MENJADI atlet balap motor tentunya butuh nyali dan keberanian yang kuat. Tak hanya mental saja yang harus dilatih, melainkan skill dan pemahaman karakter transmisi otomotif.
Tanpa syarat-syarat itu, mustahil seseorang akan menjadi pembalap yang tangguh di medan pertandingan.
Seperti halnya Bima Motor MRT MX Team. MRT MX Team Tanjungpinang merupakan komunitas pecinta kuda besi penggaruk tanah asal Tanjungpinang. Atau biasa kita sebut trail maupun cross.
Jenis olah raga ini terbilang sangat ekstrem. Karenanya tidak semua mental pengendara motor berani menjajal olah raga ini.
Terlepas dari apa itu olah raga trail atau cross, kita akan bahas soal kumpulan pemuda kreatif yang tergabung dalam komunitas MRT MX Team yang terkenal solid dan punya banyak prestasi.
Mulai pengembangan skill dengan sistem pendidikan otomotif yang terarah, semua ada di MRT MX Team Tanjungpinang.
"Kita tidak melulu soal hobi cross dan balapan saja. Namun komunitas ini juga ada program pengembangan skil balap, edukasi pembinaan dan pelatihan otomotif hingga workshop bahasa Inggris,” kata Riki, Humas MRT MX Team Tanjungpinang,Minggu (26/11/2017)
Baca: Gabung Komunitas Ini Bisa Dapat Ilmu Menghias Cake Gratis. Berminat?
Baca: Berbagi Ilmu dan Berkreasi Bersama Menghasilkan Bonsai Indah
Baca: WOW, Terbentuk 20 Tahun Lalu, Simak Kiprah Komunitas Ini Bagi Sesama
.
Komunitas ini ingin Kepri memiliki bibit-bibit unggul yang siap bertarung di kancah balap nasional maupun internasional.
Berdiri sejak 2009, digawangi 15 anggota struktural kepengurusan, MRT MX Team telah merasakan pahit getirnya menuju kancah kejuaraan motor cross di tingkat nasional.
Berbekal latihan rutin seminggu dua kali, MRT MX Team terus menjaring bibit unggul dalam menghadapi rivalitas para pembalap nasional yang semakin ketat.
"Tentunya kita jaring dan membuka luas bagi semua para generasi muda yang ingin bergabung. Bagi yang di bawah umur asalkan ada izin orangtua bisa,” katanya.
Selain latihan di lapangan, instruksi pemahaman soal otomotif menjadi penting. Tidak hanya memiliki keberanian saja, melainkan seorang pembalap butuh juga pemahaman otomotif. Oleh karenanya, komunitas ini juga mengajarkan tentang otomotif. (*)
Berharap Pemerintah Sediakan Sirkuit
KOMUNITAS MRT MX Team ini turut merangkul anak-anak yang baru tamat sekolah. Harapannya dengan mengikuti program pembinaan melalui workshop otomotif dan bahasa Inggris. Pembinaan dilakukan karena tak semua anak yang baru tamat sekolah langsung mendapatkan pekerjaan.
"Banyak anak baru tamat sekolah bingung mau kemana dalam menentukan jati dirinya. Di sini kita coba mewadahi anak-anak yang minat dengan pengembangan kemampuan otomotif," ujarnya.
Kata dia, dalam dunia otomotif perlu peran semua pihak. Seperti halnya pemerintah juga dibutuhkan peranya dalam membangun sumber daya manusia (SDM) melalui dukungan sarana-dan prasarana yang mumpuni.
Tanpa itu, mustahil Kepri akan dikenal lebih luas di tingkat Nasional dan maupun internasional. Hal itu akan terwujud dengan tekat bersama membenahi olah raga ini.
"Ke depan rivalitas semakin ketat. Kita memang sudah harus mulai membenah kembali agar Tanjungpinang ini dapat memunculkan banyak bibit baru,” katanya.
Menurutnya, kemajuan dunia balap butuh dukungan banyak pihak. Tak terkecuali pemerintah Kepri yang diharapkan mau berperan aktif dalam memperhatikan olah raga ini.
"Penting sekali sarana olah raga ini. Teman-teman club atau komunitas ini sangat berharap pemerintah bisa menyediakan tempat untuk latihan dalam bentuk sirkuit. Di situ juga jadi ukuran kemajuan olah raga. Karena selama ini kita latihan di tempat yang apa adanya. Seperti di Kijang, Gesek, dan Dompak," tuturnya.
Riki yang juga mekanik motor cross ini menilai banyak sisi Positif juga Kepri memiliki wadah khusus menampung generasi balap khususnya di Tanjungpinang. Dengan adanya sirkuit, kata Riki balap liar di Tanjungpinang akan dapat dikurangi.
"Pastilah (mengurangi balap liar) kalau itu. Karena wadah ini sangat penting untuk menyalurkan bibit-bibit berprestasi. Karena bagi saya, kalau sudah pernah turun ke Sirkuit, kita tak mau lagi balap dijalanan liar," tuturnya. (*)
Banyak Torehkan Prestasi
TANPA sirkuit yang paten ternyata tidak menghalangi mereka generasi crosser asal Tanjungpinang untuk mencetak prestasi dikancah nasional.
Nyata-nyata sejumlah torehan prestasi sudah dikantongi mereka. Baik itu Kejuraraan Daerah (Kejurda) maupun kejuaraan Nasional (Kejurnas).
Riki mengatakan, dalam kejuaraan daerah prestasi cukup gemilang dengan mendominasi kejuaraan dari tahun 2006 hingga 2010 di tingkat plat satu. Sedangkan di Kejuaraan Nasional, MRT MX Team telah menjuarai motor cross tahun 2007 dan 2008 di Garut.
"Prestasi kita kita cukup bagus. Selain Kejurda, Jurnas juga banyak torehan prestasinya. Tak hanya di Garut Jawa Barat saja. Tahun 2007 lalu kita juga pernah juara di Bali," ungkapnya.
Tidak hanya itu juga, di ajang bergensi Kejurnas tahun 2011 di Grade C sempat menjadi runner up. Prestasi itu patut dibanggakan masyarakat Kepri.
Karena semua aspek sisi kegiatan tidak hanya melatih skil saja. Melainkan MRT MX Team juga menjadi pendorong pemahaman pendidikan dunia otomotif dengan berbagai programnya.
Tiap tahun MRT MX Team selalu mengirimkan perwakilan dalam setiap event berskala nasional. Tak ingin hanya sebagai peserta, MRT MX Team Tanjungpinang tahun depan telah merencanakan event.
"Agenda tahun depan kita coba untuk buat satu seri kejuaraan motor cross di Tanjungpinang dan Batam," katanya mewakili ketua MRT MX Team Iwan Krisnawan selaku ketua.
Adapun kegiatan di luar otomotif. Seperti kegiatan sosial juga aktif dilaksanakan para anggota. Selain kegiatan cross, komunitas ini juga aktif di kejuaraan Road Race dan Drag Bike. (*)