PERWIRA TNI AL DIKEROYOK

Curhatan Perwira TNI AL Korban Pengeroyokan di Terminal Arjosari Malang, Ternyata Dihajar 15 Orang

Ternyata Abu Yamin bukan dihajar 6 orang, melainkan 15 pelaku yang mengeroyoknya.

Editor: Khistian Tauqid
Instagram @lagi.viral/ISTIMEWA/SURYAMALANG.COM
PENGEROYOKAN TNI AL - Tiga preman Terminal Arjosari Malang( KANAN) terduga pelaku pengeroyokan ditangkap. Tangkap layar video viral pasca-perwira TNI AL, Letda Laut (PM) Abu Yamin memakai jaket biru masih sadar setelah dikeroyok (KIRI) di Terminal Arjosari Malang pada Kamis (26/6/2025) sekira pukul 19.30 WIB. Para pelaku yang terdiri dari mandor dan juru panggil penumpang (jupang) terancam dipecat dari pekerjaannya. 

TRIBUNBATAM.id - Terungkap fakta baru dalam pengeroyokan Perwira TNI Angkatan Laut (TNI AL) Letda Laut (PM) Abu Yamin di Terminal Arjosari Malang pada Kamis (26/6/2025) malam. 

Iniden yang menimpa anggota Polisi Militer TNI AL (POMAL) yang dinas di Lantamal V Surabaya itu terjadi sekitar pukul 19.30 WIB.

Abu Yamin sempat tidak sadarkan diri setelah dihajar oleh sejumlah orang yang merupakan juru panggil penumpang (jupang) hingga mandor.

Tiga dokter spesialis bahkan harus mengoperasi Abu Yamin yang mengalami luka-luka akibat dikeroyok.

Sang menantu bernama Muhammad Fadholi (33) membeberkan pengakuan Abu Yamin yang kondisinya kini sudah membaik.

Ternyata Abu Yamin bukan dihajar 6 orang, melainkan 15 pelaku yang mengeroyoknya.

Abu Yamin sempat ditolong oleh seseorang, namun pelaku malah menendang sang penolong tersebut.

"Kurang lebih ada 15 orang yang mengeroyok bapak saya" kata Muhammad Fadholi, Senin (30/6/2025).

"Jadi, bapak saya dikerumunin dan langsung dihajar" imbuhnya. 

"Sempat ada seseorang mau menolong ayah saya, tetapi justru ditendang sama pelaku," ungkapnya.

Baca juga: Kadispenal Buka Suara soal Perwira TNI AL Dikeroyok Preman di Terminal Arjosari, Selesai Bertugas

Abu Yamin menceritakan kronologi pengeroyokan tersebut pada memantunya.

"Kalau pulang, bapak saya itu (Letda Abu Yamin) biasanya turun di Taman Ken Dedes, tetapi sekarang kan harus turun di dalam terminal" terang Fadholi.

Abu Yamin yang baru menginjakkan kaki di terminal, langsung diajak ngopi oleh kawannya. 

"Pada saat turun di dalam terminal itu, kebetulan ada temannya yang pedagang asongan mengajak ngopi," papar Fadholi.

Di saat mengopi itulah, Letda Abu Yamin melihat ada cekcok antara kondektur bus dan juru panggil penumpang (jupang alias calo).

Kemudian, Abu Yamin bermaksud melerai kejadian tersebut.

"Katanya, jupang ini meminta sejumlah uang ke kondektur bus, lalu bapak saya ini melerai dan menegur sambil bilang kasihan" papar Fadholi.

Di luar dugaan, calo tidak terima dan memanggil teman-temannya untuk mengeroyok Abu Yamin. 

"Akhirnya pelaku ini enggak terima, lalu memanggil teman-temannya dan mengeroyok bapak saya," jelasnya.

Ditanya berapa jumlah pelaku yang sudah ditangkap, Fadholi mengaku belum mengetahui secara pasti.

"Setahu saya, ada tiga pelaku menyerahkan diri ke Polresta Malang Kota. Kalau yang lainnya belum, masih dalam pengejaran," tandasnya.

TERDUGA PENGGEROYOK - Tampang 3 terduga pengeroyok Perwira TNI AL Letda Abu Yamin di Terminal Arjosari Kota Malang yang ditangkap oleh POMAL dan polisi. Letda Abu Yamin mengalami luka parah dan harus menjalani operasi patah tulang jari, dagu, dan dahi di RSSA Malang.
TERDUGA PENGGEROYOK - Tampang 3 terduga pengeroyok Perwira TNI AL Letda Abu Yamin di Terminal Arjosari Kota Malang yang ditangkap oleh POMAL dan polisi. Letda Abu Yamin mengalami luka parah dan harus menjalani operasi patah tulang jari, dagu, dan dahi di RSSA Malang. (SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA)

Anak Menunggu Kabar

Sementara pada saat kejadian, Alfia Nur Maharani (26), anak pertama Letda Abu Yamin menunggu kabar dari sang ayah untuk menjemput di Terminal Arjosari.

Namun, setelah ditunggu lama, Abu Yamin yang bertugas tidak kunjung memberi kabar. 

"Pada Kamis (26/6/2025) itu, ayah perjalanan pulang dinas dari Surabaya ke Malang" kata Alfia saat ditemui SURYAMALANG.COM, Minggu (29/6/2025).

Ketika berada di dalam bus dalam perjalanan ke Malang, Abu Yamin masih bisa melakukan panggilan video.

"Sekitar jam 16.00 WIB saat masih di dalam bus, ayah saya itu masih komunikasi video call dengan cucu katanya mau dibelikan es krim" terang Alfia.

Satu setengah jam berikutnya, pesan terakhir dari Abu Yamin diterima Alfia.

"Lalu di jam 17.30 WIB, saya WA mau dijemput jam berapa dan dibalas nanti saja ayah infokan," ujarnya.

Alfia pun menunggu dengan sabar kabar dari ayahnya.

Namun hingga pukul 20.00 WIB, Abu Yamin tidak kunjung membalas atau memberikan kabar.

Tiba-tiba saja, Alfia kaget karena rumahnya didatangi oleh polisi.

"Di jam 20.00 WIB itu, tiga anggota polisi dari Polsek Blimbing datang ke rumah" jelasnya. 

Polisi ternyata menyampaikan kabar buruk yang membuat hati Alfia pilu.

"Mereka bilang dan meminta kami jangan kaget, lalu memberitahu kalau ayah dikeroyok" jelasnya. 

"Saat saya tanya dikeroyok sama siapa, polisi belum bisa menjelaskan detail dan menyarankan kami untuk langsung melihat kondisi ayah di rumah sakit," terang Alfia. 

Baca juga: Tampang Pelaku Pengeroyokan Perwira TNI AL di Terminal Arjosari Malang, Begini Nasibnya

LOKASI KEJADIAN PENGEROYOKAN - Titik jalur keberangkatan bus di Terminal Arjosari Malang yang menjadi lokasi kejadian pengeroyokan saat didatangi TribunJatim.com, Jumat (27/6/2022). Diketahui, seorang anggota TNI AL menjadi korban pengeroyokan orang tak dikenal saat berada di jalur keberangkatan bus Terminal Arjosari Malang.
LOKASI KEJADIAN PENGEROYOKAN - Titik jalur keberangkatan bus di Terminal Arjosari Malang yang menjadi lokasi kejadian pengeroyokan saat didatangi TribunJatim.com, Jumat (27/6/2022). Diketahui, seorang anggota TNI AL menjadi korban pengeroyokan orang tak dikenal saat berada di jalur keberangkatan bus Terminal Arjosari Malang. (Surya Malang / Kukuh Kurniawan)

Motif Pengeroyokan

Dari keterangan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksamana Pertama TNI Tunggul, pada saat kejadian Abu Yamin sempat memberi nasihat kepada salah seorang bernama Kasir.

"Pada waktu itu, personel TNI AL memberikan nasihat kepada seorang bernama Kasir untuk disampaikan kepada rekan lainnya agar tidak berebut penumpang serta meminta jatah preman kepada bus manapun yang ada di terminal itu," ungkap Tunggul, Senin (30/6/2025).

Namun, teguran tersebut diduga memicu sekelompok calo tidak senang yang berujung pengeroyokan terhadap Letda Laut Abu Yamin.

“Singkat cerita, ada kelompok calo yang tidak terima dengan nasihat tersebut" jelasnya. 

"Sehingga melakukan tindakan pengeroyokan terhadap personel TNI AL tersebut" kata Tanggul.

"Namun hal ini masih terus dilaksanakan pendalaman," imbuhnya.

Kini ketiga terduga pengeroyok yang menyerahkan diri sudah diserahkan ke Polresta Malang Kota untuk menjalani proses hukum.

"Tiga orang terduga pelaku sudah menyerahkan diri dan diserahkan ke Polresta Malang Kota untuk proses hukum" jelas Tanggul.

"Untuk terduga pelaku lainnya masih buron," paparnya.  

Hingga Senin pagi ini, kata Tunggul, belum ada perkembangan lanjutan terkait kasus tersebut.

TNI AL menyatakan akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memastikan para pelaku lainnya segera tertangkap dan mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum. 

“Sampai dengan pagi ini, belum ada perkembangan lanjutan," jelasnya.

(TribunBatam.id)

Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul "Jumlah Pengeroyok Letda Abu Yamin Bukan 6 Preman Tapi 15 Orang, Ketahuan Biang Keroknya"

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved