TRIBUNBATAM.id, ANAMBAS-Tenaga kesehatan di Anambas kembali dikeluhkan warga.
Dokter spesialis kandungan yang bertugas di Rumah Sakit Lapangan (RSL) Palmatak yang tidak ada di tempat saat masyarakat membutuhkan menjadi penyebabnya.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) pun kemudian bereaksi dengan adanya keluhan dari masyarakat ini. Ingin meminta penjelasan,
melalui Komisi II, DPRD kemudian memanggil Dinas Kesehatan, pengendalian penduduk dan keluarga berencana Kabupaten Kepulauan Anambas.
Baca: Heboh! Penampakan Misterius 5 Buaya Muara di Waduk Gesek! Ini Pengakuan Petugas Waduk!
Baca: Mengejutkan! Kumis Kucing Ini Bisa Hancurkan Penyakit Asam Urat! Begini Bikin Ramuannya!
Baca: BREAKINGNEWS: Satnarkoba Polres Tanjungpinang Tangkap Dua Anggota Polisi! Ini Kasusnya!
Baca: Tajir dan Berlimpah Kekayaan, Siapa Sangka Rumah Penyanyi Dangdut Ini Kondisinya Memprihatinkan!
"Senin (2/4/2018) kemarin, kami coba panggil OPD teknis untuk mendapat penjelasan mengenai hal ini. Sayangnya, baik Kepala Dinas dan Sekretaris OPD itu sedang DL (Dinas Luar).
Yang datang kemudian dua orang Kepala Bidangnya. Sehingga, Rapat Dengar Pendapat (RDP) belum bisa kami lakukan," ujar Jasril Jamal anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Anambas Selasa (3/4/2018).
Wakil Ketua Komisi II ini menjelaskan, dari informasi yang ia peroleh, dokter spesialis itu setidaknya sudah dua kali berangkat selama bulan Maret 2018 kemarin. Ia pun menegaskan, kalau memahami bila dokter tersebut ada keperluan seperti ada persoalan keluarga maupun hal lainnya.
Namun menurutnya, pengaturan dalam penempatan tenaga kesehatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, diakuinya perlu dilakukan sehingga keluhan masyarakat akan pelayanan kesehatan tidak lagi terdengar.
"Namanya manusia, paham juga kita kalau ada hal lain. Tapi paling tidak, ya diatur lah. Sampai ada keluhan dari masyarakat ini kan, berarti ada persoalan di sini," ungkapnya.
Meski Rapat Dengar Pendapat tidak jadi dilaksanakan, namun ia tetap meminta kepada perwakilan OPD yang sebelumnya datang menemui DPRD untuk mencaritahu alasan dokter tersebut meninggalkan rumah sakit.
"Tetap, kami minta kejelasan, apa alasannya. Kemudian siapa yang mengizinkan. Kami minta kepada dua orang Kepala Bidang yang mewakili OPD mereka untuk mengecek," bebernya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari OPD terkait. Kepala OPD diketahui masih beradadi luar Anambas, sementara sekretaris berikut kepala bidang pada OPD tersebut sedang mengikuti rapat.
"Pak Kadis (Kepala Dinas) masih berangkat. Untuk Sekretaris sedang ada rapat dengan Kabid. Tidak tahu juga sampai kapan," sebut dua orang pelajar yang diketahui melakukan magang di OPD itu. Pemerintah Daerah sebelumnya mendapat enam dokter spesialis yang berasal dari Jakarta.
Bupati Anambas, Abdul Haris dalam rapat paripurna DPRD beberapa waktu lalu mengatakan, enam orang dokter spesialis itu akan ditempatkan di Rumah Sakit Lapangan (RSL) Palmatak dan Rumah Sakit Bergerak (RSB) di Jemaja.
"Pemerintah Daerah juga menyekolahkan tiga anak untuk menempuh perguruan tinggi di bidang kedokteran. Rinciannya dua orang untuk menempuh pendidikan dokter umum, serta satu orang untuk menjadi dokter spesialis," ujarnya. (*)