Natuna Terkini

Bertahan di Tengah Sepinya Pasar, Kisah Ecep Si Raja Es Doger Natuna Tetap Semangat Demi Keluarga

Kisah Ecep Supratman (52), pria asal Sukabumi, Jawa Barat, yang memilih mengadu nasib di Natuna demi masa depan keluarga.

Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Eko Setiawan
Birri
Ecep pedagang 'Es Doger Si Raja Mantap' saat melayani pembeli di tempat mangkalnya di kawasan Pantai Piwang, Ranai, Kabupaten Natuna, Povinsi Kepulauan Riau. 

Kini, sang istri turut membantu perekonomian keluarga dengan berjualan seblak dari rumah kontrakan, sementara anak-anaknya masih bersekolah.

“Anak saya yang sulung sudah menikah, yang dua lagi masih SMA dan SD. Saya sekolahkan mereka dari hasil es doger dan jualan istri,” ucapnya bangga.

Namun, kondisi di Natuna tak selalu manis. Sejak akhir tahun lalu, Ecep mengaku pendapatannya menurun drastis.

“Sekarang agak sepi, ngabisin satu termos saja susah. Dulu bisa sampai dua termos, bahkan untung per hari bisa sampai Rp500 ribu” katanya sambil tersenyum pasrah.

Ia mengaku, pendapatannya sekarang paling besar Rp150 ribu, kadang di bawah itu.

Dengan harga jual Rp7 ribu per porsi, es doger buatan Ecep diracik dari bahan pilihan seperti air dan daging kelapa muda, roti, ketan hitam, dan topping lainnya.

Tak hanya rasa, senyum dan keramahan Ecep dalam melayani pembeli menjadi daya tarik tersendiri.

Meski kondisi ekonomi sedang tidak stabil, Ecep tetap bersyukur.

Baginya, tinggal di Natuna memberikan banyak perubahan dan harapan baru.

“Awal sampai sini Alhamdulillah saya bisa lunasi hutang. Sekarang walaupun sepi, mau tidak mau tetap coba bertahan. Bisa dibilang betah juga di Natuna,” ungkap Ecep mantap.

Di tengah tantangan ekonomi yang menjerat para pelaku usaha kecil, semangat Ecep Supratman menjadi inspirasi. 

Ia tak hanya menjual es doger, tetapi juga memperlihatkan bagaimana cinta dan tekad seorang ayah.

“Harapannya ekonomi cepat pulih lagi, biar dagangan saya bisa ramai seperti dulu. Kalau ramai, saya bisa tambah penghasilan untuk keluarga,” pungkasnya.

Di tengah riuh rendahnya pasar dan geliat kota kecil Ranai, Ecep tetap setia di gerobak sederhananya. 

Menawarkan segelas es doger, yang bukan hanya sebatas minuman pelepas dahaga, tetapi bukti nyata dari kerja keras, cinta, dan harapan yang tak pernah surut. (Tribunbatam.id/birrifikrudin).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved