Promo property

Lalat dan Bau Kotoran Mulai Resakan Warga Kampung Bagan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lalat dan Bau Kotoran Mulai Resakan Warga Kampung Bagan

Laporan Tribunnews Batam, Zabur Anjasfianto

TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM
-Warga Kampung Bagan, Sei Beduk mulai resah dengan keberadaan ratusaan lalat dan bau busuk dari kotoran ayam yang tidak jauh dari tempat pemukiman. Apalagi ribuan ekor lalat sudah sangat memperhatinkan karena sudah masuk ke rumah warga, namun belum ada tindakan dari pemerintah setempat dalam hal ini Kecamatan Sei Beduk.

 Tidak hanya rumah warga yang dipenuhi lalat, beberapa warung makan pun juga sama ikut dipenuhi lalat yang berasal dari kandang ayam.
Warga menuding ribuan ekor lalat ini berasal dari kandang ayam yang diketahui belakangan milik Bambang. Ada delapan kandang ayam yang keberadaannya tidak jauh dari pemukiman warga.

"Kalau makanan atau minuman lupa ditutup sebentar saja, puluhan lalat sudah menempel digelas minuman atau dipiring makanan. Bahkan lalat-lalat itu sudah masuk ke dalam gelas dan pengunjung tidak jadi minum dan meminta yang baru lagi,"ujar Rusmini salah satu pemilik warung, Selasa (3/4).

Dia mengatakan kandang ayam yang menimbulkan bau busuk dari kotoran hewan tersebut membuat ribuan lalat menjamur dan menyerang ke pumkiman warga di Kampung Bagan. Sebelum ada kandang ayam empat tahun lalu, daerah tersebut tidak pernah dikerumuni hingga ribuan lalat.

Dia dan pemilik warung lain terpaksa menyiapkan alat untuk mengurangi jumlah lalat tersebut, seperti listrik raket dan lainnya. Meski sudah menggunakan berbagai alat untuk mengurangi jumlah lalat, tetap saja tiap hari bertambah lalat tersebut. "Jumlah lalat berkurang setelah panen ternak ayam, itupun hanya dua hari saja. Ribun lalat akan kembali lagi,"terangnya.  

Nasrun, warga lainnya mengatakan, keberadaan peternakan itu sejauh ini belum memberikan dampak apapun bagi masyarakat sekitar. Hanya bau yang ditimbulkan dan lalat-lalat itulah yang sampai ke warga. "Kontribusi atas usaha peternakan ayam ke warga belum nampak, yang ada hanya lalat," ungkap Nasrun.

Menurutnya, pelaku usaha peternakan ayam sepertinya tidak mau tahu atas keluhan warga selama ini. Sementara di kawasan usaha peternakan ayam, justru bersih dari lalat. Karena pengelola peternakan ayam memiliki obat khusus untuk mengantisipasi lalat.

"Saat warga meminta obat, pengelola kandang ayam tidak mau memberikan. Padahal lalat tersebut dampak dari keberadaan sejumlah kandang-kandang ayam," ujarnya.

Kabid Peternakan, Dinas Kelautan,Perikanan,Pertanian dan Kehutanan (KP2K) Kota Batam, Ir Sri Yuneli mengatakan bahwa kandang ayam yang berada di Kampung Bagan tidak memiliki izin. Pemilik peternak ayam itu sudah diberikan surat peringatan untuk dibongkar dan memindahkan usaha ternak tersebut.

Sebelum diberikan surat peringatan pihaknya juga sudah memberikan suat edaran terhadap kegiatan peternakan itu. Dinas KP2K Kota Batam akan melakukan penertiban dibeberapa kandang ayam yang ada di wilayah Sei Beduk termasuk di Kampung Bagan.

"Kita hanya menunggu waktu melakukan peneritiban peternakan yang tidak memiliki izin dan dilarang itu. Surat edaran sudah disampaikan termasuk surat peringatan juga sudah diberikan kepada pemilik ternak tersebut. Untuk di Kampung Bagan, ternak ayam itu tidak memiliki izin dan segara ditertibkan,"ujarnya. (bur)

Berita Terkini