30 Orang Penumpang KMP Tunu Pratama Jaya Selamat, Tim Sar Gabungan Tambah Personel Cari Korban
Tim Sar Gabungan sudah menemukan sebanyak 36 orang penumpang Kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Perairan Selat Bali
TRIBUNBATAM.id-Tim Sar Gabungan sudah menemukan sebanyak 36 orang penumpang Kapal KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Perairan Selat Bali, pada Rabu (2/7/2025) lalu.
Untuk diketahui, Kapal KMP Tunu Pratama Jaya mengalami kejadian tenggelam pada Rabu 2 Juli 2025 dini hari. Kapal itu mengangkut 53 penumpang dan 12 kru kapal.
Dari hasil pencarian, tercatat sudah ada 36 orang yang ditemukan.
30 diantaranya dinyatakan selamat, sedangkan 6 orang lainnya meninggal dunia.
Sementara itu, sejumlah barang diduga milik para korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang ditemukan telah diidentifikasi tim identifikasi Satreskrim Polres Jembrana.
Saat ini seluruh barang tersebut masih berada di Posko Kemanusiaan di RSU Negara, Sabtu 5 Juli 2025.
Menurut pantauan, petugas nampak merapikan barang tersebut dengan dibungkus plastik berukuran besar.
Selanjutnya barang tersebut diberikan keterangan sesuai isinya di dalam.
Kemudian, barang-barang yang didominasi ditemukan di Pantai Pebuahan ini segera meluncur ke posko utama di ASDP Pelabuhan Gilimanuk.
Sementara itu, barang yang ditemukan adalah mulai dari dua pelampung atau ring buoy, 12 life jaket, pakaian, hingga handphone dan alat elektronik lainnya.
Bahkan, juga ditemukan Playstation serta sticknya. Temuan tersebut pada 3-4 Juli 2025 kemarin.
"Hingga saat ini belum ada yang meminta informasi," ucap seorang petugas di lokasi.
Baca juga: Kata Tim SAR Gabungan Setelah Berhasil Evakuasi 4 Remaja Tersesat di Hutan Telaga Bidadari Batam
Sampai sejauh ini memasuki hari keempat, proses pencarian masih dilakukan oleh tim sar gabungan dengan memperluas lokasi pencarian. Jumlah personel yang dikerahkan juga bertambah.
Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan upaya pencarian terhadap 29 orang korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali.
Pada hari keempat pencarian ini, Sabtu 5 Juli 2025, Tim SAR Gabungan akan kembali mengerahkan alut laut dan udara, dengan penguatan dari Koarmada II dan Pushidrosal.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, R. Eko Suyatno mengatakan, adapun penguatan dari Koarmada II, yaitu berupa KRI Fanildo 732, 1 unit helikopter Phanter yang memiliki sonar dengan kemampuan mendeteksi benda-benda di bawah laut, serta dua tim penyelam dari Dislambair dan Satkopaska.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa dengan penguatan alut dari Koarmada II dan tim ahli dari Pushidrosal, maka diharapkan akan dapat menemukan datum (posisi terakhir) yang pasti atau lokasi KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam.
Secara paralel, sedang dilakukan langkah-langkah persiapan jika nantinya datum pasti sudah diketahui, seperti medical check up di RSUD Banyuwangi terhadap 22 orang personel penyelam, serta persiapan peralatan pendukung penyelaman.
Sebelumnya, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas) Bali, I Nyoman Sidakarya mengatakan, areal pencarian para korban KMP Tunu Pratama Jaya dikumpulkan secara bertahap.
Misalnya pada hari kejadian, areal pencarian mengarah ke sisi kapal Utara dari perkiraan titik tenggelamnya.
Namun setelah ada informasi korban ditemukan di sisi selatan, pencarian akhirnya lebih fokus ke sisi selatan.
Pencarian korban, selanjutnya, masih memanfaatkan alat utama (Alut) udara maupun air.
Sedangkan untuk Alut unsur udara, pencarian menyasar sisi timur.
“Kurang lebih luasnya mencapai 269,38 mil laut persegi,” ucapnya.
Baca juga: Tangis Baihaki Pecah Dengar Anaknya Selamat, Sempat Cemas Mendengar KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam
Sedangkan untuk Alut laut, pencarian masih menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB).
Dari pantauan di Teluk Gilimanuk, petugas melakukan berbagai persiapan mulai pukul 07.30 wita.
Selain RIB, pencarian korban dari laut memanfaatkan Rigid Buoyancy Boat (RBB) BWI, kapal KRI Tongkol, KN SAR Permadi, KN SAR Arjuna, KNP Granti, KRI Teluk Ende, dan KP Hiu Macan Tutul 02.
Selain areal yang berkabut, personel pencarian juga ditambah.
Penambahan personel pencarian khusus di Pantai Pebuahan. Sebab lokasi tersebut banyak ditemukan korban dari KMP Tunu Pratama Jaya.
“Kami juga meminta pada masyarakat ataupun nelayan yang sedang melaut sekaligus membantu pencarian, jika melihat ada tanda-tanda ABK ataupun penumpang agar segera menginformasikan ke ASDP atau menghubungi call center 115,” pintanya.
Sementara itu, sejumlah barang bukti atau barang temuan yang diduga terkait dengan korban KMP Tunu Pratama Jaya telah diberangkatkan menuju ASDP Pelabuhan Gilimanuk untuk diserahkan.
Barang tersebut diangkut menggunakan mobil operasional Provos Polres Jembrana.
"Barang bukti semua dibawa ke Gilimanuk. Diserahkan ke posko," sebutnya.
Baca juga: Baru 2 Minggu Menikah, Febriani Kehilangan Istri saat Tragedi Kapal Tenggelam di Bali
Menanggapi informasi dari Kedutaan Besar Malaysia terkait adanya WNA asal Malaysia yang dikabarkan menjadi salah satu penumpang KMP Tunu Pratama Jaya.
Eko Suyatno selaku SAR Mission Coordinator (SMC) telah merespon dengan mengerahkan unsure dari BPBD Provinsi Jatim untuk berkoordinasi dengan Kepolisian guna menelusuri Nopol mobil travel yang disinyalir ditumpangi oleh WNA asal Malaysia tersebut.
"Setelah ditelusuri, kami menemukan data dari Nopol kendaraan tersebut memang menjadi salah satu penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Namun dari delapan nama dalam manifest travel itu, tidak terdapat nama WNA yang dimaksud," ujar Eko Suyatno.
Dari data korban selamat yang telah di-release, pada Kamis 3 Juni 2025, tim SAR gabungan mendapatkan konfirmasi dari ASDP dan Kepolisian adanya perubahan data.
Awalnya tercatat terdapat 29 orang korban selamat, dengan hasil 21 orang korban selamat telah diserahkan kepada pihak keluarga di Ketapang, dan 8 orang korban telah diserahkan kepada pihak keluarga di Gilimanuk.
Namun setelah dilakukan konfirmasi dan rekonfirmasi, terdapat 9 orang korban selamat dan telah diserahkan kepada pihak keluarga di Gilimanuk.
"Dari hasil rekonfirmasi data tersebut, dapat disimpulkan bahwa jumlah korban kejadian tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya yang telah ditemukan sebanyak 36 korban, dengan rincian 30 korban selamat dan 6 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia," imbuh Eko Suyatno.
Dengan demikian, data korban yang masih belum ditemukan sesuai data manifest kapal yakni 29 orang.
"Sebelumnya dari data nama korban selamat tidak ada korban atas nama Yudi atau Wahyudi, namun ternyata yang bersangkutan sudah ditemukan selamat dan sudah dijemput oleh pihak keluarga di Gilimanuk tanpa melapor terlebih dahulu kepada Posko SAR Gabungan di Gilimanuk," ungkap Eko Suyatno.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com
Detik-detik Kapal KM Cahaya Subi Tenggelam di Natuna, ABK Sempat Ingatkan Nakhoda |
![]() |
---|
Kronologi Kapal KM Cahaya Subi Tenggelam Usai Tabrak Karang di Perairan Teluk Labuh Natuna |
![]() |
---|
Kapal Pompong Tenggelam di Perairan Teluk Labuh Natuna Usai Tabrak Karang, 4 Orang Selamat |
![]() |
---|
Kapal Nelayan Natuna Rusak Parah Usai Karam Dihantam Ombak, Harianto Berharap Ada Bantuan |
![]() |
---|
Breaking News, Kapal Tenggelam di Natuna, Harianto Selamat Ditolong Sesama Nelayan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.