Pembunuhan Dea Permata Karisma

5 Gelagat Aneh ART setelah Bunuh Dea Permata Karisma, Ngaku Dikepung ke Suami Korban

Fery teringat berbagai kejanggalan yang dirasakannya sebelum Dea tewas dibunuh ART-nya.

Editor: Khistian Tauqid
deanza falevi/tribun jabar
PEMBUNUHAN DEA - Petugas mengevakuasi jenazah wanita muda bernama Dea Permata Karisma (27) yang ditemukan bersimbah darah di kediamannya yang berada di Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (12/8/2025) siang. Duka yang mendalam masih dirasakan seorang pria bernama Fery Riyana (38) atas meninggalnya sang istri, Dea Permata Karisma (27). 

TRIBUNBATAM.id - Kepedihan masih dirasakan seorang pria bernama Fery Riyana (38) atas meninggalnya sang istri, Dea Permata Karisma (27).

Dea dibunuh oleh asisten rumah tangga (ART), Ade Mulyana (26) di Komplek PJT II, Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Selasa (12/8/2025) siang.

Ade Mulyana membunuh Dea menggunakan palu dan memukul kepala korban berkali-kali hingga tak berdaya.

Setelah itu, Ade Mulyana membuang barang bukti di jembatan Cinangka dan Waduk Jatiluhur.

Paling parah ketika Ade Mulyana berpura-pura syok dan meminta bantuan tetangga untuk menolong Dea yang bersimbah darah.

Meski demikian, kelakuan Ade Mulyana tidak bisa mengelabui pihak kepolisian yang akhirnya menangkapnya dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.

Pihak kepolisian menyebut Ade Mulyana membunuh Dea karena kesal gaji Rp500 ribu tidak kunjung dibayarkan oleh korban.

Fery pun tak menyangka bahwa orang yang dipercaya untuk menjaga Dea ternyata menjadi pelakunya.

Lantas, Fery teringat berbagai kejanggalan yang dirasakannya sebelum Dea tewas dibunuh ART-nya.

Awal Kejanggalan

Fery Riyana tak pernah menyangka langkah awal untuk pulang kerja lebih cepat hari itu akan membawanya pada pemandangan paling memilukan.

‎Kecurigaan Fery bermula dari gelagat aneh sang asisten rumah tangga, Ade Mulyana tiba-tiba datang menjemputnya ke tempat kerja sekitar pukul 13.30 WIB.

‎Fery pun menggambarkan situasi saat dirinya dijemput oleh Ade.

Wajah Ade, kata dia, panik dan tubuhnya gemetar saat berkata bahwa Dea sedang dikepung oleh orang tak dikenal di dalam rumah.

‎"Dia datang terburu-buru, panik. Katanya, ‘Ayo Mas cepat pulang, Mbak Dea dikepung.’ Awalnya saya percaya."

"Tapi di perjalanan saya mulai tanya-tanya, dan jawabannya bikin saya tambah curiga," kata Fery saat ditemui Tribunjabar.id, Kamis (14/8/2025).

‎Ade, kata Feri, mengaku melihat mobil putih dengan pelat nomor B 1070 datang membawa tiga orang tak dikenal.

Namun, Ade malah meninggalkan rumah saat Dea dalam bahaya.

‎"Dia bilang disuruh beli susu sama istri saya."

"Tapi istri saya itu engga doyan susu, doyan kopi iya. Itu kejanggalan pertama,” ucapnya.

PEMBUNUHAN WANITA TRAGIS - Kolase foto Dea semasa hidup sebelum dibunuh dengan sangat tragis oleh pembantunya sendiri, Ade Mulyana pada Selasa, 12 Agustus 2025.
PEMBUNUHAN WANITA TRAGIS - Kolase foto Dea semasa hidup sebelum dibunuh dengan sangat tragis oleh pembantunya sendiri, Ade Mulyana pada Selasa, 12 Agustus 2025. (TribunJabar Deanza Falevi/Kompas.com)

Baca juga: Fakta Baru Kasus Kematian Dea Permata Karisma, Suami Korban Tak Menyangka Pelaku Punya Siasat Licik

‎Sesampainya di rumah, keanehan semakin menjadi.

Ade mengatakan kunci rumah hilang dan menyuruh Fery membuka pintu dengan kunci cadangan yang tergantung di motor.

‎Hal itu sangat tak biasa bagi Fery, apalagi ketika Dea tak kunjung membuka gorden atau pintu seperti kebiasaan saat ia pulang kerja.

‎Fery langsung panik.

Saat masuk, ia menemukan istrinya tergeletak bersimbah darah, tubuh tertutup bed cover, dan wajah penuh luka.

‎Yang lebih mencurigakan, Ade tidak masuk ke rumah.

Ia justru berguling di luar, menangis sambil guling-gulingan sendiri seperti orang yang paling kehilangan.

‎Namun Fery sudah punya firasat buruk.

‎"Ada lima kejanggalan. Selain soal kunci dan sikap aneh Ade, kabel CCTV juga dicabut dari dalam rumah."

"Padahal semua pintu dan jendela tertutup rapat. Terus saya lihat ada jejak kaki berdarah, besar ukurannya. Jelas itu bukan kaki istri saya," ucapnya.

‎Meski syok, Fery tetap tenang.

Ia sengaja menjaga Ade tetap berada di dekatnya hingga polisi datang.

‎Saat diminta menyebut siapa yang dicurigai, Fery tak ragu menunjuk Ade, serta dua orang lainnya, Fadel dan istrinya.

Fadel dan istrinya sebelumnya diduga menyampaikan ancaman kepada Dea melalui WA.

‎"Saya langsung dibawa ke Polres untuk dimintai keterangan. Baru bisa pulang jam 4 subuh."

"Saat itu ada Fadel dan istrinya juga, ternyata ancaman yang pernah terjadi terbantahkan," ucapnya.

‎Kini, kasus pembunuhan tragis ini tengah dalam penyelidikan intensif pihak kepolisian.

‎Ade Mulyana pun ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus yang mengguncang warga Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur tersebut.

‎Kapolres Purwakarta, AKBP I Dewa Putu Gede Anom Danujaya mengatakan, Ade Mulyana dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, dengan ancaman hukuman maksimal penjara seumur hidup.

Berikut adalah lima kejanggalan yang ditemukan oleh Fery Riyana terkait tewasnya sang istri, Dea Permata Kharisma:

  1. Alasan Palsu untuk Jemput: Ade Mulyana menjemput Fery dengan alasan Dea dikepung, padahal faktanya tidak ada.
  2. Meninggalkan Korban dalam Bahaya: Ade mengaku melihat orang tak dikenal, namun ia malah meninggalkan Dea di dalam rumah untuk menjemput Fery.
  3. Bohong Soal Susu: Ade mengatakan disuruh Dea membeli susu, padahal Dea tidak suka minum susu.
  4. Kunci dan Kebiasaan Aneh: Ade beralasan kunci hilang dan meminta Fery menggunakan kunci cadangan. Padahal biasanya Dea akan membuka pintu atau gorden saat Fery pulang.
  5. Jejak Kaki dan CCTV: Ade berguling-guling di luar rumah, padahal Dea sudah meninggal di dalam. Selain itu, kabel CCTV dicabut dari dalam rumah dan ditemukan jejak kaki berukuran besar yang bukan milik Dea.

Ibu Korban Minta Nyawa Dibayar Nyawa

Kesedihan mendalam masih dirasakan Yuli Ismawati (55), ibu dari Dea Permata Kharisma (27), yang tewas secara tragis.

Dea Permata Kharisma ditemukan tewas mengenaskan dengan banyak luka tusuk di rumahnya di Komplek Perumahan PJT II, Blok D, Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta pada Selasa siang (12/8/2025).

Jenazah Dea pertama kali ditemukan pembantunya.

Kepedihan Yuli Ismawati makin dalam setelah mengetahui siapa pembunuh putrinya tersebut.

Sosok yang diduga menjadi pembunuh justru adalah orang yang selama ini dianggap keluarga sendiri, Ade Mulyana (26). 

Ade sendiri merupakan pembantu atau asisten rumah tangga dari korban yang pertama kali mengaku menemukan Dea tewas bersimbah darah.

‎Yuli mengungkapkan keterkejutannya saat mengetahui identitas terduga pelaku. 

‎"Engga menyangka sama sekali. Kan ternyata dia itu orang yang selama ini dekat dengan anak saya. Bekerja ikut anak saya," ujar Yuli dengan suara berat saat ditemui Tribunjabar.id di kediamannya, Perum POJ Sadang, Desa Cisereuh, Kecamatan/Kabupaten Purwakarta, Rabu (13/8/2025).

‎Yang membuatnya semakin tidak percaya, Ade Mulyana sempat menunjukkan reaksi emosional yang kuat saat kejadian. 

‎"Pada saat kejadian itu, justru yang paling histeris dia. Seolah-olah dia yang paling kehilangan," ucap Yuli.

‎Menurut Yuli, selama ini Dea tidak pernah bercerita ada masalah dengan Ade.

Hubungan mereka pun tampak baik-baik saja. 

‎"Engga ada masalah. Mungkin karena dianggap sudah seperti keluarga. Anakku itu orangnya baik, semua orang dianggapnya juga baik," katanya.

‎Yuli merasa dikhianati. Pasalnya, selama ini keluarga telah banyak membantu kehidupan Ade. 

‎"Orang yang dikasih makan, dikasih penghidupan, rokok, uang, tapi malah menghabisi anak saya," ujarnya.

‎Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. 

‎Sementara itu, keluarga berharap keadilan segera ditegakkan.

"Kan dia bunuh anak saya, nyawa dibayar dengan nyawa, tapi sesuai diproses hukum."

"Jadi sesuai, makanya semua diserahkan kepada kepolisian," ucap Yuli.

Diketahui sebelumnya, Dea Permata Kharisma (27), warga Komplek Perumahan PJT II, Blok D, Desa Jatimekar, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya pada Selasa (12/8/2025) siang.

Dea ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya, dengan sejumlah luka pada tubuhnya.

Jenazah Dea Permata Kharisma pun kini sudah dimakamkan di TPU Dian Anyar yang tak jauh dari rumah duka.

(TribunBatam.id)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul "5 Kejanggalan yang Ditemukan Fery Riyana, Aksinya yang bak Detektif Bikin Pembunuh Dea Tak Berkutik"

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved