Batam Terkini

Angkot Tua Masih Digunakan Warga Batam, Dishub: Peremajaan Angkot Swasta Tanggung Jawab Pemilik

Meski tampak tak laik jalan, sejumlah angkutan kota (angkot) tua seperti Bimbar masih jadi pilihan transportasi masyarakat di Batam. 

Penulis: Ucik Suwaibah | Editor: Eko Setiawan
Ucik Suwaibah/Tribun Batam
Kadishub Kota Batam, Salim saat ditemui di Kantor Pemerintah Kota Batam, Senin (5/5/2025) 

TRIBUNBATAM.id, BATAM - Meski tampak tak laik jalan, sejumlah angkutan kota (angkot) tua seperti Bimbar masih jadi pilihan transportasi masyarakat di Batam. 

Di tengah gempuran kendaraan online dan bus trans, kendaraan lawas ini tetap diminati warga karena akses dan ongkosnya yang terjangkau.

Menanggapi hal ini, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam mengatakan bahwa peremajaan angkot tua bukan menjadi tanggung jawab pemerintah kota.

Melainkan pemilik kendaraan atau koperasi pengelolanya.

"Peremajaan yang kami lakukan saat ini hanya pada Trans Batam. Untuk angkutan umum yang dikelola swasta, termasuk taksi dan angkot, kami berharap pemilik atau badan usaha yang menaungi mereka bisa melakukan peremajaan secara mandiri," ujar Kepala Dishub Batam, Salim, Jumat (18/7/2025).

Salim menjelaskan, saat ini Pemko Batam belum memiliki alokasi anggaran untuk bantuan peremajaan angkot swasta maupun dukungan suku cadang. 

Namun ke depan, Dishub berencana memperluas layanan Trans Batam dengan sistem feeder ke kawasan permukiman agar layanan lebih merata.

"Untuk bimbar kita dari Dishub ke uji kelayakan kendaraannya. Kita sampaikan ke pemilik bimbar untuk peremajaan mandiri, cek kondisi kendaraannya, KIRnya. Jangan sampai membahayakan penumpang," ungkapnya.

Sebagai informasi, kendaraan umum seperti angkot, bimbar di Batam memiliki tujuan masing-masing berdasarkan kecamatannya.

Paling terkenal adalah bimbar, yang memiliki tujuan lintas kecamatan dengan 2 tujuan.

Bimbar berwarna merah dengan tujuan Dapur 12 menuju Jodoh dan bimbar berwarna biru Dapur 12 ke Batam Center.

Sementara angkot lain berwarna pink di kawasan Nagoya Jodoh, coklat di kawasan Batuaji, Sagulung, dan Sei Beduk, Putih untuk tujuan Nongsa.

Sementara itu, diberitakan sebelumnya kondisi fisik angkot tua di Batam cukup memprihatinkan. 

Banyak kendaraan terlihat keropos, kursi rusak, dan tidak dilengkapi bumper. 

Namun armada tersebut tetap beroperasi tanpa pengawasan ketat.

Beberapa warga mengaku terpaksa menggunakan angkutan tersebut karena keterbatasan pilihan transportasi.

“Kondisinya bikin khawatir, tapi karena ini yang paling gampang dan murah, ya terpaksa naik,” kata Winda, warga Sagulung. (Tribunbatam.id/Ucik Suwaibah)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved