Laporan Tribunnews Batam, Anne Maria
TRIBUNNEWSBATAM.COM, BATAM- Maraknya kasus pembalakan liar di hutan-hutan yang ada di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) membuat miris. Seakan tak kapok-kapok, dalam kurun waktu singkat, banyak kasus pembalakan liar yang tertangkap. Sayangnya penanganan kasus tersebut terasa kurang maksimal.
"Kalau tidak salah yang tangkap Ditpam. Saya pikir kalau illegal logging, lagi-lagi inikan ke aparat kita dalam penegakan hukum. Hukum harus berlaku sama untuk semua orang, yang melakukan pelanggaran harus ditindak sesuai aturan hukum yang berlaku tanpa tebang pilih," kata Ketua Komisi I DPRD Kota Batam, Nuryanto yang menangani bidang hukum dan pemerintahan.
Sejauh ini, Nuryanto mengatakan pihaknya belum melihat komitmen dan konsistensi dalam penegakkan hukum.
"Kami mohon komitmen dan konsistensi dalam penegakan hukum, kayak hukum karet. Masih ada pilih-pilih. Intansi terkait dan berwenang seharusnya jangan mengendapkan kasus ini, takutnya keburu menguap," kata Nuryanto tegas.
Apalagi dalam kasus pembalakan liar itu, turut ditemukan bukti-bukti, bahkan ada juga yang kasusnya menangkap tangan para pelaku.
"Bukti ada, tertangkap tangan dan pelaku juga ada. Saya pikir nggak ada alasan lagi untuk tidak memroses secara serius. Jangan sampai ada alasan surat atau administrasinya jadi mundur. Inikan zaman maju, dan saatny penegak hukum berubah," ucapnya.
Tak hanya instansi hukum, dinas dan instansi terkait kehutanan pun diminta pro aktif untuk melakukan tindak pengawasan di hutan-hutan Batam.
"Kan ada kepolisian perhutanan, tolong itu di diefektifkan. Dinas terkait dan lembaga nasional, kalau tak salah itu perhutani harus terus melakukan pengawasan secara ketat. Sama-sama bergeraklah," kata Nuryanto.