Pembunuhan Pegawai BPS
Tiwi Pegawai BPS Dibunuh Rekan Kerja, Dipaksa Lakukan Pinjaman Online Hingga Puaskan Birahi Pelaku
Mirisnya lagi, dalam kondisi disekap, pelaku masih sempat meminta pelaku untuk memuaskan birahinya sebelum korban
TRIBUNBATAM.id, MABA - Kematian tragis KLP alias Tiwi (30), pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) Halmahera Timur, mengungkap kejahatan terencana yang mengejutkan.
Tak hanya dirampok, korban juga dipaksa membuka akses aplikasi keuangan dan pinjaman online oleh pelaku yang tak lain adalah rekan kerjanya sendiri, Hanafi.
Mirisnya lagi, dalam kondisi disekap, pelaku masih sempat meminta pelaku untuk memuaskan birahinya sebelum korban dibunuh.
Kasus ini menguak fakta baru, pelaku nekat melakukan pembunuhan demi bisa mencuri uang korban hingga Rp 89 juta, termasuk mencairkan pinjaman online atas nama korban sebelum menghabisi nyawanya.
Peristiwa mengerikan itu terjadi pada Jumat, 19 Juli 2025 sekitar pukul 05.22 WIT.
Pelaku bernama Hanafi, yang sudah mengendap di rumah dinas korban sejak dua hari sebelumnya, akhirnya masuk ke kamar korban di pagi buta.
Ia menyekap dan mengikat Tiwi, lalu memaksa korban membuka akses ke handphone dan aplikasi keuangan.
“Pelaku meminta PIN untuk membuka aplikasi Jenius dan mengakses saldo korban sebesar Rp 38 juta, lalu mentransfernya ke Gopay, dan dari Gopay ke rekening pribadi pelaku,” ujar Kapolsek Maba Selatan, Ipda Habiem Ramadya.
Namun kejahatan tidak berhenti di situ.
Hanafi juga memaksa korban membuka aplikasi pinjaman online (pinjol) dan mencairkan limit hingga Rp 50 juta.
Semua dilakukan dalam kondisi korban di bawah tekanan dan ancaman. Tak heran dalam aksinya tersebut, total Rp 89 Juta digasak Sebelum Korban Dibunuh
Usai menguras uang dari aplikasi keuangan digital dan pinjaman online, Hanafi bahkan mengambil uang tunai ratusan ribu rupiah dari kamar korban.
Total uang yang berhasil dikuasai pelaku mencapai Rp 89 juta.
Dana itu digunakan untuk melunasi utang pribadi dan mendanai kecanduan judi online.
“Pelaku terjerat utang dan ketagihan judi online. Setelah menguras uang, dia membunuh korban dengan cara menutup mulutnya menggunakan lakban dan bantal hingga korban tewas,” ungkap Habiem.
Curi Identitas Digital, Balas Chat, dan Ajukan Cuti
Setelah memastikan korban meninggal, Hanafi merekayasa situasi agar seolah korban masih hidup.
Ia mengajukan cuti ke kantor BPS atas nama korban dan membalas pesan WhatsApp menggunakan handphone Tiwi, demi menipu rekan-rekan kerja.
Guna menghilangkan jejak, dua handphone dan charger korban dibuang di beberapa lokasi berbeda di Ternate—dari laut, dekat masjid, hingga Danau Ngade.
Ironisnya, hanya delapan hari setelah pembunuhan, Hanafi menikahi kekasihnya yang juga tinggal serumah dengan korban saat kejadian.
Polisi menjerat Hanafi dengan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman maksimal hukuman mati atau penjara seumur hidup. Rekonstruksi kasus akan segera dilakukan untuk memperkuat bukti.
Artikel ini telah tayang di TribunBatam.id
Sosok Hanafi Pelaku Pembunuhan Pegawai BPS Halmahera Timur, Nikahi Rekan Korban |
![]() |
---|
Cerita Utuh Pembunuhan Pegawai BPS Halmahera Timur, Pelaku Nikah setelah Bunuh Korban |
![]() |
---|
Siasat Licik Hanafi Tutupi Kematian Pegawai BPS Halmahera Timur, Ajukan Cuti Pakai Ponsel Korban |
![]() |
---|
Tiwi Wanita Pegawai BPS Dibunuh Rekan Kerja, Uang Rp 89 Juta Digasak Pelaku Untuk Menikah |
![]() |
---|
Usai Rampok dan Bunuh Rekan Kerjanya di BPS, Hanafi Sempat Main Judol di Depan Jenazah Tiwi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.