BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM- ‎Prosesi pemindahan jenazah Johana atau Ang Guat ke dalam peti mati berlangsung haru di Rumah Duka Marga Tionghoa Batu Batam, Baloi, Batam, Jumat (26/8/2016).
Tangisan meraung-raung terdengar dari ketiga putri Johana.
Satu diantara kerabat perempuan Johana bahkan sampai menangis menutupi wajahnya ke dinding saking tak kuasa melihat Johana yang tewas dengan cara mengenaskan itu.
Dengan menggunakan adat istiadat Tionghoa, sebelum memasukan jenazah, para pekerja di rumah duka lebih dulu mengisi peti mati dengan baju-baju mendiang Johana.
Sebagian baju-baju tersebut merupakan baju baru.
Setelah mengisi peti jenazah dengan baju dan kertas, suami Johana, Suntiong alias Ationg pun bersama-sama dengan petugas rumah duka mengangkat jenazah wanita berusia 44 tahun itu.
Tak cuma keluarga, selama prosesi tersebut, tampak beberapa pekerja dari Toko Bangunan Harapan Jaya di Bengkong Harapan I, Batam, usaha yang dirintis oleh pasutri Suntiong dan Johana, turut membantu proses sembahyang jenazah.
"Kami tidak tahu apa-apa Mbak, kami cuma disuruh lipat-lipat kertas, yah lipatlah. Namanya bos kami lagi kemalangan,"ujar satu diantara pekerja itu. (*)