Perlu diketahui catatan medis atau riwayat penyakit pasien sebelumnya. Apakah ada gejala lain yang timbul sebelumnya? Dan apakah ada trauma sebelumnya? Hal itu yang harus dibuktikan faktanya.
Imunisasi adalah proses memberi kekebalan terhadap penyakit-penyakit tertentu dengan memasukkan virus atau bakteri yang dilemahkan bersama dengan komponen lainnya ke dalam tubuh seseorang.
Dalam ilmu medis, tidak ada obat yang 100% aman dan masih memungkinkan adanya efek samping. Tetapi karena efek sampingnya masih dalam batas-batas yang tidak membahayakan, maka obat atau zat yang dipakai untuk imunisasi tetap bisa diberikan dengan berbagai penyuluhan efek sampingnya.
Lagipula, risiko terkena penyakit yang harusnya bisa dicegah masih jauh lebih besar daripada risiko efek samping imunisasi.
Jadi, penyebab kelumpuhan yang dialami oleh seorang siswi SMP di Demak belum tentu disebabkan karena imunisasi MR. Hal ini masih perlu dikaji lebih lanjut. Melihat betapa pentingnya vaksin MR ini bagi kesehatan anak Anda, jangan ragu untuk mengajak mereka untuk mendapatkan vaksin campak dan rubella.
Apa yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan melakukan imunisasi?
*Pastikan anak sehat. Ketika ingin melakukan imunisasi, anak harus dalam kondisi sehat, tidak sedang batuk-pilek atau diare atau rewel karena merasa tidak nyaman.
*Pentingya memilih tempat. Lakukanlah di tempat yang Anda yakin petugasnya terampil dan ada waktu untuk menjelaskan efek sampingnya. Jika memungkinkan tanyakan bagaimana cara menghubungi ahli tenaga medis seperti dokter jika terjadi sesuatu.
*Pilihan rumah sakit. Bila dilakukan di rumah sakit, sebaiknya pilihlah rumah sakit yang memiliki ruang tunggu berbeda antara ruang tunggu yang melayani imunisasi bayi sehat dan ruang tunggu yang melayani bayi yag sedang sakit.
*Tanyakan kualitas vaksin. Yakinlah bahwa vaksin yang akan digunakan masih baik. Jangan malu atau segan mempertanyakan cara penyimpanan dan batas kedaluwarsa vaksin. Perhatikan juga apakah obat dipakai masih baru dibuka atau sudah sisa dari imunisasi hari-hari sebelumnya.
*Tetap perhatikan kondisi anak. Selama seminggu setelah imunisasi, Anda harus tetap waspada dengan berbagai gejala efek samping yang telah dijelaskan oleh petugas. Bila keluhan tidak teratasi, segera ke gawat darurat rumah sakit terdekat atau yang disarankan dokter yang menjadi pengawas imunisasi tersebut.
Bagaimana jika Anda memutuskan untuk tidak melakukan vaksinasi?
Memutuskan anak diimunisasi atau tidak, sebenarnya itu adalah pilihan. Namun, setiap orangtua harus sadar bahwa imunisasi yang dilakukan dengan cara yang baik dan kandungan yang baik sangat berguna mengurangi risiko penyakit-penyakit berbahaya.
Anda perlu ingat juga, memberikan perlindungan kesehatan yang terbaik merupakan hak anak dan kewajiban orang tua.
Imunisasi bisa mencegah anak-anak dari penyakit yang berbahaya dan mematikan, seperti polio dan difteri. Imunisasi tidak hanya mencegah anak Anda tertular dari penyakit-penyakit ini tapi juga orang lain yang sistem imunnya lemah dengan memutuskan rantai penularan.
Imunisasi yang utamanya diikuti adalah yang menjadi bagian dari program pemerintah yang bisa didapatkan tanpa biaya. Untuk imunisasi di luar program pemerintah, perlu dipikirkan dulu manfaat dibandingkan biaya dan efek sampingnya. Mintalah penjelasan yang lengkap seputar imunisasi tambahan itu sebelum memutuskan melakukannya. (*)
*Berita ini juga tayang di Kompas.com dengan judul: Benarkah Imunisasi MR Menyebabkan Kelumpuhan?