KEMATIAN PRADA LUCKY NAMO

Lihat Bekas Luka Prada Lucky Namo, sang Kakak Ungkap Curhatan Korban sebelum Meninggal

Kakakak Prada Lucky Namo, Lusi Namo juga memberikan pengakuan terkait dugaan kekerasang yang dirasakan adiknya sebelum meninggal dunia.

Editor: Khistian Tauqid
Pos-Kupang.com/Istimewa
ANGGOTA TNI TEWAS - (Kiri) Foto Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM) semasa hidup dan (Kanan) Jenazah Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM), saat berada di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, pada Rabu (6/8/2025). 

TRIBUNBATAM.id - Kasus kematian anggota TNI Prada Lucky Chepril Saputra Namo menjadi sorotan publik.

Pasalnya, Prada Lucky Namo meninggal dunia diduga karena penganiayaan seniornya di Batalyon Yonif Teritorial Pembangunan/834 Wakanga Mere (Yonif TP/834/WM).

Prada Lucky Namo sempat mendapatkan perawatan sebelum menghembuskan napas terakhirnya di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (6/8/2025) sekitar pukul 11.23 WITA.

Ternyata sebelum meninggal dunia, Prada Lucky Namo sempat memberikan pengakuan pada dokter bahwa ia mengalami penganiayaan oleh seniornya.

Setelah penyelidikan, terdapat 20 orang yang diduga terlibat penganiayaan pada Prada Lucky Namo menggunakan selang dan tangan kosong.

Kakakak Prada Lucky Namo, Lusi Namo juga memberikan pengakuan terkait dugaan kekerasang yang dirasakan adiknya sebelum meninggal dunia.

Ternyata terdapat seseorang yang mengaku sebagai pacar salah satu prajurit mengirim pesan melalui Direct Message (DM) Instagram.

“Pacar prajurit itu bilang bahwa pacarnya pernah mengirim foto yang hanya bisa dilihat sekali."

"Ia melihat wajah Lucky dan kawannya waktu itu dipukul dan sudah berdarah."

Meski demikian, nama kekasih wanita tersebut tidak masuk dalam daftar 20 pelaku yang menganiaya Prada Lucky Namo.

"Namun, saat daftar nama pacarnya tidak ada dalam beberapa catatan 20 pelaku tersebut," ungkapnya, Sabtu (9/8/2025), dilansir POS-KUPANG.com.

Luka di tubuh Prada Lucky Namo
Luka di tubuh bagian depan dan belakang Prada Lucky Namo

Ginjal dan Paru-paru Hancur

Tak hanya itu saja, Lusi juga menjelaskan pemeriksaan dokter yang mengatakan ginjal dan paru-paru korban sudah hancur sehingga membutuhkan tiga kantong darah.

Menurutnya, dugaan kekerasan itu terjadi saat pergantian piket dari hari Senin hingga Jumat.

Di dalam sel, kata dia, korban dan rekannya tidur di lantai tanpa tempat tidur.

Dalam pengakuannya, Lusi mengatakan sempat melihat ada bekas sepatu pada perut Prada Lucky.

“Richard juga kena, tapi yang saya tahu lebih parah Lucky."

"Saya lihat perutnya ada bekas sepatu dan dugaan saya itu diinjak,” jelasnya.

Baca juga: Ibunda Prada Lucky Namo Tak Terima Anaknya Tewas Dianiaya Senior, Minta Keadilan

Prada Lucky Pernah Cerita Dipukul Senior

Lusi menambahkan, beberapa hari sebelum koma, Prada Lucky masih berkomunikasi lewat panggilan video dan terlihat dalam kondisi baik.

Prada Lucky juga sempat bercerita pernah dipukul senior meski sedang sakit.

“Senior pikir dia pura-pura tidak mau kerja di dapur,” tambah Lusi.

Terkejut saat Prada Lucky Masuk RS
Lusi menjelaskan, kabar masuknya Prada Lucky ke rumah sakit diterima keluarga dari pihak rumah sakit yang diminta tolong oleh korban untuk menghubungi orang tuanya di Kupang, NTT.

Lusi pun mengaku terkejut karena selama hidup bersama keluarga, adiknya tidak pernah mengalami sakit parah.

“Waktu masuk rumah sakit, butuh tiga kantong darah."

"Selama ini hanya sakit biasa, saat dengar itu saya langsung perasaan tidak enak," imbuhnya.

Pemakaman Prada Lucky

Ratusan pelayat menghadiri prosesi pemakaman Prada Lucky pada Sabtu, 9 Agustus 2025.

Ibadah pelepasan berlangsung di rumah duka di Rumah Dinas Asrama Tentara (Asten), Kuanino, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang.

Prosesi ibadah dipimpin oleh Pendeta Lenni dari Jemaat GMIT Batu Karang Kuanino Kupang. 

Di hadapan ratusan pelayat, Otniel selaku perwakilan keluarga menyampaikan permintaan tegas agar pimpinan TNI mengusut tuntas kematian Prada Lucky, yang diduga akibat penganiayaan oleh seniornya.

"Kepada pemimpin tertinggi TNI, usut semua yang ada sampai tuntas. Mereka adalah preman yang berseragam. Preman itu tidak boleh dibiarkan. Mereka ibarat duri dalam daging," katanya, Sabtu, dikutip dari POS-KUPANG.com.

Otniel menegaskan, keluarga akan menerima jika Prada Lucky gugur di medan tugas, namun kenyataan yang dihadapi berbeda. 

"Anak kami meninggal dalam pembantaian," katanya dengan suara bergetar.

Ia lantas berharap, proses hukum terhadap para pelaku dapat dilakukan secara transparan hingga keluarga mendapatkan rasa keadilan.

Dugaan Penganiayaan Diusut

Sub Denpom IX/1-1 Ende terus menyelidiki kasus dugaan  penganiayaan terhadap Prada Lucky.

Pihak Sub Denpom IX/1-1 Ende telah melakukan serangkaian pemeriksaan dan meminta keterangan dari anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere lainnya yang diduga terlibat dalam kasus penganiayaan.

"Intinya kami lagi bekerja biar cepat selesai dalam kasus penyidikan, yang jelas kalau ada yang berbuat kan pasti bertanggungjawab," ujar Dansub Denpom Ende, Kapten CPM Stefanus Kopong Ola kepada POS-KUPANG.com, Sabtu.

Terkait motif dugaan penganiayaan, Stefanus enggan memberikan keterangan lebih lanjut.

Sebab, pihaknya masih terus bekerja dengan meminta keterangan dari sejumlah oknum anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere yang terlibat.

"Kalau sudah selesai baru kami bisa berikan keterangan, ini kan masih penyidikan jadi belum kami pastikan untuk menyampaikan motifnya," terangnya.

Pelaku Pemukulan

Personel yang terlibat dalam pemukulan terhadap Prada Lucky di antaranya yaitu:

Pemukulan menggunakan selang

  • Letda Inf Thariq Singajuru
  • Sertu Rivaldo Kase
  • Sertu Andre Manoklory
  • Sertu Defintri Arjuna Putra Bessie
  • Serda Mario Gomang
  • Pratu Vian Ili
  • Pratu Rivaldi
  • Pratu Rofinus Sale
  • Pratu Piter
  • Pratu Jamal
  • Pratu Ariyanto
  • Pratu Emanuel
  • Pratu Abner Yetersen
  • Pratu Petrus Nong Brian Semi
  • Pratu Emanuel Nibrot Laubura
  • Pratu Firdaus

Pemukulan dengan tangan

  • Pratu Petris Nong Brian Semi
  • Pratu Ahmad Adha
  • Pratu Emiliano De Araojo
  • Pratu Aprianto Rede Raja

(TribunBatam.id)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Pengakuan Kakak Prada Lucky: Lihat Perut Korban Ada Bekas Sepatu, Adik Pernah Cerita Dipukul Senior"

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved