Laporan Kartika Kwartya, wartawan Tribunnews Batam
TRIBUNNEWSBATAM.COM,
BATAM- "Tidak ada pembahasan-pembahasan, tidak ada perubahan-perubahan,
tidak ada libat-melibatkan. Yang ada hanya pembatalan," kata Setia
Tarigan dari SPSI dalam orasinya di depan kantor DPRD Kota Batam, Kamis
(28/7/2011).
Ini merupakan kali kedua aliansi serikat pekerja
berdemo menolak kenaikan tarif air ATB. Pada demo sebelumnya, Rabu
(20/7/2011) lalu, pekerja meminta Wali Kota dan DPRD Batam membuat
pernyataan tertulis yang isinya menolak kenaikan tarif air.
Pekerja
tidak ingin pembahasan-pembahasan yang dilakukan dewan perwakilan
rakyat hanya akan dijadikan alat untuk mendapatkan keuntungan. Bukan
benar-benar untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat.
"Karena kalau sudah ada pembahasan nanti air pun mengalir di bawah kursi. Seperti yang terjadi di restoran Kazu," kata Setia.
Ketua
SPSI Batam, Syaiful Badri mengatakan bahwa pekerja tahu adanya upaya
suap oleh pimpinan ATB kepada pimpinan dewan berdasarkan cerita yang
disampaikan oleh Wakil Ketua I, Ruslan Kasbulatov.
"Kami berani
mengatakan bahwa Ketua Surya Sardi, Wakil Ketua Zainal Abidin dan Aris
Hardy Halim terlibat karena Pak Ruslan juga menyebutkan nama-namanya. Di
hadapan beberapa teman pekerja dan ada polisi juga," kata Syaiful.
Setelah
berorasi cukup panjang, akhirnya Ketua Komisi III Jahuin Hutajulu
menemui pendemo. Sebelum Jahuin menyampaikan kata-katanya, pekerja
terlebih dulu membacakan pernyataan sikapnya.
Adapun isi
pernyataan sikap SPSI dan aliansi serikat pekerja terkait yaitu menolak
dengan tegas kenaikan tarif air 2011 dan rencana revisi yang akan
dilakukan BP Batam. Kedua meminta dengan tegas kepada Kepala BP Batam
untuk membatalkan kenaikan tarif air.
Ketiga meminta Wali Kota
dan Ketua DPRD untuk membuat pernyataan resmi menolak kenaikan tarif
air. Buat tindakan nyata dan tidak saling melempar tanggung jawab.
Tuntutan keempat yaitu minta Kejaksaan Negeri usut tuntas upaya suap yang dilakukan pimpinan ATB terhadap anggota dewan.
"Kami
akan tetap melakukan aksi unjuk rasa jika tidak ada tanggapan. Selain
itu kami minta seluruh masyarakat untuk sama-sama menolak kenaikan tarif
air," kata Setia.
Syaiful Badri menambahkan bahwa kenaikan tarif air ini akan meningkatkan kebutuhan hidup layak (KHL) masyarakat.
"KHL
naik karena kenaikan tarif air. Kalau sampai UMK tidak sama dengan KHL,
kami bukan mengancam tapi pasti akan rusuh. Karena ini adalah janji,"
kata Syaiful.
Menjawab hal ini, Jahuin Hutajulu mengatakan bahwa
sejak awal Komisi III dan DPRD umumnya menolak kenaikan tarif air ATB.
Dengan alasan karena sejak awal DPRD tidak pernah diajak membahas
kenaikan tarif.
"Kami sudah dua kali RDP. Sikap Komisi III tetap
konsisten menolak. Minggu depan akan RDP, kami undang juga teman-teman
dari serikat untuk mendengarkan. Supaya kami juga tidak dituduh
macam-macam," kata Jahuin.
Seharusnya, kata Jahuin, DPRD
dilibatkan agar diketahui kenapa kenaikannya harus enam persen. Apa saja
yang menjadi alasan atau dasar kenaikan tarif.
Dalam RDP lalu, lanjut Jahuin, Komisi III sudah mempertanyakan juga tentang masih adanya stres area yang belum diselesaikan.
Rencana RDP kembali justru ditanggapi pertanyaan balik oleh pekerja.
"Tanggal 1 ini sudah naik tarifnya. Kalau minggu depan baru dibahas, mau apa lagi," celetuk seorang pekerja.
Ketua
Fraksi PDI Perjuangan, Nuryanto mengatakan bahwa sejak awal fraksinya
menolak rencana kenaikan tarif ini. Karena rencana kenaikan ini tidak
tepat waktu.
SPSI Demo Tolak Kenaikan Tarif Air ATB
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger