Wisata Kuburan Mulai Diminati. Inilah 6 Hal Menarik yang Harus Diketahui Saat ke Makam Tionghoa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemakaman atau kuburan keturunan Tionghoa di Gang At-Taufiq, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

TRIBUNBATAM.ID-  Meski terdengar tak lazim, nyatanya tur wisata ke makam ada peminatnya.

Umumnya makam yang didatangi adalah makam orang terkenal, memiliki arsitektur unik, atau kisah di balik makam itu sendiri.

Makam Tionghoa menjadi salah satu yang menarik untuk disambangi karena ada berbagai hal menarik.

"Wisata kuburan Cina itu menarik bagi pasar tertentu atau minat khusus, terutama yang suka sejarah dan budaya. Cultural heritage tourism juga sekarang sedang jadi tren. Contohnya seperti makam Cina di Lasem," kata Pemerhati Budaya Cina, Agni Malagina.

Baca: Pagelaran Komedi Imlek Cina-Afrika yang Ditonton Ratusan Juta Orang Dikecam dan Dianggap Rasis

Berikut adalah fakta-fakta menarik seputar makam Tionghoa berdasarkan wawancara bersama Agni:

1. Bentuk makam yang khas

Makam Tionghoa (intisari online)

Makam Tionghoa biasanya dapat dengan mudah diketahui dari gaya arsitektur yang khas.

Ciri lainnya memiliki gundukan tanah yang agak tinggi, berukuran besar, ada meja persembahan di depan nisan, ada tonggak Dewa Bumi sebagai penjaga di sebelah kiri makam, dan nisan yang disebut bongpai bertuliskan kanji China.

Pemakaman atau kuburan keturunan Tionghoa yang dikelola oleh Yayasan Pancaran Tri Dharma di Jalan Perjuangan, Kota Bekasi, Jawa Barat. (Anggita Muslimah)

2. Besarnya makam menentukan status

Besar makam Tionghoa, biasanya mencerminkan status yang dimakamkan.

Semakin besar makam, semakin tinggi status yang dimakamkan.

3. Konsep kematian juga mempengaruhi besarnya makam

Masyarakat Cina tradisional memiliki konsep kematian tersendiri.

Orang Cina tradisional percaya orang meninggal akan berpindah tempat ke dunia lain.

Dunia tersebut mirip dengan dunia hidup sebagai manusia.

Jadi saat dimakamkan jenazah orang Cina tradisional akan mengenakan pakaian terbaik dan semua barang kesukaan semasa hidup ikut dikuburkan.

4. Nisan di makam juga menentukan status

Zaman dulu makam-makam Cina bongpainya (nisan) terbuat dari kayu untuk orang-orang yang tidak mampu.

Namun untuk makam-makam pejabat dan orang kaya, biasanya menggunakan bongpai batu dan berukir aneka simbol religi di makamnya.

Ragam hiasan di bongpai diambil dari aneka motif, gambar yang berkaitan dengan kisah dewa-dewa, simbol-simbol keberuntungan, kesejahteraan, bakti dan hal-hal baik.

Baca: VIDEO Mega Proyek Pengolahan Sampah Singapura. Tak Ada Satu Sampahpun yang Tersia-sia

5. Tradisi ziarah makam justru setelah Imlek

Mengunjungi makam menjelang Imlek tidak menjadi suatu kewajiban bagi masyarakat Cina.

Sembahyang di makam ada waktu khususnya yaitu ketika masa Ceng Beng (qing ming).

Membersihkan kuburan dan berdoa untuk leluhur.

Saat momen Ceng Beng, sanak saudara kerabat mudik untuk membersihkan makam orangtua atau leluhur.

Pemakaman atau kuburan keturunan Tionghoa di Gang At-Taufiq, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. (Anggita Muslimah)

6. Tidak melulu dimakamkan

Tidak semua jenazah orang Cina dimakamkan, alternatif lain adalah kremasi. Biasanya dilakukan sesuai permintaan sebelum meninggal.

Untuk itu ada rumah abu, tempat menaruh abu jenazah dan tetap didoakan saat momen Ceng Beng.  (kompas,com/Silvita Agmasari)

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "6 Fakta Menarik Soal Makam Tionghoa yang Belum Anda Ketahui."

Berita Terkini