Kantor Bahasa Kepri Latih 200 Pelajar SMP di Lingga Tingkatkan Kemampuan Literasi
Sebanyak 200 pelajar SMP di Lingga dapat bimbingan teknis (Bimtek) membaca cepat dari Tim Literasi Kantor Bahasa Kepri, Kamis (7/8)
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Sebanyak 200 pelajar SMP sederajat di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mendapat bimbingan teknis (Bimtek) membaca cepat.
Kegiatan tersebut salah satunya berpusat di Gedung SMK Negeri 1 Singkep, yang digelar oleh Tim Literasi Kantor Bahasa Kepri, Kamis (7/8/2025).
Bimtek peningkatan kompetensi membaca cepat siswa SMP sederajat ini dihadiri oleh Wakil Bupati Lingga, Novrizal, yang sekaligus membuka kegiatan tersebut.
Ketua Tim Kerja Literasi perwakilan Kantor Bahasa Kepri, Teguh Madia Tarigan, mengatakan kegiatan Bimtek membaca cepat ini dilakukan secara serentak tingkat nasional.
Kegiatan ini merupakan perdana dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), karena dilatarbelakangi untuk memperbaiki nilai raport pendidikan Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang rendah.
"Kegiatan ini diadakan karena di beberapa daerah di Provinsi Kepri ada yang nilai AN (Assesmen Nasional) kategori merah atau rendah," ujar Teguh kepada Tribunbatam.id.
Ia melanjutkan, Kemendikdasmen menginginkan ada pembelajaran bagi para siswa, agar ada peningkatan kompetensi membaca cepat khususnya di Kabupaten Lingga.

"Diharapkan ada peningkatan khususnya di Kabupaten Lingga, yang selama ini sering mendapat raport pendidikan merah, ke depannya mudah-mudahan tidak merah lagi," tambahnya.
Di tempat yang sama, Wakil Bupati Lingga, Novrizal, berterima kasih kepada Kantor Bahasa Kepri, atas terselenggaranya kegiatan ini.
"Bimtek membaca cepat ini perlu dilakukan karena berpengaruh untuk Assesmen Nasional, sekaligus meningkatkan mutu pendidikan, terkhususnya SMP sederajat se-Kabupaten Lingga," ujarnya.
Sekretaris Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Lingga, Supardi, menyebutkan jumlah peserta kegiatan ini total 200 siswa.
"Dibagi empat kali pertemuan, di Daik satu kali pertemuan itu 50 siswa SMP. Untuk di Dabo ada tiga kali pertemuan, masing-masing 50 siswa di sekolah Singkep, Singkep Pesisir, Singkep Selatan dan Singkep Barat," sebut Supardi.
Sementara guru pendamping ada 14 orang, sesuai dengan jumlah sekolah.
"Kalau SD kita sudah tidak merah lagi. Untuk SMP di Lingga bukan semuanya, hanya beberapa sekolah yang terpantau di Provinsi Kepri, menurut informasi dari Kantor Balai Bahasa yang masih rendah nilai literasi itu di Bintan, Lingga, Batam, dan Karimun," ujarnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan pada tahun 2026 nilai raport pendidikan melalui tes ANBK peserta SMP nantinya tidak ada nilai merah atau rendah lagi.
"Kami dari Disdikpora Lingga berharap, mudah-mudahan kegiatan berkelanjutan tak sampai di sini saja. Karena kami butuh kerja sama dari pihak Provinsi Kepri dalam hal ini Kantor Balai Bahasa untuk membantu siswa-siswi di Kabupaten Lingga dalam hal pendidikan. Kami, pemerintah daerah berusaha untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan seperti ini di tahun 2026," tambahnya.
(Tribunbatam.id/Febriyuanda)
Relokasi Mesin ke Pulau Lalang Lingga Tertunda, Rencana PLN Molor Gegara Gangguan Mesin |
![]() |
---|
Surya Jadi PAW Kades Tanjung Kelit, Wabup Lingga Ajak Rangkul Elemen Masyarakat |
![]() |
---|
Diduga Tersesat, Senti Pria Lansia di Lingga yang Dilaporkan Hilang Ditemukan Tak Bernyawa |
![]() |
---|
Perdana, 25 Warga Desa Kudung Jadi Relawan Damkar Lingga, Siap Cegah dan Tangani Kebakaran |
![]() |
---|
Kronologi Penemuan Mayat Lansia di Lingga Kepri, Senti Sempat Beli Rokok Sebelum Dilaporkan Hilang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.