BATAM. TRIBUNNEWS.COM-Terhitung sudah 600 anjing yang mencoba "bunuh diri" di jembatan keramat Overtoun, Dunbartonshire, Skotlandia.
50 ekor di antaranya berakhir meregang nyawa. Banyak kalangan mencoba memecahkan misteri 600 anjing yang bunuh diri di jembatan angker Overtoun itu.
Mulai dari sudut mistiknya hingga ilmiahnya.
Untuk diketahui, dalam lima dekade terakhir, terdapat 600 anjing yang mencoba bunuh diri di jembatan kuno itu, 50 di antaranya menjemput ajal.
Sebagian lain selamat. Cassie, anjing berusia 3 tahun, menjadi salah satu yang berhasil lolos dari maut jembatan Onvertoun.
"Kami baru saja keluar dari mobil dan Cassie segera berjalan ke jembatan... dia menoleh, melihat ke atas, dan meloncat. Saya sangat ingat bagaimana ia menjerit saat melompat," ujar Alice Treverrow, pemilik Cassie, kepada Daily Record. Tapi untungnya Cassie selamat.
Tapi itu tidak dialami oleh Ben, anjing jenis collie kepunyaan Donna Cooper. Donna melihat dengan matanya sendiri bagaimana Ben meloncat, dan akhirnya tewas.
Mengutip laporan Daily Mail, selama satu periode enam bulan tahun lalu, lima anjing dikabarkan tewas setelah meloncat dari jembatan.
Uniknya, semua kematian terjadi di posisi yang hampir sama: antara dua sandaran yang ada di sisi kanan jembatan; dan semuanya terjadi di hari dengan cuaca yang begitu cerah.
Selain itu, seluruh anjing yang meninggal seluruhnya adalah anjing dengan jenis berhidung panjang: labrador, collie, dan retriever. Dorren Graham dari Scottish Society for the Preventing of Cruelty to Animals menyebut ini sebagai fenomena yang "heartbreaking mystery". Mesteri yang memilukan.
Jembatan ini dibangun oleh Lord Overtoun pada 1895. Bagunan melengkung bergaya Victoria dengan tinggi 50 kaki itu mengalir Overtoun Burn di bawah.
Terkait fenomena ini, para pecinta anjing di dunia kemudian ramai-ramai bertanya: "Bisakan anjing melakukan bunuh diri, dan jika bisa, kenapa?"
Beragam rumor berhembus. Mulai dari asumsi tentang angkernya jembatan itu hingga anjing yang depresi semuanya mengemuka. Tapi tak satu pun yang bisa menjawab misteri itu. Hingga akhirnya, muncul upaya terakhir dari psikolog anjing Dr David Sands.
Ia di kirim ke tempat itu untuk melihat kondisi jembatan-dan sensasi yang ditimbulkan-tentu saja dari sudut pandang hewan. Percobaan pertama adalah dengan menyebrangi jembatan itu bersama anjing yang pernah selamat dari percobaan bunuh diri, namanya Hendrix, untuk melihat bagaimana ia bereaksi.
Mula-mula Hendrix cukup tenang, tapi ekspresinya berubah saat melewati sisi kanan yang disebutkan di awal. Hendrix terlihat memperhatikan sesuatu. Dr Sands menyimpulkan, salah satu dari tiga indera utamanya-penglihatan, pendengaran, dan bau-pasti sangat terangsang. Sands memfokuskan pada faktor penciuman.
Ini dibuktikan ditemukannya banyak cerpelai di semak-semak di sisi jembatan yang kerap dijadikan tempat melompat anjing-anjing naas itu. Keberadaan cerpelai juga diakui oleh seorang naturalis yang melihat kotoran binatang itu di bawah jembatan.