KAPAL TENGGELAM DI BATAM
4 Korban Kapal Tenggelam di Perairan Bulang Ditemukan Dalam Kondisi Lemas, 3 Lagi Masih Dicari
Hingga malam pukul 21.03 WIB, Kepala Basarnas Batam Dedius memastikan 10 orang telah ditemukan dalam keadaan selamat.
Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Eko Setiawan
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Peristiwa tenggelamnya kapal pompong di perairan Selat Nenek, Kecamatan Bulang, Batam, nyaris memakan korban jiwa.
Sebanyak 13 pemuda dari Pulau Nenek yang hendak mengikuti turnamen sepak bola di Pulau Setokok menjadi penumpang kapal tersebut.
Kapal dilaporkan karam akibat dihantam gelombang pada Rabu sore, 25 Juni 2025.
Hingga malam pukul 21.03 WIB, Kepala Basarnas Batam Dedius memastikan 10 orang telah ditemukan dalam keadaan selamat.
Enam di antaranya selamat sejak awal kejadian, sedangkan empat lainnya baru ditemukan malam ini bersama dengan badan kapal yang terbalik.
"Mereka bertahan di laut selama berjam-jam dengan cara berpegangan pada boat. Ditemukan mengapung bersama kapal di perairan Selat Nenek," kata Dedius saat dihubungi.
Enam korban yang selamat sejak awal kejadian adalah:
- Rahel
- Peri
- Rico
- Boge
- Rehan
- Andika
Mereka berhasil berenang ke tepian atau diselamatkan warga yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Empat korban yang ditemukan malam ini sekira pukul 21:03 wib adalah:
- Tepok
- Damar
- Maher
- Amirul
Keempatnya berhasil tetap hidup dengan bertahan di laut sambil berpegangan erat pada badan kapal yang terbalik. Mereka ditemukan dalam kondisi lemas namun sadar, dan langsung dievakuasi ke tempat aman.
Tiga orang lainnya masih dalam pencarian. Mereka adalah:
- Fir
- Pai
- Papat
"Tim SAR akan terus menyisir area sekitar lokasi kejadian. Operasi pencarian terus kami lanjutkan malam ini dengan harapan ketiganya ditemukan selamat," ujar Dedius.
Peristiwa ini terjadi saat tim sepak bola dari Pulau Nenek berangkat sekitar pukul 16.00 WIB menggunakan long boat. Dalam perjalanan menuju Pulau Setokok, kapal dihantam gelombang dan tenggelam.
Basarnas mengerahkan enam personel dari Pos SAR Batam dengan membawa rubber boat, alat pencari korban air (Aquaeye), alat komunikasi, dan drone thermal. Unsur lain yang ikut membantu dalam pencarian meliputi Polairud Polda Kepri, Polairud Barelang, TNI AL, BP Batam, serta perangkat desa dan masyarakat setempat.
"Kondisi cuaca saat kejadian memang cukup buruk, dengan hujan ringan dan gelombang mencapai satu meter," ujar Dedius.
Pihak keluarga korban terus berdatangan ke posko pencarian di Pulau Setokok dan kawasan pesisir Bulang. Harapan besar masih menggantung, agar ketiga korban terakhir dapat ditemukan dengan selamat. (TribunBatam.id/bereslumbantobing)
Kapal Asal Jambi Tenggelam di Batam, KM Senang Hati 68 Bawa Kelapa Rugi Rp800-an Juta |
![]() |
---|
Kronologi KM Senang Hati 68 Asal Jambi Tenggelam di Batam, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa |
![]() |
---|
KM Senang Hati 68 di Batam Bawa Kelapa Tenggelam di Setokok, Awak Kapal Ungkap Detik-detik Mencekam |
![]() |
---|
Kapal Tenggelam di Batam Renggut Nyawa 3 Warga, Polsek Bulang Edukasi Keselamatan Laut |
![]() |
---|
Kelebihan Muatan Renggut Nyawa Anak Pulau, Hasim Sebut Ini Harus Jadi Pelajaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.