DISKOMINFO KEPRI

Rencana Besar Pemprov Kepri Bangun Kawasan AI & Pusat Data Nasional di Bintan, Wagub Datangi Komdigi

Pemprov Kepri bakal membangun kawasan AI dan pusat data nasional di Pulau Bintan. Lahan seluas 3 ribu Hektare telah mereka siapkan.

TribunBatam.id/Dok Diskominfo Kepri
WAGUB KEPRI - Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura saat bertemu Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria di Kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Jumat (25/7). Pertemuan tersebut membahas dua agenda utama: penuntasan wilayah Blindspot dan sinyal lemah di Kepri, serta peluang investasi dalam pengembangan kawasan Artificial Intelligence (AI) dan pusat data berskala nasional di Pulau Bintan. 

TRIBUNBATAM.id, KEPRI - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau atau Pemprov Kepri sedang merealisasikan rencana besar mereka terkait pembangunan kawasan Artificial Intelligence alias AI dan pusat data nasional di Pulau Bintan.

Lahan seluas 3.000 Hektare telah mereka siapkan untuk merealisasikan rencana besar Pemprov Kepri ini.

Pemprov Kepri memlilih lokasi di Pulau Bintan itu karena ketersediaan lahan eks tambang, potensi energi terbarukan (air, solar dan angin) serta akses langsung ke jaringan kabel laut Internasional.

“Ini bukan sekadar infrastruktur digital. Ini adalah lompatan strategis agar Kepri menjadi beranda digital NKRI,” tegas Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura saat bertemu Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria di kantor Komdigi, Jakarta Pusat, Jumat (25/7).

Proyek ini disebut-sebut akan mengintegrasikan pasokan listrik hingga 1 gigawatt, klasifikasi data terbuka untuk layanan cloud pihak ketiga. 

Serta dukungan Program Revitalisasi Nasional (PRN) untuk pengembangan energi di kawasan Tanjunguban dan Kijang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri.

Selain menyampaikan rencana besar Pemprov Kepri membangun kawasan AI dan pusat data nasional di Pulau Bintan, Wagub Kepri juga berkomitmen menuntaskan wilayah blindspot dan sinyal lemah di Provinsi Kepri.

Pemprov Kepri telah mengidentifikasi setidaknya terdapat 22 titik blindspot dan 124 daerah lemah sinyal yang tersebar di lima kabupaten, di antaranya: Bintan, Anambas, Lingga, Natuna, dan Karimun. 

Beberapa wilayah seperti Natuna dan Anambas yang masuk kategori 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) dan membutuhkan prioritas penanganan, termasuk juga Tambelan, Dabo, dan Lingga.

Menanggapi usulan tersebut, Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif Pemprov Kepri.

Menurutnya, percepatan penyediaan infrastruktur TIK di wilayah 3T menjadi prioritas nasional dan selaras dengan agenda pemerataan transformasi digital.

“Kami siap mendukung. Data dari Dinas Kominfo Kepri sudah lengkap dengan koordinat lokasi. BAKTI Komdigi akan segera bergerak untuk menindaklanjuti 22 titik Blindspot dan 124 daerah lemah sinyal,” ujar Nezar melansir laman Diskominfo Kepri yang dilihat TribunBatam.id.

Sementara Dirjen Teknologi Pemerintahan Digital Komdigi, Mira Tayyiba menegaskan bahwa pembangunan kawasan AI dan pusat data tersebut merupakan proyek strategis yang sepenuhnya dibiayai oleh sektor swasta, namun Pemda tetap harus dilibatkan secara aktif.

“Pemerintah daerah kami dorong untuk memperoleh kontribusi minimal 15 persen dari total nilai investasi. Ini bentuk kolaborasi yang adil antara pusat, daerah, dan swasta,” ujar Mira.

Ia juga menekankan pentingnya penggunaan teknologi hijau dalam operasionalisasi proyek.

“Pembangunan data center harus berbasis energi terbarukan dan sistem pendingin yang efisien. Kebutuhan daya untuk pemrosesan AI sangat besar, sehingga pendekatan ramah lingkungan menjadi mutlak,” tutupnya. (TribunBatam.id/*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved