Lingga Terkini

Disbud Lingga Ajak Kenali Berpakaian Patut Baju Kurung Melayu: Jangan Dibuat Terlalu Ketat

Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, mengajak mengenali secara dalam penggunaan baju kurung Melayu

Penulis: Febriyuanda | Editor: Eko Setiawan
Tribunbatam.id/Dok. Diskominfo Lingga - Said Maulana Alhabsyie
SOSIALISASI - Pemateri dari Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga, Lazuardy, saat menerangkan penggunaan patut baju kurung Melayu, saat sosialisasi di Gedung LAM Lingga, Daik, Jumat (25/7/2025). 

TRIBUNBATAM.id, LINGGA - Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, mengajak mengenali secara dalam penggunaan baju kurung Melayu.

Pengenalan itu lewat kegiatan sosialisasi Berpakaian Patut Baju Kurung Melayu, yang berlangsung di Gedung Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau Kabupaten Lingga, Daik, Jumat (25/7/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman serta pelestarian budaya berpakaian Melayu, khususnya dalam penerapan baju kurung sebagai identitas dan pakaian dinas pada hari Jumat di Kabupaten Lingga.

Berpakaian patut berati berpakaian secara benar baju kurung, baik dari adab hingga makna yang ada.

Kepala Disbud Lingga, Zalmidri, menyampaikan bahwa baju kurung merupakan pakaian dinas resmi pada hari Jumat, sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku.

Ia juga menekankan pentingnya memahami tata cara berpakaian yang sopan dan sesuai nilai budaya serta norma agama.

Sosialisasi Berpakaian Patut Baju Kurung Melayu di Lingga Kepri
SOSIALISASI - Dinas Kebudayaan Kabupaten Lingga, berikan pemahaman soal berpakaian patut atau berpakaian benar baju kurung Melayu di Gedung LAM Lingga, Daik, Sabtu (26/7/2025).

Asisten II Ekonomi dan Pembangunan Zainal Abidin, hadir mewakili sekda Lingga menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara ini.

"Baju kurung Melayu bukan hanya sekadar busana, melainkan mengandung nilai-nilai filosofis, mencerminkan budaya, dan sesuai dengan ajaran Islam karena menutup aurat," ucapnya.

Lazuardy, selaku pemerhati sejarah dan budaya Kabupaten Lingga, menjadi pemateri dalam hal ini.

Ia menjelaskan, dulunya baju kurung ini merupakan pakai sehari-hari di zaman kesultanan.

"Orang ke laut pakai baju kurung, orang ke hutan memakai baju kurung. Namun, ada jenis-jenis baju kurungnya," ujarnya.

Pria 56 tahun ini menjelaskan secara singkat, soal sejarah dan filosofi baju kurung Melayu.

"Baju kurung ini tidak hanya sekadar mengurung anggota tubuh, tidak sekadar menutup aurat, tetapi baju kurung ini yang di Malaysia dikenal dengan baju Melayu, penggunaan baju kurung ini yang terpenting menutup akal dan budi," terangnya.

Lazuardi menekankan, beberapa adab mengenakan baju kurung, salah satunya tidak menyerupai pakaian-pakaian zaman jahiliah.

"Baju kurung kalau dibuat jangan terlalu ketat," imbuhnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved