TRIBUNBATAM.ID, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD mengungkapkan dirinya sudah lama tak sepaham terhadap pandangan Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Gerindra.
Seperti baru-baru ini juga terkait pernyataan Prabowo mengenai prediksi Indonesia bubar pada 2030 yang menjadi polemik dan kontroversi.
Baca: Seperti Prabowo, Jenderal Gatot Nurmantyo Juga Bicara Indonesia Bubar 2030
Baca: Jokowi Disebut Bentuk Brava Lima dan Tim Charlie untuk Piplres 2019. Ada Luhut dan Andi
Baca: Digadang-gadang Jadi Cawapres Jokowi Pilpres 2019. Mahfud MD: Bukan Tidak Mau, Tapi Tidak Ingin
Tak sepaham dengan Prabowo, Mahfud menuliskan bahwa Indonesia justru bisa masuk 7 besar kekuatan ekonomi.
Menurut Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini, pandangan pesimistis harus dibantah.
“Bg sy soal kelangsungan dan takkan bubarnya Indonesia itu soal prinsip. Pandangan2 yg pesimistis hrs dibantah.
Kalau alasannya soal ilmiah, ada hasil studi McKensey dan PWC bhw thn 2030 Indonesia masuk 7 besar kekuatan ekonomi.
Tp kalau maksudnya ajakan agar kita2 ber-hati2 OK sj,” ujar Mahfud dalam akun Twitternya, @mohmahfudmd, Sabtu (24/3/2018).
Dalam cuitannya selanjutnya, dirinya juga menegaskan bahwa rakyat harus optimis akan keberlangsungan Indonesia.
"Bukan boleh tapi harus. Harus optimis dan harus hati2," tulisnya.
Selain itu dalam akun Twitternya Mahfud mengakui sudah lama dirinya tak sepaham dengan Prabowo.
"Sdh lama tak sepaham. Saat beliau kalah di Pilpres sy menolak keras saat diajak berperkara di MK krn sy tahu posisi hukumnya.
Saat 212 sy jauh di luar arena, meski asyik menonton dari jauh.