JALAN RUSAK DI BINTAN

Hati-hati, Jalan Utama KM 36 di Toapaya Bintan Ini Amblas, Bisa Putus Jika Tak Segera Diperbaiki

Sejumlah ruas jalan utama di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengalami kerusakan dan terancam amblas atau putus jika tak diperbaiki

Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Mairi Nandarson
TRIBUNBATAM.id/RONNYE LODO LALENG
JALAN RUSAK - Lokasi jalan rusak di jalan KM 36 kampung Cikolek, Desa Toapaya Utara, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau hampir amblas, Senin (14/7/2025) pagi. 

Laporan Wartawan Tribun Batam.id, Ronnye Lodo Laleng.

TRIBUNBATAM.id, BINTAN  - Sejumlah ruas jalan utama di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terancam amblas atau putus.

Dari beberapa jalan tersebut, tiga ruas jalan kini jadi perhatian pengendara, karena bisa menjadi ancaman serius bagi mereka jika tidak segera diperbaiki.

Ketiga jalan tersebut adalah, ruas jalan Lintas Timur, tepatnya di lajur kiri dari arah Kijang menuju ke Bundaran Batu 16.

Selanjutnya ruas jalan Lome, Kecamatan Toapaya Utara dan jalan lama Tanjunguban-Tanjungpinang, KM 36 Cikolek, Kecamatan Toapaya.

Kerusakan jalan di KM 36  itu sudah hampir dua tahun, namun hingga saat ini belum ada perbaikan dari Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. 

Bahkan, jalan itu terancam amblas secara keseluruhan.

Selama ini, jalan utama itu memang sudah rusak, hanya saja tidak separah sekarang.

Kondisi jalan yang paling parah terjadi di sisi kiri jalan dari arah Kawal ke Bintan Buyu.

Awalnya di lajur kiri saja yang rusak, namun kini lajur kanan pun sudah mulai rusak.

JALAN RUSAK : Lokasi jalan rusak di jalan KM 36 kampung Cikolek, Desa Toapaya Utara, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau hampir amblas, Senin (14/7/2025) pagi.
JALAN RUSAK : Lokasi jalan rusak di jalan KM 36 kampung Cikolek, Desa Toapaya Utara, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau hampir amblas, Senin (14/7/2025) pagi. (Tribun Batam.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Jalan ini sudah tidak rata lagi, sudah menunjukkan tanda-tanda amblas.

Seorang pengendara, Beni mengaku jalan itu sangat membawakan pengendara yang baru melintas. 

"Selain rusak, jalan itu juga gelap gulita pada malam hari," kata Beni, Senin (14/7/2025).

Kerusakan ini sudah diteruskan ke Pemerintah Kabupaten Bintan, hanya saja belum di kasih hingga saat ini.

Pemerintah Kabupaten Bintan, melalui dinas terkait sudah menutup satu lajur di jalan ini, untuk mengantisipasi kecelakaan di sana.

 Petugas meletakan 4 buah barrier untuk mengingatkan pengendara tetap waspada. 

"Petugas sudah beri tanda dengan kayu dan barrier untuk menandakan pengendara kurangi kecepatan saat melintas di sana," katanya. 

Dia menyampaikan, selama tahun 2025 ini, banyak jalan utama di Kabupaten Bintan amblas. 

"Curah hujan yang tinggi membuat banyak jalan raya amblas nyaris putus," tambahnya. 

Dia berharap semoga tidak ada kecelakaan di area tersebut. 

Sebab, kerusakan jalan itu membuat pengendara hanya bisa melewati lajur kanan saja.

"Kalau bisa segera diperbaikilah. Kasihan dengan nyawa manusia. Sekarang rongga bagian bawah jalan sudah mulai kosong," harapnya. 

Sementara itu, Camat Toapaya Ivan Golar mengakui beberapa jalan utama di Toapaya kini dalam kondisi rusak.

Jalan yang saat ini rusak merupakan jalan Provinsi Kepulauan Riau. 

Dari beberapa jalan yang rusak, jalan KM 36 Tanjunguban lama yang paling parah.

"Saya sudah beberapa kali berkoordinasi dengan Dinas PUPR Provinsi Kepri. Infonya sekarang sedang berproses," kata Ivan.

Jalan tersebut sudah lama rusak. Jika itu amblas lagi, maka pengendara bakal jauh mutar jika hendak ke Bintan Buyu.

"Bagian bawah jalan itu sudah bolong. Paling parah di bagian kiri jalan jika kita dari Tanjung Kapur, Gunung Kijang," ujarnya.

Dirinya mengaku selalu berkomunikasi dengan Dinas PUPR Bintan sebagai perpanjangan tangan ke Dinas PUPR Provinsi Kepulauan Riau. 

Berdasarkan pantauan Tribun Batam.id di lapangan, akibat kerusakan jalan itu satu lajur terpaksa ditutup.

Kendaraan dari Bintan Buyu atau sebaliknya hanya melewati satu lajur saja.

Di lokasi tampak sejumlah kayu yang di paku dan berdiri tegap.

Kayu itu kini mulai rapuh dan menghitam. Di bagian bawah sudah mulai berlumut sebab sering terkena hujan dan panasnya matahari. Kayu itu di paku berbentuk piramida.

Pengendara yang melintas tampak berhati-hati, mereka mengurangi kecepatannya. 

Lokasi rusaknya jalan itu cukup jauh dari pemukiman warga. 

Ada lubang besar terlihat jelas di kiri jalan. Jika dibiarkan maka akan longsor dan mengancam pengendara yang melintas.

Satu lajur yang sebelumnya rata, kita sudah bergelombang akibat hujan dan kendaraan berat yang melintas di sana.

Jika satu lajur amblas lagi, maka jalan itu bakal di terputus dan tidak bisa di lintasi kendaraan apapun.

Hingga hari ini belum ada tanda -tanda perbaikan ruas jalan tersebut.

 Sementara warga dan pengendara kini masih harap dan takut lewat di jalan itu.

( tribunbatam.id/ronnyelodolaleng )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved