BERITA KRIMINAL

Tagih Utang ke Teman Sendiri, Pria di Palembang Tewas Bersimbah Darah usai Duel Maut

Tragedi berdarah itu terjadi di Jalan Kadir TKR Lorong Jambu, tak jauh dari rumah korban. Menurut penuturan polisi, duel bermula saat Rolis menagih

Editor: Eko Setiawan
KOMPAS.COM
Berniat menagih hutan ke temannya, pria ini malah tewas ketika duel maut. Polisi tangkap pelaku 

TRIBUNBATAM.id, PALEMBANG --  Niat menagih utang, malah berujung petaka. Itulah yang dialami Rolis (42), warga 36 Ilir, Kecamatan Gandus, Palembang, yang tewas bersimbah darah setelah duel maut dengan temannya sendiri, Mantok, Jumat (19/7/2025).

Tragedi berdarah itu terjadi di Jalan Kadir TKR Lorong Jambu, tak jauh dari rumah korban. Menurut penuturan polisi, duel bermula saat Rolis menagih utang kepada Mantok.

Entah karena tersinggung atau terbakar emosi, keduanya akhirnya terlibat duel sengit menggunakan senjata tajam.

Kapolsek Gandus AKP Firmansyah membenarkan pihaknya bergerak cepat.

"Pelaku sudah diamankan sekarang di Polsek Gandus, berikut barang buktinya," kata Firmansyah, Jumat malam.

Ia mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan awal, motif duel tersebut memang terkait utang-piutang antara korban dan tersangka.

"Informasinya korban menagih utang ke tersangka, dan itu yang memicu duel," jelasnya.

Ikbal, adik sepupu korban, menuturkan bahwa Mantok bukan orang asing bagi keluarga mereka. Bahkan, ia menyebut pelaku masih tetangga dan sudah lama berteman dengan korban.

"Masih kawan juga, rumahnya dekat," ungkap Ikbal, matanya berkaca-kaca.

Saat mendapat kabar adanya perkelahian, Ikbal yang kebetulan tak jauh dari lokasi langsung bergegas. Ia mendapati sepupunya masih bernapas saat akan dibawa ke klinik.

"Pas di jalan masih ada napasnya. Tapi begitu sampai klinik, sudah tidak ada lagi," tuturnya lirih.

Ikbal membenarkan bahwa duel dipicu oleh niat korban untuk menagih utang, meski ia sendiri tak tahu pasti berapa jumlahnya.

"Mungkin pelaku tersinggung pas ditagih. Kami cuma berharap polisi menegakkan hukum dan menghukum pelaku seadil-adilnya," katanya.

Kini, Mantok harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum. Sementara keluarga korban harus menelan pil pahit: kehilangan saudara hanya karena persoalan utang yang nilainya pun tak pernah terungkap.

 

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved