Kalau semua virus masih aktif meski penderitanya telah meninggal, tentu akan sangat berbahaya bagi penduduk desa yang masih hidup.
Tahun lalu, Jan Christian Mayer dari Norwegian University of Science and Technology menjelaskan pada Daily Mail mengenai masalah ini.
"Ini terjadi karena tanah yang membeku sepanjang tahun tidak hanya melindungi mayat dari pembusukan, tapi juga mengawetkan dan memelihara virus-virus penyebab sakit yang membunuh mereka, dan virus itu bisa aktif lagi dipermukaan," kata Jan.
Dengan teori itu, penduduk desa kini menyadari bahwa meninggal dan dikuburkan di Longyearbyen bisa membawa bencana di kemudian hari. (Intisarionline/mirror.co.uk)