Natuna Terkini

Cegah Stunting Sejak Dini, DP3AP2KB Natuna Ingatkan Peran Remaja Hingga Calon Pengantin

Upaya menekan angka stunting di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Riau), terus dilakukan lintas sektor. 

Penulis: Birri Fikrudin | Editor: Eko Setiawan
Tribunbatam/Birri Fikrudin
Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Natuna, Sri Riawati, saat memberikan materi di karya bakti TNI AL, di Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Selasa (26/8/2025). 

TRIBUNBATAM.Id, NATUNA - Upaya menekan angka stunting di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Riau), terus dilakukan lintas sektor. 

Salah satunya lewat penyuluhan yang digelar pada acara puncak Karya Bakti TNI AL di Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Selasa (26/8/2025).

Dalam hal ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPPPA-P2KB) Natuna, diminta menjadi pemateri. 

Selaku pemateri Kepala DPPPA-P2KB Natuna, Sri Riawati, menegaskan pencegahan stunting harus dimulai sejak dini, bahkan sejak usia remaja.

“Remaja atau anak usia subur harus diperhatikan, salah satunya dengan rutin diberikan tablet tambah darah. Mereka rawan kekurangan gizi, sehingga menjadi titik awal yang penting,” jelasnya.

Tak hanya itu, Sri juga menekankan pentingnya konseling pranikah bagi calon pengantin yang bekerja sama dengan KUA.

Konseling ini menjadi bekal agar calon ibu benar-benar siap menjalani kehamilan.

“Jika kondisi ibu belum siap hamil, sebaiknya ditunda sampai kondisi betul-betul sehat. Semua ini untuk mencegah risiko stunting sejak awal,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar memperhatikan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), mulai dari masa kandungan hingga anak berusia 2 tahun.

Gizi, pola asuh, sanitasi, dan akses air bersih menjadi faktor utama dalam mencegah stunting.

“Ibu menyusui juga berperan besar. ASI eksklusif sangat penting, manfaatnya banyak, daya tahan tubuh anak lebih kuat, dan tumbuh kembangnya lebih cepat,” terang Sri.

Berdasarkan data akhir 2024, angka stunting di Natuna tercatat 10,76 persen, atau 532 anak dari total 4.944 balita. 

Angka ini masih di bawah target nasional sebesar 14 persen.

“Meski tergolong aman, kami tetap mengimbau keluarga agar rutin membawa anak ke posyandu. Di situ bisa diketahui perkembangan berat badan, tinggi badan, dan tumbuh kembang anak,” ujarnya.

Senada, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah, menyebut posyandu merupakan garda terdepan pencegahan stunting.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved