Ingin Lihat Kerugian PLN, Massa Minta Wali Kota Temani Pengunjuk Rasa ke Kantor PLN

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Forum Komunikasi RT/RW (FKTW) se-Kota Batam, Bersama Tokoh dan Elemen Masyarakat Kota Batam menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor PLN Batam untuk menolak kenaikan tarif dasar listrik Rabu (17/5/2017)

BATAM.TRIBUNNEWS.COM,BATAM - Aparat gabungan Polresta Barelang bersama dengan Satpol PP harus kembali merapatkan barisan, ketika Forum Komunikasi RT/RW (FKTW)  se-Kota Batam, Bersama Tokoh dan Elemen Masyarakat Kota Batam menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Batam untuk menolak kenaikan tarif dasar listrik Rabu (17/5/2017)

Ratusan masyarakat yang menggelar aksi, keseluruhan terdiri atas Forum komunikasi yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga dan kepala rumah tangga. Sengaja dibentuk untuk menolak dengan keras kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dalam Pergub No. 21 tahun 2017.

Mereka menilai akibat dari kenaikan tarif listrik ini, sudah membuat masyarakat yang hidupnya memang sudah susah ditambah kenaikan tarif dasar listrik tambah susah lagi.

Baca: Investor Asing Lepas Saham Batasi Laju IHSG

Baca: Hari Ini, Dua Penyuap Pejabat Bakamla Bakal Divonis

Baca: Ditetapkan Tersangka, Firza Husein Bakal Ajukan Gugatan Praperadilan. Ini Alasannya

Para pengunjuk rasa meminta kepada Wali Kota menemani pendemo ke kantor PLN, mereka ingin melihat seperti apa kerugian pihak Bright PLN, sampai harus menaikkan tarif dasar listrik yang terbilang sangat mencekik.

"Sekarang ini ekonomi Batam sangat susah, jangan cuma hanya untuk bayar listrik, masyarakat harus menjual TV jual ini jual itu belum lagi biaya hidup untuk makan", kata orator aksi.

"Dulu sebelum jadi Wali Kota, bapak hampir setiap hari mendatangi kami. Sekarang bapak sudah jadi Wali Kota, tolong untuk mewakili kami, menemani kami ke Kantor Bright PLN untuk melihat seperti apa kerugian mereka. Sampai harus membuat masyarakat susah", ujar orator sambil berteriak. (*)

Berita Terkini