Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria
TRIBUNNEWSBATAM.COM,
BATAM- Udin P Sihaloho Wakil Ketua Komisi IV bersitegang dengan
sejumlah karyawan PT Varta. Beberapa karyawan dan karyawati tersebut
marah ketika tidak diijinkan masuk dan duduk bersama dalam rapat dengar
pendapat (hearing) PT Varta di ruangan komisi IV, Senin (28/5).
Ary
Prasetyo, salah satu karyawan yang sempat ditemui Tribun mengungkapkan,
bahwa karyawan yang datang ini benar-benar murni mengatasnamakan
dirinya pihak karyawan. Diluar Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia
(FPSMI).
" Kami nggak mau diwakilkan oleh FPSMI. Kita mau
kerja..kita mau kerja. FSPMI yang datang kemarin itu oknum-oknum saja,
mereka cuma pentingkan diri mereka sendiri. Bukan lagi kepentingan
buruh," ucap Ary.
Diceritakan oleh pria berbaju seragam
perusahaan ini, selama ini apa yang diberitakan melalui media tidak
semuanya benar. Data yang ada di lapangan, sebenarnya lebih banyak
persentasi pekerja yang ingin bekerja ketimbang mogok kerja.
Menurutnya,
para pekerja yang berdemo hanya sebagian kecil saja. Kebanyakan pekerja
yang tergabung di FSPMI tersebut tidak senang, dan berulah agar bisa
mendapat pesangon besar.
" Mereka yang bergabung itu sedikit
saja, dan rata-rata karyawan lama yang sudah bekerja 10 tahun lebih.
Awalnya jujur saya memang tergabung dengan FPSMI, namun setelah saya
melihat mereka sudah tidak membawa aspirasi pekerja lagi, saya keluar,"
lanjutnya.
Kebanyakan pekerja yang dipaksa berdemo merupakan
pekerja-pekerja baru, atau yang baru bekerja tidak lebih dari dua sampai
tiga tahun. Jika mereka keluar dari PT Varta, diungkapkan Ary bisa
kehilangan pencarian untuk keluarganya.
Sementara itu, Udin P
Sihaloho yang sempat terpancing kemarahannya mengungkapkan bahwa ia pun
tak ingin banyak pengangguran di Batam.
" Yang namanya Udin nggak
mau banyak pengangguran disini. Tapi bukan berarti begini caranya
menyampaikan aspirasi," ucap Udin berusaha menenangkan karyawan.
Pekerja PT Varta Adu Mulut Dengan Wakil Ketua Komisi IV
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger