BATAM.TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Di antara tiga polisi yang gugur menjadi korban aksi bom bunuh diri di Kampung Melayu, Rabu (24/5/2017) malam ada nama Bripda Ridho Setiawan (21).
Andi, kakak sepupu almarhum, mengaku punya firasat sebelum kepergian Ridho. Kemarin malam, Andi (28) tak henti-henti memegang telepon selulernya. Hubungannya dengan Ridho memang teramat akrab.
Ketika itu korban mengabarkan kepadanya tengah bertugas di kawasan Kampung Melayu. Ridho ditugaskan untuk mengawal dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadan.
"Dia (Ridho) bilang ke saya kalau mau main ke rumah. Anak saya baru lahir, dan dia mau jenguk," ujar Andi saat ditemui Warta Kota di rumah duka, Kompleks Dasana, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang, Kamis (25/5/2017).
Andi sangat menanti kedatangan adik sepupunya ini. Beberapa kali Ridho dihubungi, tak kunjung ada jawaban.
Baca: Selama Puasa, Warga Bengkong Bisa Berburu Takjil di Belasan Titik Ini
Baca: MENGERIKAN. Terungkap Delapan Fakta Memilukan Dibalik Aksi Bom Kampung Melayu
Baca: Gugur Saat Jalankan Tugas Negara, Polri Berikan Kenaikan Pangkat pada Tiga Polisi
Andi pun sontak terkejut, saat mendengar kabar ada ledakan di sekitar Kampung Melayu. Ia langsung bergegas memberi tahu peristiwa tersebut kepada keluarganya.
"Orangtuanya juga telepon tapi enggak diangkat-angkat," ucapnya.
Keluarga pun was-was. Mereka menunggu kabar dengan perasaan cemas.
"Tiba - tiba polisi datang ke rumah sekitar jam 03.00, kasih tahu kalau dia jadi korban ledakan itu," kata Andi dengan mata memerah menahan sedih.
Andi menuturkan, sebelum kejadian, ada keanehan pada diri korban. Korban tampak tak seperti biasanya.
"Aneh kalau dilihat dari mukanya beberapa hari ini. Raut wajahnya cerah dan menggebu-gebu saat bertugas," ungkapnya.
Terlebih, ada perkataan dari korban yang terdengar mengganjal. Menurut Andi, korban sedari lahir tak pernah menapaki kampung halamannya yang berada di Lampung.