TRIBUNBATAM.ID-Pada mulanya, apa yang disebut SS hanyalah kelompok kecil yang terdiri atas beberapa gelintir orang.
Mereka ini adalah orang-orang terpercaya yang tugasnya menjadi juru kawal Adolf Hitler, sang pemimpin Nazi, saat masih dalam awal perjuangannya untuk merebut kekuasaan di Jerman.
Adalah Hitler sendiri yang menggagas pembentukan satuan pengawal pribadi dengan loyalitas tunggal terhadap dirinya itu.
Baca: Malas Dengan Grup yang Berisik! Begini Cara Keluar dari Grup Whatsapp Tanpa Ketahuan!
Baca: Terungkap! Denjaka, Pasukan Khusus TNI AL Paling Misterius dan Bikin Gentar Navy SEAL Amerika!
Baca: Terungkap! Inilah 3 Ramuan Alami Penurun Asam Urat! Nomor 1 Paling Mengejutkan!
Baca: Mengejutkan! Inilah Ciri dan Tipe Wanita Paling Doyan Selingkuh!
Hal ini dianggapnya perlu, karena barisan pengawal Partai Nazi yang dinamakan Sturmabteilung atau SA, dirasanya kurang memadai, baik dalam kemampuan maupun terutama kesetiaannya.
Satuan kawal pribadi bentukan Hitler yang dikenal dengan nama Schutzstaffel (SS) atau “Regu Pelindung” inilah, yang kemudian dikembangkan dan menjadi kendaraan penting Hitler.
Tujuan utamanya adalah untuk menguasai dan menebar teror di seluruh wilayah yang dikuasai Nazi Jerman.
Hitler memutuskan pembentukan satuan kawal pribadinya pada Maret 1923.
Ia sendiri yang memilih orang-orangnya, dibantu supir setianya Julius Schreck dan pengikut fanatiknya yang lain, Josef Berchtold.
Semula satuan kecil ini dinamakan Stabswache atau Penjaga Markas. Namun nama itu tidak memuaskannya, lalu digantinya menjadi Stosstrupp Adolf Hitler agar terasa lebih pribadi.
Ketika Hitler mencoba melakukan perebutan kekuasaan di Bavaria pada 9 November 1923 yang dikenal sebagai Munich Putsch, ia mengikutsertakan para pengawal pribadinya.
Usaha kup itu gagal, dan Hitler pun dijebloskan ke dalam sel penjara Landsberg.