Tarif Listrik Batam Naik

Pengusaha Kecil: Kok Begitu Mudahnya Gubernur Menaikkan Listrik 30 Persen

Penulis: Alfandi Simamora
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Nurdin Basirun menandatangani MoU dengan PLN tekait kelistrikan di Provinsi Kepri

Laporan Wartawan Tribun Batam Alfandi Simamora

BATAM TRIBUNNEWS.COM BATAM - Kalangan industri kecil mengaku kaget dan cemas dengan rencana kenaikan tarif listrik Kota Batam secara bertahap pada September dan Desember 2017 ini.

Mereka menilai, keputusan Gubernure Kepri Nurdin Basirun tidak memihak pada rakyat kecil dan hanya memperhatikan kondisi PLN.

Beberapa pemilik usaha yang selama ini sangat tergantung pada tenaga listrik cemas usahanya akan semakin sulit karena kondisi ekonomi Kota Batam saat ini sedang terpuruk.

Baca: Bersiaplah, September dan Desember Tarif Listrik Naik. Ini Besaran Kenaikannya

Baca: Selama 8 Bulan Minus Rp 30 Miliar, PLN Jelaskan Alasan Kenaikan Tarif Listrik

"Dengan tidak naik saja listrik di bulan-bulan sebelumya, orderan dan penghasilan saya saja sudah berkurang karena banyak perusahaan yang sudah tutup. Apalagi listrik kembali dinaikkan mulai bulan ini. Mau makan apa kami nantinya, penghasilan saja tidak seberapa," ujar Teguh, pemilik usaha bubut di pinggir jalan Ir Sutami, Sekupang.

Teguh menjelaskan, usaha bubut yang digelutinya selama 3 tahun lebih tersebut, semuanya alat yang ia gunakan rata-rata menggunakan  listrik. Baik dari mesin bubut, las dan peralatan lainnya.

Bila listrik dinaikkan, otomatis biaya produksi bertambah.

"Untuk bertahan saja kami sudah sangat sulit saat ini karena orderan sepi," katanya.

Baca: Tolak Kenaikan Tarif Listrik, Warga Sagulung Berniat PTUN-kan Pergub Kepri

Teguh heran, kenapa Gubernur Kepri hanya melihat kondisi PLN yang notabene perusahaan negara, sementara rakyatnya dalam kesulitan.

"Saya heran, apakah pemerintah tidak melihat keadaan masyarakatnya yang terpuruk saat ini? Apakah kondisi PLN memang lebih buruk daripada kami ini?" keluhnya.

Hal yang sama juga di utarakan oleh Defni, pemilik laundri di daerah Tiban Princes, Sekupang.

Kenaikan tarif listrik yang diberlakukan mulai September ini akan membuat usahanya kesulitan.

Tanpa kenaikan tarif listrik saja, kata dia, usahanya sudah sangat sulit berkembang karena upah karyawan yang bekerja di usaha laundrinya lebih besar dibanding kota-kota lain.

"Kok begitu mudahnya bagi pemerintah menaikkan listrik 30 persen. Itu besar sekali bagi kami,": katanya.

Berita Terkini