TRIBUNBATAM.id, FLORIDA- Memperingati sebulan tragedi penembakan yang tewaskan 17 orang di SMA Marjory Stoneman Douglas, Parkland, Negara Bagian Florida, AS, para pelajar menggelar unjuk rasa, Kamis (15/3/2018) WIB.
Aksi yang digelar dimulai pada pukul 10.00 di bagian timur AS dan berlanjut ke zona waktu bagian barat.
Penyelenggara aksi tersebut, adalah pihak yang menyelenggarakan Pawai Perempuan menentang pelantikan Donald Trump sebagai presiden pada Januari 2017.
Mereka menyeru kepada semua "pelajar, guru, karyawan tata usaha sekolah, orang tua, dan sekutu" untuk ambil bagian.
Dalam situs penyelenggara, mereka menuding Kongres AS "tidak melakukan apa-apa selain mencuit doa dalam menanggapi kekerasan bersenjata yang melanda" sekolah dan permukiman.
Baca: NGERI! Tragedi Penembakan di Sekolah Terjadi Lagi di AS, 17 Orang Tewas. Pelakunya Mantan Murid
Baca: LAGI, Penembakan di Sekolah AS Terjadi, Satu Murid Tewas. Polisi Bilang Itu Insiden tak Sengaja
Baca: LAGI, Penembakan di Sekolah AS. Guru Favorit Kunci Pintu Kelas dan Mulai Menembaki
Di SMA Parkland, yang menjadi lokasi kematian 17 orang, ribuan siswa berjalan secara perlahan ke lapangan sekolah dan berpelukan satu sama lain diiringi tepuk tangan sanak saudara dan pendukung.
Kepala Sekolah, Ty Thompson, menyeru kepada mereka untuk mengadakan "acara berpelukan terbesar".
Sekolah lain yang turut berpartisipasi dalam aksi tersebut adalah SMA Columbine di Negara Bagian Colorado—tempat penembakan pada 1999 yang menewaskan 13 orang.
Para pelajar berkumpul di luar Gedung Putih dan menuntut reformasi kepemilikan senjata api. Foto: Getty
Aksi protes juga diikuti para pelajar di sekitar Washington DC yang berkumpul di luar Gedung Putih sembari berteriak "Cukup sudah" dan mengusung beragam poster bertuliskan "Lindungi Orang, Bukan Senjata".
Ada juga sejumlah pelajar yang berkumpul di Capitol Hill dan disambut pemimpin fraksi Demokrat di Senat serta DPR, Chuck Schumer dan Nancy Pelosi.