TRIBUNBATAM.ID-Seiring dengan berkembangnya teknologi, mencari jodoh pun dapat dilakukan melalui ponsel atau komputer.
Jika dahulu biro jodoh mengharuskan kedua calon pasangan untuk saling bertemu dan bertatap muka,
Kini hal tersebut dapat dilakukan hanya dengan menginstall sebuah aplikasi pencari jodoh atau kencan online.
Baca: Ehem! Dulu Musuh Bebuyutan, Kini Jadi Suami Istri dan Kompak Berhijrah Bersama! Siapa Mereka?
Baca: Inilah Hymne Pasukan Elite Kopassus yang Bikin Bulu Kuduk Merinding, Begini Liriknya!
Baca: Waspadalah! Inilah 3 Tanda Ginjal Anda Bermasalah Tapi Sering Anda Sepelekan!
Internet mengizinkan penggunanya untuk dapat berhubungan dengan orang sejauh apapun selama orang tersebut juga terhubung dengan internet.
Sehingga, mencari jodoh dari luar kota maupun luar negeri bukan hal yang tak mungkin.
Sudah banyak cerita pasangan beda kota hingga beda negara yang dipertemukan melalui aplikasi online dan berakhir bahagia.
Disamping manfaat dan kemudahan yang ditawarkan oleh aplikasi kencan online, tentu saja ada sisi buruk yang membuat penggunanya harus berhati-hati.
Bagaimana tidak, pengguna aplikasi online tersebut dapat memberikan informasi palsu mengenai profil diri.
Mulai dari pekerjaan, alamat, hingga foto bisa saja tak sama dengan yang dituliskan.
Hal ini pun memunculkan cerita-cerita tak sedap mengenai kencan online yang berakhir tragis.
Seperti kasus-kasus kencan online di bawah ini yang dirangkum dari video Nessie Judge.
1. Hampir Jadi Korban Pembunuhan Sadis
Sebuah cerita yang dibagikan oleh pemilik akun twitter @carapatonx pada April 2018 viral.
Ia membagikan sebuah video rekaman suara wanita yang menceritakan soal pengalaman buruk kencan online kerabatnya.
Diceritakan seorang wanita pengguna aplikasi Tinder akhirnya memutuskan bertemu dengan 'match' nya di sebuah restoran.
Karena sudah beberapa lama mengobrol lewat chat dan cocok, maka tak ada kecurigaan menyelimuti.
Pria yang ia temui pun sesuai dengan ekspektasi dan profil yang ia lihat.
Di tengah obrolan, si wanita merasa tak enak badan sehingga minta untuk diantar pulang.
Sebagai gestur baik, wanita itu menawarkan pria tersebut untuk masuk sekadar untuk minum.
Tak lama, si pria pulang karena wanita tersebut merasa semakin tak enak badan dan ingin istirahat.
Pada menjelang malam, si wanita yang tengah tertidur mendengar suara dari dapur lantai bawah.
Merasa takut karena rumahnya saat itu sedang kosong, ia pun menelfon polisi.
Saat polisi datang, mereka terpaksa harus mendobrak dapur karena dalam keadaan terkunci.
Polisi pun mengabarkan bahwa ia telah menemukan penyusup rumah, tapi tak mengizinkan si wanita melihat keadaan dapurnya.
Mereka pun menyarankan agar si wanita tidur di tempat lain dan tidak sendirian.
Polisi tak mau hal tersebut berpotensi membuat si wanita trauma.
Namun karena memaksa, polisi akhirnya mengizinkan.
Betapa kagetnya ia ketika penyusup tersebut adalah teman kencannya.
Semua furnitur di dapur sudah terlapisi plastik dan terdapat gergaji serta palu, seolah-olah ia akan melakukan penjagalan dan tak ingin meninggalkan bekas darah.
Rupanya teman kencannya itu sudah memberi obat di minuman si wanita agar rencananya terlaksana.
Saat pulang, pelaku secara diam-diam mengambil kunci rumah dan kunci mobil si wanita agar tak dapat kabur.
Ia mengira obatnya bekerja cukup keras sehingga seharusnya calon korbannya tidak terbangun.
Tak bisa dibayangkan jika si wanita tidak terbangun dan memanggil polisi.
2. Tewas Ditusuk 90 Kali
Sharon Witers (39) adalah seorang janda dengan empat anak yang menginginkan untuk menikah kembali.
Ia pun mencoba mencari jodoh melalui aplikasi kencan online.
Sharon pun menemukan sosok Kevin Hog, seorang koki yang tengah menganggur.
Karena menganggur, Kevin meminta kepada Sharon agar ia dapat tinggal di kediamannya.
Sharon yang sudah merasa cocok dan percaya dengan Kevin pun mengizinkannya.
Beberapa waktu setelah Kevin pindah ke rumahnya, Sharon ditemukan tewas bersimbah darah.
Sharon ditusuk sebanyak 90 kali dengan pisau koki.
Kevin pun mengakui perbuatan kejinya tersebut dan melakukannya hanya karena ia merasa marah.
Hal ini tentu menjadi pelajaran untuk tidak terlalu percaya kepada orang yang baru saja dikenal.
3. Jatuh dari Lantai 14
Werriana Wright (26) tengah berlibur di Australia pada tahun 2014 dan bertemu dengan binaragawan bernama Gable Tostee (30) lewat Tinder.
Mereka pun bertemu dan menghabiskan malam di bar dan Gable mengajaknya ke apartemennya.
Semua berjalan seolah hari itu adalah malam yang sempurna bagi dua pasangan yang baru bertemu lewat kencan online tersebut.
Mereka bercakap-cakap tentang banyak hal seperti Tuhan, mitologi Yunani, dan hal lain.
Di tengah-tengah percakapan, terjadi pertengkaran yang membuat Gable akhirnya mengunci Werriana di balkon.
Dan malam itu juga, Werriana ditemukan tewas karena terjatuh dari lantai 14.
Gable pun dicurigai sebagai tersangka pembunuhan Werriana, namun ia mengelak.
Ia pun memiliki bukti berupa rekaman percakapan di ponselnya.
Ternyata ia merekam semua percakapan di apartemennya itu untuk berjaga-jaga.
Saat bertengkar, terdengar Gable mengatakan bahwa Werriana adalah wanita gila dan memintanya untuk berhenti memukul.
Werriana berkata dengan kasar ''Aku akan menghancurkan rahangmu!"
Yang dibalas dengan Gable ''Kau mencoba membunuhku? dasar kau wanita psikopat."
Sementara Werriana terus berteriak ''Tidak, tidak, tidak"
Kasus ini pun dibawa ke pengadilan dan diputuskan bahwa Gable tidak bersalah.
Hingga kini kasus tersebut masih menimbulkan perdebatan. Apakah Werriana bunuh diri atau didorong oleh Gable.
4. Ditipu dan Dirampok
Jade Jacobs adalah seorang janda yang ingin menikah lagi.
Ia pun mencoba aplikasi kencan online dan menemukan pria muda yang usianya jauh di bawahnya dengan nama Orowo Omoko asal Nigeria.
Saking cintanya dengan Orowo yang belum pernah ia temui ini, Jade mengirimi Orowo hadiah-hadiah dengan harga yang tak murah.
Suatu hari ia memutuskan untuk mendatangi Orowo di Nigeria.
Namun ternyata, Jade telah ditipu, dan bukannya bertemu dengan kekasihnya, ia dirampok habis-habisan kemudian dibunuh.
Setelah kasus ini diuusut, diketahui ternyata Orowo Omoko adalah identitas palsu.
Ia memiliki 32 identitas palsu yang ia gunakan untuk menipu melalui aplikasi kencan online.
Orowo pun dapat dibilang ahli dalam merayu para wanita yang ia gaet sehingga dapat percaya dan jatuh hati padanya.
5. Penipu yang Ditipu dan Berakhir Tragis
Cerita kasus kencan online ini disebut sebagai kasus paling ironi sekaligus tragis.
Ini adalah cerita tentang dua orang dengan identitas 'tall hot blonde' (gadis pirang tinggi dan seksi) dan 'marine sniper' (pelaut penembak).
Si wanita dan si pria ternyata sama-sama menggunakan identitas palsu dan saling tidak tahu jika mereka adalah penipu yang ditipu.
Tall hot blonde sebenarnya adalah seorang ibu bernama Marrie Chiler.
Sementara Marine Snipper adalah seorang suami berusia 46 tahun bernama Tommy McGobber.
Marrie menggunakan foto-foto seksi dan cantik putrinya sendiri yang berusia 19 tahun untuk menarik 'Marine Sniper'.
Sementara Tommy menggunakan foto-foto orang lain.
Keduanya pun jatuh cinta dengan identitas palsu tersebut.
Mereka saling berkirim pesan seksi dan foto-foto vulgar.
Hal ini makin menjijikan karena Marrie menggunakan foto putrinya sendiri untuk konsumsi Marine Snipper yang ternyata adalah pria tua beristri.
Pada suatu hari, istri dari Tommy mengetahui perselingkuhan suaminya.
Ia merasa kasihan kepada gadis 19 tahun yang telah ditipu oleh suaminya tersebut.
Sang istripun mengirimkan pesan kepada 'tall hot blonde' memberitahu identitas asli si 'Marine snipper' tersebut.
Marrie tak terima karena telah ditipu habis-habisan, walaupun ia sendiri sebenarnya telah menipu.
Marrie pun menjalankan aksi balas dendamnya dengan mendekati teman kerja Tommy dengan identitas 'tall hot blonde'nya tersebut.
Brian Barret pun tertarik dengan sosok 'tall hot blonde' yang terus merayunya dan mengirimi foto serta pesan-pesan seksi.
Marrie berencana untuk membuat Tommy cemburu dengan terus mendekati Brian Barret.
Karena merasa kekasihnya telah direbut, Tommy pun marah dan akhirnya menganiaya Brian Barret hingga tewas.
Pria muda yang tak tahu apa-apa itu pun harus mati karena ulah dua orang dewasa yang saling menipu.
Ketika kasus ini dibawa ke pengadilan, barulah Tommy tahu bahwa dirinya telah ditipu.
Ia pun harus dipenjara karena telah melakukan pembunuhan.
Sementara Marrie divonis tidak bersalah, padahal ia adalah penyebab dari semua kekacauan ini. (*)