BATAM.TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Sejumlah orangtua murid sangat kecewa dengan sistem penerimaan siswa baru di SMKN 7 Batam yang terletak di Batam Centre.
Sejatinya, kata mereka, sekolah memprioritaskan siswa yang berasal dari sekitar sekolah karena PPDB tahun ini menerapkan sistem zonasi.
"Kami tinggal di Botania 1. Tapi anak kami nggak masuk. Sementara ada yang dari Kampung Melayu, Nongsa, Kampung Panglong, Kavling Sambau, Kampung Jabi yang bukan zonasi sekolah, diterima oleh sekolah. Kami tak terima,” kata Wedan, satu dari ratusan wali murid yang menggelar protes di sekolah.
Wedan menambahkan, awalnya sekolah menjanjikan kepada mereka, bagi anak-anak yang tidak tertampung di SMA Negeri, tak usah mendaftar ke sekolah lain.
Sebab ada zonasi khusus untuk calon siswa yang berasal dari sekitar sekolah.
Baca: BREAKINGNEWS. Giliran SMKN 7 Diprotes Ratusan Warga. Ini Sebabnya
"Namun saat pengumunan Senin kemarin, nggak ada nama anak kami. Padahal sebelumnya ada nama anak kami. Pihak sekolah yang mengatakan kami tak usah mendaftar ke sekolah lain,Sudah ditungguin malah buat kecewa," tambahnya.
Para orangtua mendesak bertemu dengan Kepala SMKN 7 Baharuddin Sitepu dan Ketua Panitia Penerimaan Siswa Baru 2017/2018 Adi Prabowo.
Namun, dua orang tersebut tidak berani keluar menemui warga.
"Yang mana kepala sekolahnya pun kami nggak tahu. Kami maunya kepastian saja. Bahkan, kami sempat terkunci di dalam waktu ramai-ramai tadi siang. Guru langsung kunci pintu pagar,” kata seorang warga.
Orangtua yang terkurung di dalam pagar kemudian berteriak-teriak sambil menggoyang-goyang pintu pagar.
Pihak sekolah akhirnya membuka pagar kembali.
Jajaran kepolisian akhirnya datang ke lokasi kejadian untuk menenangkan situasi. Meskipun situasi mulai mendingin, mereka tetap menunggu jawaban dari pihak sekolah.
Berdasarkan papan pengumuman penerinamaan siswa dan data realisasi penerimaan murid baru di SMKN 7, jurusan Administrasi Perkantoran itu, satu kelas berisi 33 siswa, Perbankan (PBK) 2 kelas sebanyak 69 siswa, teknik jaringan akses (TJA) dua kelas (56 siswa), teknik instalasi tenaga listrik dua kelas (72 siswa).
Total siswa yang diterima sebanyak 230 siswa, sementara yang mendaftar sekitar 590 calon siswa.