpin Rapat Koordinasi membahas isu lahan Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Smelter Bauksit di Kawasan Latihan TNI AL, Pulau Dabo Singkep, Provinsi Kepri itu.
Pertemuan ini menyoroti posisi strategis Pulau Dabo Singkep bagi pertahanan nasional dan operasional TNI AL, serta membahas potensi pemanfaatan lahan.
Baca juga: Viral Pemukulan di Lokasi Tambang Bauksit Lingga, Kapolres Sebut Ada 2 Orang Dipukul
Rapat dihadiri jajaran dari Kementerian Pertahanan (@kemhanri) dan TNI Angkatan Laut (@tni_angkatan_laut), sebagai bagian dari upaya kolaboratif mendukung pengembangan ekonomi wilayah tanpa mengesampingkan kepentingan pertahanan negara.
Sejumlah inisiatif tindak lanjut disepakati, khususnya terkait skema pemanfaatan lahan yang selaras dengan fungsi strategis kawasan militer.
"KSP menegaskan komitmennya untuk terus mengawal percepatan pelaksanaan PSN ini secara terukur dan berimbang," tulis KSP melansir Instagram mereka @kantorstafpresidenri yang dilihat Minggu (22/6/2025).
Rencana pembangunan smelter bauksit di Pulau Singkep, Kabupaten Lingga, Kepri yang masuk dalam PSN juga dibenarkan Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul.
Tunggul mengatakan, rencana pembangunan smelter bauksit itu dilakukan dengan memotong kurang lebih 400 hektare lahan daerah latihan TNI AL.
Baca juga: PSDK Batam Segel Pelabuhan Jetty PT TBJ Tempat Loading Bauksit PT Hermina Jaya di Tanjung Irat
Status PSN pembangunan smelter tersebut berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator Perekonomian Nomor 8 Tahun 2023, tanggal 10 November 2023.
“Memang benar ada rencana PSN pembangunan smelter bauksit oleh PT Tianshan Alumina Indonesia yang lokasinya di selatan Pulau Singkep,” ujarnya.
TNI AL meminta adanya zona penyangga (buffer zone) di lahan Pulau Dabo Singkep, terkait rencana pembangunan smelter bauksit sebagai bagian dari PSN.
Tunggul menjelaskan, permintaan tersebut merupakan salah satu kesepakatan bersama yang dihasilkan dalam rapat kooordinasi antara TNI AL dan Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi pada tahun lalu.
Adanya area zona penyangga tersebut dikarenakan lokasi yang akan dibangun smelter bauksit sebagai PSN, berdampingan dengan daerah latihan militer TNI AL.
Tunggul mengungkapkan, dalam kesepakatan juga dijelaskan permintaan kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Kementerian ATR/BPN untuk membani hak pengelolaan daerah latihan kepada TNI AL.
Baca juga: Warga Marok Tua di Lingga Minta Aktivitas Tambang Bauksit Stop, Buntut Kesepakatan Tak Terpenuhi
“Progres berikutnya, TNI AL sudah berkirim surat kepada kementerian terkait dan Kementerian Pertahanan (Kemhan),” ungkapnya melansir indonesiadefense.com.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali bersama Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menkomarvest) yang saat itu masih dijabat oleh Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya sempat menggelar rapat koordinasi dan membahas rencana penggunaan lahan di Pulau Dabo Singkep untuk sebagian dibangun smelter bauksit.
Dalam pertemuan pada 7 Juni 2024 itu, terdapat sejumlah kesepakatan.
Bupati Lingga Terbang ke Tiongkok
Bupati Lingga, Muhammad Nizar belum lama ini pergi ke Negeri Tirai Bambu, Tiongkok.
Keberangkatannya mencuat ke publik, dengan banyak tanda tanya alasan kepergian orang nomor satu di Kabupaten Lingga itu.
Namun, keberangkatannya dalam mendukung investasi pembangunan pabrik smelter oleh PT Thiansan Alumina Indonesia.
Hal itu diungkapkannya, saat menggelar kegiatan silaturahmi bersama masyarakat di Pantai Tiga Berlian, Teluk Ru, Kecamatan Singkep, Minggu (20/4/2025).
“Undangan dari mereka sudah datang sejak 2021. Tapi kami memilih menahan diri, karena harus menyelesaikan proses administrasi yang memang wajib kami penuhi. Baru sekarang, setelah proses panjang selama hampir empat tahun, kunjungan itu bisa kami realisasikan,” jelas Muhammad Nizar.
Baca juga: PT Hermina Jaya Ngotot Jalankan Tambang Bauksit di Lingga, Warga Tanjung Irat Resah
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kunjungan tersebut juga melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis, untuk mendengar langsung arahan dari pimpinan perusahaan dan menyampaikan aspirasi pemerintah daerah.
Salah satu pesan utama yang disampaikan Bupati Lingga itu adalah memastikan investasi ini benar-benar terealisasi di Kabupaten Lingga, bukan di daerah lain.
“Mereka sempat mempertimbangkan Kalimantan, Jawa, bahkan wilayah Sumatera lainnya. Tapi Alhamdulillah, mereka menjatuhkan pilihan di Kabupaten Lingga, tepatnya di Dabo Singkep, sebagai pusat investasinya. Ini komitmen besar dan kita patut bersyukur,” ujarnya.
Muhammad Nizar juga mengungkapkan bahwa pemerintah pusat, melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), telah mengeluarkan surat resmi pada awal 2025 (Nomor 93).
Hal itu, terkait izin pembangunan pabrik smelter dengan kapasitas produksi dua juta ton per tahun.
Baca juga: Aktivitas Bauksit PT Hermina Jaya di Lingga Kepri Ganggu Penghasilan Nelayan Cukas
Dalam surat tersebut, disebutkan secara tegas kewajiban kerja sama antara PT Thiansan dan TNI Angkatan Laut.
“Kami sedang menjadwalkan pertemuan dengan Menteri Pertahanan untuk menindaklanjuti perjanjian kerja sama ini. Mudah-mudahan bisa rampung dalam waktu dekat,” tutur Nizar.
Tak hanya bicara soal regulasi, Bupati Lingga, Muhammad Nizar juga menekankan manfaat besar dari hadirnya proyek strategis ini bagi masyarakat lokal.
Ia menyebut, PT Thiansan diperkirakan akan membuka hingga 3.000 lapangan kerja lokal.
“Saya tidak main-main. Ini adalah upaya serius untuk menekan angka kemiskinan dan membuka peluang kerja seluas-luasnya bagi putra-putri Lingga. Smelter ini bukan sekadar investasi, tapi harapan baru bagi daerah kita,” tegasnya.
Nizar juga mengajak seluruh elemen masyarakat, untuk terus bersinergi dan menjaga stabilitas daerah demi kelancaran pembangunan.
“Sinergi ini harus terus kita bangun. Mari bersama-sama kita jaga kepercayaan ini dan berikan yang terbaik untuk Kabupaten Lingga,” tambahnya.(TribunBatam.id/Febriyuanda/*)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.